cover
Contact Name
Rendy Anggriawan
Contact Email
bipfapertaunej@gmail.com
Phone
+6285946410007
Journal Mail Official
bipfapertaunej@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kalimantan, Sumbersari, Universitas Jember.
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Berkala Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 23388331     DOI : https://doi.org/10.19184
Berkala Ilmiah PERTANIAN (BIP) is an electronic journal (e-journal) that established in August 2013 and publishes scientific articles, especially research results of students in the University of Jember in agriculture in general which includes Agriculture (Fields of Cultivation, Soil and Pests and Plant Diseases), Agricultural Technology (Agricultural Engineering and Technology) and Agricultural Socio-Economics. In addition, BIP also receives manuscript of research-based articles from outside the University of Jember through the OJS acceptance system (Open Journal System). The submitted article should not been submitted or published in any other scientific journals or is being review by a reviewer. This e-journal (BIP) publishes quarterly for August, November, February, and May.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 4 (2022): November" : 10 Documents clear
Pendugaan Komponen Generatif Dan Kandungan Protein Pada Lima Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merril) Hana Sari Octavia; Kacung Hariyono
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.099 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35341

Abstract

Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan yang berperan penting bagi masyarakat. Permintaan kedelai di masyarakat cukup tinggi dikarenakan kebutuhan kedelai untuk konsumsi terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Komponen generatif pada tanaman kedelai sangat penting bagi tanaman kedelai untuk dapat mengetahui potensi hasil dari tanaman kedelai, sedangkan kandungan protein pada biji kedelai dapat berpengaruh pada mutu biji. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Jember pada bulan April hingga September. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari lima varietas kedelai dengan 3 ulangan. Varietas kedelai yang digunakan dalam penelitian adalah varietas Unej 1, Unej 2, Wilis, Ringgit dan Malabar. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (Analysis of Varience) dan uji lanjutnya menggunakan uji Duncan Multiple Range Test dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis data penelitian menggunakan sidik ragam menunjukkan bahwa lima varietas kedelai menunjukkan hasil berbeda tidak nyata terhadap umur matang polong (hst), jumlah polong isi per tanaman, berat 100 biji (gram), berat biji pertanaman (gram), hasil perhektar (ton/ha). Varietas Unej-2 mempunyai potensi benih unggul jika dibandingkan dengan varietas lainnya dilihat dari komponen generatif dan kandungan protein yang lebih tinggi.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Lokal (Zea Mays L.) Varietas Talango Terhadap Pemberian Selenium (Se) Ahmad Faried Ardiansah; Denna Eriani Munandar
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.278 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35129

Abstract

Local maize plants have prospects to be developed in line with the increasing demand and level of community consumption. One of the local varieties of maize, the Talango variety, has the advantages of early maturity of 75 days, long shelf life, high yield of maize and cheap seed prices. The nutritional content of the Talango variety is higher than that of hybrid maize, such as 11.24% protein, 4.96% fat and 75.6% carbohydrates. This study were to determine the best dose of selenium to growth and yield of local maize (Zea mays L.) Talango varieties. This study used Randomized Block Design (RBD) one factor consisting A0 = 0 µm, A1 = 5 µm, A2 = 10 µm, A3 = 15 µm, A4 = 20 µm, A5 = 25 µm, A6 = 30 µm, A7 = 35 µm, A8 = 40 µm, A9 = 45 µm. Each treatment will be repeated 4 times so that there are total 40 experimental units. The research variebles included plant height, root wet weight, shoot wet weight, total wet weight, flowering age, seed weight and 100 seed weight. The data obtained will be analyzed using analysis of variance (ANOVA). The result will be analyzed using Duncan Multiple Range Test (DMRT) level of α 5% to compare the effect between treatments on plant yield. The treatment of selenium (Se) doses at different levels had a positive effect on increasing the observed variables of root fresh weight, shoot fresh weight, total fresh weight, flowering age, seed weight per plant and 100 seed plant weights. The results showed that the Se treatment with doses of 20 μM to 25 μM and 35 μM to 40 μM produced the best seed weight per plant in the range of 59.25 g – 79.84 g which was significantly different from the control and other treatment doses. Keywords: Local maize, Talango varieties, Selenium
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kale (Brassica oleracea Var. Achepala) terhadap Konsentrasi Pupuk Cair Diana Cici Sepshintalia; Gatot Subroto
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.625 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35298

Abstract

Kale merupakan tanaman sayuran yang mengandung berbagai gizi yang baik dikonsumsi oleh tubuh. Kebutuhan kale yang terus meningkat setiap tahunya namun tidak diimbangi dengan peningkatan produksi akan berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat serta kuliner. Upaya untuk meningkatkan hasil produksi kale dapat dilakukan dengan mengembangkan budidaya kale di dataran rendah dan penambahan input berupa pemberian pupuk. Salah satunya adalah Pupuk Cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian pupuk cair Kie-Mas Horti dengan pupuk majemuk konvensional (Phonska) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kale. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan, yaitu: Pemberian pupuk Phonska = Kontrol (11,16 gram/tanaman); B = 4 ml Pupuk Cair Kie-Mas Horti/ liter air per tanaman; C = 8 ml Pupuk Cair Kie-Mas Horti /liter air per tanaman; D = 12 ml Pupuk Cair Kie-Mas Horti/liter air per tanaman. Setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui dosis yang sesuai untuk pertumbuhan, hasil dan kualitas kale yang optimal. Kata Kunci: Kale, Pupuk Cair Kie-Mas Horti.
Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Penambahan Limbah Baglog Jamur Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Mirinda Retno Wulandari; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.133 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34644

Abstract

Beans ( Phaseolus vulgaris L ) is shrubs that are included in annual crops. Bean plants have a high nutritions. According to the Central Bereau of Statistic (2021), the production of beans in Indonesian has fluctuated in 2018 – 2021. Fluctuating bean production has an impact on consument needs. One of the obstacles to increasing bean production is the large use of inorganic fertilizers which can have negative impact. Efforts to increase the productivity of beans are one of them using biological fertilizers combined with mushroom baglog waste. The purpose of this study wasto determine the effect of the dose of biological fertilizer and the addition of mushroom baglog waste on the growth and yield of beans.The study used a factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was the dose of biological fertilizer with treatment H0 : control; H1 : 15 ml/L water; H2 : 30 ml/L water. The second factor is the addition of baglogw aste with L0 : without mushroom baglog waste; L1 : 50 gram/polybag; L2 : 100 gram/polybag. The results showed 1) The interaction of biological fertilizers and baglog waste was only significantly different on the root lenght variable. 2) The best treatment was 30 ml/l water of biological fertilizers. 3) The best treatment was 100 grams of baglog. Keywords: Beans, Biofertilizer, Mushroom baglog waste, Dose
Pengaruh Paparan Medan Elektromagnetik pada Biji terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa. L) Arifatul Jannah; Kacung Hariyono
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.677 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35299

Abstract

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tanaman selada memiliki nilai ekonomis yang tinggi, memiliki bentuk dan warna menarik serta mengandung gizi yang cukup banyak sehingga berpotensi untuk dibubidayakan. Tanaman dengan kualitas yang tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan bibit yang berkualitas tinggi pula / bibit unggul. Pertumbuhan bibit tanaman dapat ditingkatkan salah satunya yaitu dengan memanfaatkan paparan medan elektromagnetik extremely low frequency (ELF). Medan elekromagnetik ELF adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi sangat rendah yaitu 0 – 300 Hz. Medan elektromagnetik ELF termasuk dalam radiasi non ionisasi karena energi yang dihasilkan sangat sedikit bahkan tidak ada. Penggunaan paparan medan elektromagnetik terhadap biji dan benih selada diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi selada. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Intensitas medan elektromagnetik yang digunakan yaitu 300 µT. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA taraf uji 5%, kemudian uji lanjut dengan metode duncan. Perlakuan dengan menggunakan paparan medan elektromagnetik pada biji dapat berpengaruh nyata pada beberapa variabel pengamatan yaitu daya kecambah, tinggi tanaman, panjang daun dan klorofil daun. Hasil tertinggi pada semua variabel diperoleh dengan menggunakan lama paparan 45 menit (P2) dan untuk tinggi tanaman hasil tertinggi diperoleh dengan lama waktu paparan selama 30 menit (P2) dan 45 menit (P3). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil selada dengan memanfaatkan medan elektromagnetik Extremely Low Frequency (ELF).
Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi dan Pemangkasan Tunas Lateral Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu (Solanum malongena L) Egal Prayudo; Sundahri Sundahri
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.522 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34648

Abstract

Tanaman terung sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan selama periode pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian abu sekam padi dapat membantu tanaman untuk mengurangi cekaman abiotik, seperti suhu, radiasi, air dan kekeringan. Pemangkasan tunas lateral juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi penggunaan hasil fotosintat agar tidak terbuang sia-sia untuk pertumbuhan tunas yang bersifat parasit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui interaksi antara pemberian abu sekam padi dan pemangkasan tunas lateral, mengetahui dosis abu sekam padi yang tepat, dan mengetahui persentase pemangkasan tunas lateral beserta daun yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan di Desa Taal Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso pada bulan Februari hingga April tahun 2021. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu: dosis abu sekam padi (S) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: S0: 0 gram/tanaman, S1: 33,6 g/tanaman S2: 44,8 g/tanaman dan S3: 56 g/tanaman. Faktor kedua yaitu pemangkasan yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Tanpa pemangkasan, pemangkasan 50% dan pemangkasan 100%. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kombinasi perlakuan abu sekam padi dan pemangkasan memiliki interaksi tidak berbeda nyata pada semua variabel pengamatan, pemberian abu sekam padi pada dosis S3 (56 gram/tanaman) merupakan dosis terbaik, persentase pemangkasan tunas lateral pada pemangkasan 50% (P1) merupakan tingkat pemangkasan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada kondisi cekaman kekeringan karena pada setiap variabel pengamatan memiliki nilai tertinggi. Faktor tunggal pemberian abu sekam padi bermanfaat dalam menekan pertumbuhan akar tanaman dan dapat memadatkan tanah. Penggunaan silika pada tanaman juga dapat meningkatkan masa simpan buah sehingga lebih tahan dalam pengangkutan apabila silika disimpan pada epidermis buah. Pengaruh dari faktor tunggal kedua pemangkasan tunas lateral yaitu dapat membantu tanaman dalam mengurangi penguapan serta mengurangi aliran fotosintat pada cabang-cabang yang tidak produktif. Kata kunci: Terung, Silika, Pemangkasan
Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Hidroponik dan Air Kelapa sebagai Hormon Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L) Dyta Romadhona Purwasita; Sigit Soeparjono
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.439 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35321

Abstract

Tanaman pakcoy merupakan salah satu jenis tanaman holtikultura yang banyak diminati oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia masih sedikit yang membudidayakan tanaman pakcoy sehingga perlu untuk dikembangkan karena permintaan yang cukup banyak. Upaya yang dapat dilakukan dengan membudidayakan menggunakan teknik hidroponik dengan konsentrasi nutrisi yang tepat dan pemanfaatan hormon alami dari air kelapa untuk meningkatkan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil tanaman pakcoy dengan memberikan nutrisi hidroponik dan air kelapa. Penelitian ini dilakukan di Desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan mulai bulan Juni 2022 hingga bulan Juli 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2 faktor dalam rancangan dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama 4 taraf konsentrasi air kelapa, faktor kedua 4 taraf konsentrasi AB mix , sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan adalah 48 tanaman. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan apabila terdapat pengaruh perlakuan yang berbeda nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan DMRT pada taraf 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nutrisi AB mix dan air kelapa berpengaruh sangat nyata pada variabel berat segar tanaman dengan rerata 32,67g, sedangkan faktor tunggal pemberian nutrisi AB mix tidak berpengaruh nyata pada semua variable pengamatan. Pada faktor tunggal perlakuan air kelapa berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman.
Pengaruh Pemberian Jamur Mikoriza Arbuskular dan Batuan Fosfat terhadap Infeksi Akar, Kadar P, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) Muhammad Rizaldy Bagus Prasetyo; Bambang Hermiyanto
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (999.78 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.34751

Abstract

Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan pengaplikasian batuan fosfat dapat meningkatkan kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum (sorghum bicolor L. Moench). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat terhadap kadar P tanaman, pertumbuhan dan produksi sorgum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian jamur mukoriza arbuskular (M1) dan tanpa pemberian jamur mikoriza arbuskular (M0), faktor kedua yaitu pengaplikasian batuan fosfat 0 gr (P0), 1 gr (P1), 2 gr (P2), 3 gr (P3) dan 4 gr (P4) per polybag. Variabel yang diamati yaitu presentase infeksi akar dengan menggunakan metode pewarnaan, kadar P menggunakan metode pengabuan basah, tinggi tanaman, lebar daun, berat total biji dan berat 1000 biji. Data dari hasil pengamatan diuji menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan duncan multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur mikoriza arbuskular (M1) dapat meningkatkan presentase infeksi akar sebesar 83%, meningkatkan kandungan kadar P jaringan sebesar 28,5% dan meningkatkan berat 1000 biji sebanyak 6,37%. Pemberian batuan fosfat juga dapat meningkatkan kadar P jaringan sebesar 28% dan berat 1000 biji sebanyak 8,3%. Kombinasi perlakuan pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat sebanyak 4 gr/polybag (M1P4) dapat meningkatkan berat total biji sebesar 10,8%. Pemberian jamur mikoriza arbuskular dan batuan fosfat tidak berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan yaitu pada variabel pengamatan tinggi tanaman dan lebar daun pada tanaman sorgum.
Pengaruh Pemberian Kalium dan Pembalikan Tanaman terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Rosyid Rohmadani; Ketut Anom Wijaya
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.573 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35329

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu tanaman pangan non biji yang dimanfaatkan umbinya sebagai sumber karbohidrat. Kebutuhan konsumsi ubi jalar setiap tahun mengalami peningkatan namun produksinya menurun. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman ubi jalar denan cara pemupukan dan teknik budidaya yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kombinasi dosis pupuk kalium dan frekuensi pembalikan tanaman yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi ubi jalar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor yang terdiri dari dosis pupuk kalium K1= 150 kg/ha, K2= 200 kg/ha, K3=250 kg/ha dan K4=300 kg/ha sedangkan faktor kedua yaitu pembalikan tanaman P0= tanpa pembalikan, P1= pembalikan setiap 15 hari dan P2= pembalikan setiap 30 hari. Setiap perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah keseluruhan terdapat 36 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf α 5% untuk membandingkan pengaruh antar perlakuan terhadap variabel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis pupuk kalium dan pembalikan tanaman memberikan interaksi pada variabel diameter umbi, berat umbi per tanaman, berat umbi layak jual, berat rata-rata umbi dan produktivitas tanaman. Kombinasi perlakuan K3P1 memberikan hasil terbaik pada produktivitas tanaman dan lebih efisien didalam penggunaan pupuk, sedangkan perlakuan K4P2 menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata namun lebih efisien didalam tenaga kerja. Faktor tunggal dosis pupuk kalium 300 kg/ha menghasilkan panjang tanaman dan panjang umbi tertinggi. Faktor tunggal pembalikan tanaman setiap 15 hari (P1) mampu menghambat panjang tanaman, jumlah cabang dan ruas yang muncul akar adventif.
Pemanfaatan Bacillus Sp. Dan Pupuk Organik Untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Pelepah (Rhizoctonia Solani) Pada Tanaman Jagung Nasriyah Hidayatus Sholeha; Rachmi Masnilah
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 4 (2022): November
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.768 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i4.35221

Abstract

Jagung termasuk salah satu tanaman pangan utama setelah padi dan gandum yang tumbuh di daerah tropis salah satunya di Indonesia. Menurut data BPS, 2018 di Kabupaten Jember diketahui bahwa produksi jagung mengalami penurunan meskipun tidak signifikan. Pada tahun 2014 produksi jagung dapat mencapai 390,759 ton sedangkan, pada tahun 2018 dengan luas lahan yang lebih besar dibandingkan dengan tahun 2014, produksi jagung lebih rendah dan hanya menghasilkan 350,705 ton. Hasil produksi yang tidak dapat mencukupi nilai kebutuhan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal salah satunya penurunan produksi Jagung yang dikarenakan adanya penurunan produktifitas lahan pertanian, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan adanya serangan organisme pengganggu tanaman seperti penyakit busuk pelepah tanaman jagung Penyakit busuk pelepah merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman jagung yang disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani.Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan Bacillus sp. dan penambahan pupuk organik. Bacillus sp.dan berbagai pupuk organik efektif untuk mengendalikan dan atau menghambat perkembangan Rhizoctonia solani. untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektifitas Bacillus sp dengan penambahan pupuk organik untuk mengendalikan dan menekan cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian dilaksanakan pada juli 2021 bertempat di laboratorium penyakit tanaman dan greenhouse Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu isolat Bacillus sp. yang terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua ialah pupuk organik (B) yang terdiri dari 4 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali dan dapat diperoleh 48 unit percobaan, dalam setiap unit percobaan akan ditanami sebanyak 3 benih. Perlakuan yang digunakan antara lain faktor pertama yaitu P0=kontrol, P1=Bacillus sp. asal buah naga, P2=Bacillus sp. asal bambu, P3=Bacillus sp. asal rumput gajah dan faktor kedua yaitu B0= kontrol, B1= Pupuk guano, B2= pupuk kandang, dan B3= pupuk kompos. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA (Analysis of Varians), dan dilanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Kata Kunci: Bacillus sp., pupuk organik, busuk pelepah jagung Rhizoctonia solani

Page 1 of 1 | Total Record : 10