cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 24 Documents
Search results for , issue "Jurnal Ilmiah Mahasiswa Etnomusikologi" : 24 Documents clear
Eksistensi Grup Musik Ki Ageng Ganjur Yogyakarta Hartadi Wicaksono 0910347015
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa Etnomusikologi
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.939

Abstract

Grup Ki Ageng Ganjur adalah grup musik bernafas Islam yang terbentuk di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan memadukan Istrument Barat, Gamelan, dan permainan gaya Timur Tengah, nama Ki Ageng Ganjur diambil berdasarkan saran dan petunjuk dari almahrum Gus Dur yang merujuk pada nama seorang pembantu setia Sunan Kalijaga bernama Syekh Abdurrahman yang terkenal dengan sebutan Ki Ageng Ganjur sebagai seorang panglima kerajaan Demak dan pemberi semangat dalam setiap perjuangan pasukannya dengan membunyikan Gong Ganjur (berbentuk seperti gong gamelan Jawa)untuk memanggil dan mengumpulkan masyarakat, ketika Kanjeng Sunan Kalijaga akan memberikan wejangan dan ceramah. Musik merupakan wahana auditif yang universal, sehingga tidak dapat di intervensi untuk suatu kepentingan ataupun selera. Musik merupakan titik puncak dari sebuah proses dimana pemusik atau pencipta menyerahkan seluruh daya akal dan rasa menghidupkan suatu realitas sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Musik hadir sebagai media dalam daya ungkap, daya kritis, serta ajaran moral yang tinggi. Tema yang diangkat dalam pertunjukan grup Ki Ageng Ganjur adalah religi dengan ketentuan yang ada pada religi agama Islam, kesan religi yang nampak terdapat pada pengolahan syair, musik, dan masyarakat pendukungnya, keunikan dari segi instrumentasi grup Ki Ageng Ganjur adalah dari pembuatan gamelan dengan susunan nada yang dapat membentuk nadaminor Zigana, pengolahan nada dari gamelan ini akan mempermudah grup Ki Ageng Ganjur untuk memainkan nada dengan nuansa Timur Tengah yang membuat kesan Religi Islam semakin kuat pada setiap penggarapan lagu Ki Ageng Ganjur.Grup KAG memiliki pengalaman pentas yang tinggi terutama sebagai alternatifpertunjukan seni di Pondok Pesantren NU, relasi dari berbagai instansi membuat eksistensi grup KAG bertahan hingga sekarang. Kata kunci : Eksistensi, Grup Ki Ageng Ganjur, Religi
Eksistensi Kesenian Drumblek di Kampung Pancuran Kota Salatiga Priyanto Adi Nugroho 1010388015
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa Etnomusikologi
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.944

Abstract

Kesenian drumblek merupakan bentuk kesenian yang mengadopsi orkes harmoni ( musik lapangan-drum band ). Hal tersebut dapat dilihat dari setiap pementasannya yang selalu di ruang terbuka, baik di tanah lapang maupun di jalan raya ( pawai ). Apabila orkes harmoni ( musik lapangan-drum band ), alat musik yang digunakan adalah instrument musik Barat, namun dalam kesenian drumblek, alat musik yang dipakai adalah barang-barang bekas. Walaupun kesenian drumblek ini dalam setiap pementasannya hanya menggunakan barang bekas tetapi dari tahunketahun semakin menjamur kelompok kesenian drumblek di Salatiga. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui mengapa kesenian drumblek sangat diminati oleh masyarakat Salatiga, dan juga ingin mengetahui bentuk penyajian kesenian drumblek Gempar yang berada di kampung Pancuran Salatiga. Untuk kepentingan tersebut, maka penulis menggunakan metode deskriptif analitis sebagai alatnya, dan dengan perpekstif Etnomusikologis sebagai pendekatannya. Setelah melalui proses pembahasan, maka dapat dikatakan bahwa kesenian drumblek yang memiliki prinsip, mudah, murah, dan meriah, Ternyata sangat diminati warga masyarakat Salatiga. Kata kunci : Kesenian, drumblek, eksistensi
Jathilan Sebagai Terapi Kejiwaan Di Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang Jawa Tengah Rosana Prade Kusuma 0910365015
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa Etnomusikologi
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.1207

Abstract

Kesenian Jathilan merupakan kesenian rakyat dalam bentuk tarian dengan gerakan tertentu dan diiringi musik yang banyak diadakan dan sangat dikenal di Jawa. Fungsi dan peran kesenian Jathilan di dalam kehidupan masyarakat berkembang mulai dari fungsi interaksi sosial hingga unsur-unsur dalam Jathilan. Terapi kejiwaan dengan menggunakan latihan Jathilan sudah dan masih dilakukan di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang. Terapi Jathilan mengadung aspek musikal, motorik, dan sensorik yang berjalan seirama dalam penyajiannya sehingga sangat berguna bagi rehabilitan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses terapi Jathilan bagi rehabilitan RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang berjalan, dan mengetahui aspek-aspek penting yang berperan terhadap kejiwaan rehabilitan. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana Jathilan dilakukan di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang sebagai salah satu metode terapi psikososial bagi rehabilitan. Aspek musikal Jathilan dalam penelitian ini diuraikan lebih banyak untuk mengetahui hubungan musik Jathilan dengan kejiwaan rehabilitan di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang. Respon emosi musikal menjadi jembatan antara terapi musik dan kejiwaan rehabilitan yang dikaji secara menyeluruh dalam laporan penelitian ini. Kata kunci : terapi Jathilan, respon rehabilitan, manfaat terapi
Sape’ Edang Bolenj Amoris 1010379015
Saraswati Jurnal Ilmiah Mahasiswa Etnomusikologi
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.935

Abstract

Sape’ Edang Bolenj adalah sebuah komposisi musik etnis yang bersumber dari pola permainan sape’ dan bentuk lancaran Jawa. Karya ini menggambarkan sebuah tradisi masyarakat Dayak Kenyah yang berada di Desa Setulang yang hingga saat ini masih dilakukan. Tradisi tersebut dinamakan meghala edang yang memiliki arti bermain dibawah sinar bulan purnama. Berpijak dari rasa kecintaan terhadap sape’ serta pengalaman yang telah dilalui dari kecil hingga dewasa yang diperhadapkan dengan berbagai benturan budaya khususnya budaya Jawa. Benturan budaya tersebut telah menginspirasi serta memotivasi penulis untuk membuat sebuah komposisi musik yang bersumber dari pola permainan sape’ dan bentuk lancaran Jawa dengan bingkai musik vokal-Instrumental. Tahap untuk mewujudkan ide dan gagasan tersebut kedalam bentuk karya komposisi musik etnis, menggunakan beberapa tahapan yaitu, rangsangan awal, inspirasi (pemunculan ide) eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan penyajian.Kata kunci : sape’, lancaran Jawa, meghala edang

Page 3 of 3 | Total Record : 24