cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN" : 6 Documents clear
PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEMAI MIMBA (Azadirachta indica) SELAMA PENYIMPANAN The Use of Growth Regulators for Inhibiting the Growth of Mimba (Azadirachta indica) Seedlings during Storage Dida Syamsuwida; Aam Aminah; Ateng Rahmat Hidayat
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.236 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.23-31

Abstract

Mimba (Azadirachta indica) adalah salah satu jenis pohon hutan yang memiliki benih rekalsitran yang sulit disimpan dalam jangka waktu lama, sehingga perlu dilakukan penyimpanan dengan menggunakan bahan semai. Penyimpanan semai sangat bermanfaat ketika menunggu waktu penanaman di lapang yang belum saatnya dilakukan. Oleh karena itu, untuk menghindari pertumbuhan semai yang cepat selama di persemaian dan tetap sesuai dengan kriteria bibit yang dikehendaki untuk ditanam, maka perlu upaya untuk menekan pertumbuhannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa bahan penghambat pertumbuhan, kondisi tempat simpan dan media simpan terhadap pertumbuhan semai mimba selama penyimpanan. Bahan penghambat pertumbuhan yang digunakan adalah paklobutrazol, NaCl dan akuades sebagai kontrol. Kondisi tempat simpan terdiri dari naungan berat, naungan sedang dan naungan ringan. Sedangkan media simpan semai terdiri dari pasir dan sabut kelapa. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum penyimpanan semai mimba yang efektif menahan pertumbuhan selama 6 bulan dengan persentase hidup diatas 95% adalah di bawah kondisi naungan ringan (I= ± 17.593 lux , T= ± 35 O C) dengan pemberian bahan penghambat tumbuh paklobutrazol 250 ppm dan penggunaan media pasir.
PEMANFAATAN BEBERAPA BIOAKTIVATOR TERHADAP PENINGKATAN LAJU DEKOMPOSISI TANAH GAMBUT DAN PERTUMBUHAN Gmelina arborea Roxb The Use of Bioactivators to Increase the Decomposition Rate of Peat Soil and the Growth of Gmelina arborea Roxb Budi Utomo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.911 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.33-38

Abstract

Potensi tanah gambut di Indonesia sangat tinggi sebagai media tanam maupun pupuk organik, namun tingginya kemasaman tanah mengakibatkan dekomposisi berlangsung lambat sehingga kandungan unsur hara tanah ini juga rendah. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi pengaruh bioaktivator dalam meningkatkan pertumbuhan Gmelina arborea di tanah gambut serta mendeteksi perubahan sifat kimia tanah gambut akibat perlakuan bioaktivator tersebut. Bioaktivator yang digunakan adalah Trichoderma sp., Orgadec, EM4, MOD-71, Supernasa dan Puja-168. Bahan tanah gambut berasal dari Desa Sei Siarti, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Dosis yang digunakan pada masing-masing bioaktivator diberikan sesuai anjuran pada kemasan produk. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara selama dua bulan yang dimulai dari bulan Februari 2008 sampai Maret 2008. Pemberian bioaktivator Trichoderma sp. pada tanah gambut dapat menghasilkan peningkatan tinggi tanaman sebesar 39,44%, diameter batang 3,12%, dan luas daun 852,63% dibandingkan dengan kontrol, sementara pemberian bioactivator EM4, MOD-71, Supernasa dan Puja-168 belum berpengaruh.
KAJIAN PERTUMBUHAN TEGAKAN HYBRID Eucalyptus urograndis DI SUMATERA UTARA Growth of Eucalyptus urograndis Hybrid in North Sumatera Nina Mindawati; Andry Indrawan; Irdika Mansur; Omo Rusdiana
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.021 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.39-50

Abstract

Pertumbuhan tegakan adalah pertambahan (riap) dari suatu besaran seperti tinggi, diameter, volume atau luas bidang dasar pohon dalam periode tertentu. Model pertumbuhan digunakan untuk menduga besaran produktivitas dan sangat berguna dalam perencanaan pengelolaan hutan tanaman suatu jenis pohon. Kajian model pertumbuhan jenis Eucalyptus urograndis telah di lakukan tahun 2009 di PT Toba Pulp Lestari, sektor Aek Nauli, Sumatera Utara pada rotasi 1 dan rotasi 2 dengan tujuan untuk membandingkan pertumbuhan jenis tersebut antara rotasi 1 dan rotasi 2, dan menentukan daur volume optimalnya. Kajian dilakukan dengan menggunakan data dari PSP (Permanent Sample Plots) yang diukur secara periodik dan data hasil pengukuran sesaat pada TSP (Temporary Sample Plots) dari berbagai umur tegakan. Hasil kajian mendapatkan bahwa pendugaan pertumbuhan jenis E. urograndis dapat mengikuti persamaan tinggi (H), diameter (D) dan volume (V) sebagai berikut : ln H = 3,40434 - 1,73745 (1/umur); ln D = 2,99598 - 1,56925 (1/umur); ln V = 6,300505 - 5,63547 (1/umur) dengan daur volume optimal dicapai pada tahun 5,5 tahun untuk rotasi 1 dan persamaan : ln H = 3,342944 - 1,5336 (1/umur); ln D = 2,987992 - 1,44311 (1/umur) dan ln V = 6,205122 - 5,06804 (1/umur) dengan daur volume optimal dicapai pada tahun ke 5 untuk rotasi 2. Model pertumbuhan dan teknik yang sama dapat digunakan untuk jenis E. urograndis pada kondisi lingkungan yang relatif sama.
EFISIENSI SELEKSI AWAL PADA KEBUN BENIH SEMAI Eucalyptus pellita Efficiency of Early Selection in Seedling Seed Orchards of Eucalyptus pellita Budi Leksono
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.439 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.1-13

Abstract

Efisiensi seleksi merupakan saat yang paling kritis dalam program pemuliaan pohon karena akan menentukan waktu yang paling optimal dalam kegiatan seleksi, yaitu pada saat peningkatan genetik (genetic gains) per tahun maksimum dalam satu siklus pemuliaan. Efisiensi seleksi dapat diketahui dengan melihat tren waktu dari parameter genetik, yaitu rasio antara korelasi peningkatan genetik per tahun terhadap peningkatan genetik pada umur daur melalui seleksi tidak langsung (indirect selection). Tren waktu dari parameter genetik pada pertumbuhan diameter dan tinggi dianalisis dengan menggunakan data umur 1 (satu) sampai dengan 6 (enam) tahun untuk mengetahui efisiensi seleksi awal pada 7 (tujuh) kebun benih semai Eucalyptus pellita di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Riau. Kebun benih semai pada setiap lokasi terdiri atas tiga provenan dari Papua Nugini. Penggabungan jumlah kuadrat dan jumlah hasil perkalian, diperoleh dari analisis varian pertumbuhan pada ketiga provenan tersebut dan digunakan untuk menaksir parameter genetik di setiap lokasi. Oleh karena parameter genetik pada akhir daur (8 tahun) dalam studi ini tidak tersedia, maka pada umur tersebut dilakukan ekstrapolasi dengan menggunakan fungsi regresi dari tren parameter genetik pada umur yang lebih muda. Varian fenotipik dan varian genetik dihitung pada setiap umur yang dikonversi setara dengan akar variannya dan kemudian dianalisis dengan regresi linier menggunakan rerata pertumbuhan sebagai variable bergantung. Tren dari korelasi umur muda-dewasa dihitung dengan menggunakan modifikasi fungsi Richard dengan rasio rerata pertumbuhan pada umur yang lebih tua terhadap rerata pertumbuhan pada umur yang lebih muda sebagai variabel bergantung. Hasil analisis menunjukkan bahwa seleksi lebih awal selalu memberikan peningkatan genetik yang lebih tinggi dibandingkan seleksi pada akhir daur. Efisiensi seleksi awal atau umur optimum untuk melakukan seleksi yaitu pada saat peningkatan genetik per tahun maksimum, ditemukan pada umur 3 - 5 tahun di ketiga lokasi.
SIDIK CEPAT BIOKATALISASI AIR ASAM TAMBANG PADA LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA Rapid Assessment of Acid Mine Drainage on Ex-coal Mining Land Enny Widyati; Rahayu Widyastuti; Ratnawati Lantifasari
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2063.197 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.51-58

Abstract

Salah satu hambatan terberat dalam kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang adalah air asam tambang (AAT). AAT merupakan oksidasi mineral sulfida dengan melepaskan sulfat sehingga dapat menurunkan pH tanah secara drastis. Apabila AAT dikatalis oleh kelompok bakteri pengoksidasi sulfur (BOS), maka laju dari proses tersebut akan dipercepat 500.000 - 1.000.000 kali lipat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas biokatalisasi pemasaman lahan bekas tambang batubara. Aktivitas biokatalisasi dapat diketahui dengan cepat (2 - 3 hari) melalui uji biological acid producing potential (BAPP). Untuk meyakinkan uji BAPP ini pada tanah baik yang memberikan hasil positif maupun negatif dilakukan isolasi BOS, sebagai kontrol adalah media tanpa tanah. Hasil uji menunjukkan bahwa dari 24 contoh tanah yang diuji 22 contoh tanah (91% ) memberikan hasil positif. Hal ini ditunjukkan dengan pH kultur selalu di bawah 3,5 yang mengindikasikan bahwa proses pemasaman lahan dikatalis secara biologi oleh bakteri. Pengujian katalisasi biologis oleh bakteri menggunakan uji BAPP mempunyai akurasi 80%. Salah satu bakteri yang ditemukan mengkatalis pemasaman lahan adalah Thiobacillus ferrooxidans.
PERTUMBUHAN DAN MUTU FISIK BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.) DI POLIBAG DAN POLITUB Ahmad Junaedi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.205 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.1.15-21

Abstract

Informasi pertumbuhan dan mutu fisik bibit jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) di wadah bibit dengan volume yang berbeda diperlukan sebagai bagian yang akan diperhitungkan dalam pemilihan wadah bibit yang akan digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan mutu fisik bibit jabon yang disapih pada wadah bibit polibag (volume 300 cm3) dan politub (volume 60 cm3). Tahapan penelitian meliputi : pembibitan serta pengamatan pertumbuhan dan penilaian mutu fisik bibit jabon yang disapih di polibag (40 bibit) dan di politub (40 bibit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi dan diameter serta mutu fisik bibit jabon di polibag secara nyata (p<0,05) lebih tinggi dibandingkan bibit jabon di politub.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue