cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpptp06@yahoo.com
Editorial Address
Jalan Tentara Pelajar No. 10 Bogor, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Published by Kementerian Pertanian
ISSN : 1410959x     EISSN : 25280791     DOI : -
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (JPPTP) adalah media ilmiah penyebaran hasil penelitian/pengkajian inovasi pertanian untuk menunjang pembangunan pertanian wilayah.Jurnal ini memuat hasil penelitian/pengkajian primer inovasi pertanian, khususnya yang bernuansa spesifik lokasi. Jurnal diterbitkan secara periodik tiga kali dalam satu tahun.
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004" : 22 Documents clear
ANALISIS TANAH TAMBAK SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN TAMBAK M. Hidayanto; Agus Heru W Heru W; Yossita F.
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v7n2.2004.p%p

Abstract

The study aimed at assessing fertility condition of soil fishpond in all of study areas. The research wasconducted in Muara Badak, Samboja, Muara Pantuan and Muara Jawa Subdistricts, Kutai District. Soil samples fromtop soil (0-5 cm) and sub soil (5-50 cm) to be analyzed were taken from sites lose and far from the coast (5 km fromcoastal line). Texture, potential redox (Eh), organic-C, N, P, K, Ca and Mg were analyzed. Results of this studyindicated that: (1) Fishpond soil in Muara Badak, Muara Jawa, Muara Pantuan and Samboja (Kutai District) had highcontents of organic-C, K and Na, base saturation, and available of K2O, (2) C/N ratio and available of P2O5 , (3) TotalN was moderate, (4) Effective and potential CEC, Ca, and Mg were very low. Soil fishpond texture had 30 percent ofclay fraction, sand 42 percent, and silt 28 percent. Fishpond soil at Muara Jawa and Muara Pantuan were more fertilethan that in Muara Badak and Samboja. At all of the study sites were suitable for fishpond. However, it is necessaryto improve soil fertility in Muara Badak and Samboja for optimal fishpond productivity. CEC in all of the study siteswere low and fertilizers to improve soil of the fishponds should be properly applied because excessive application rateof fertilitizer will be leached easily.Key words: soil analysis, fertility, fishpond. Untuk mengetahui kesuburan tanah tambak telah dilakukan penelitian di Kecamatan Muara Badak, Samboja,Muara Pantauan dan Muara Jawa Kabupaten Kutai. Sampel tanah top soil(0-5cm) dan sub soil (5-50cm) diambil daridaerah dekat pantai dan jauh dari pantai (5 km ke arah darat), dan dilakukan analisis terhadap tekstur, redoks potensial(Eh), C-organik, N, P, K, Ca dan Mg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tanah tambak di Muara Badak,Muara jawa, Muara Pantauan dan Samboja (Kabupaten Kutai), kandungan C-organik, K dan Na, Kejenuhan Basa(KB) dan K2O sangat tinggi, (2) C/N dan P2O5 tersedia tinggi, (3) N total, sedang dan (4) mempunyai KapasitasTukar Kation (KTK) efektif dan potensial, Ca dan Mg rendah. Tekstur tanah mempunyai kandungan fraksi lempung30 persen, pasir 42 persen dan debu 28 persen. Tanah tambak di Muara Jawa dan Muara Pantauan lebih suburdibandingkan dengan tanah tambak di Muara Badak dan Samboja. Pada semua lokasi penelitian, berdasarkan hasilanalisis tanah cocok untuk usaha pertambakan, namun untuk lokasi Muara Badak dan Samboja agar produktivitastambak optimal, kesuburan tambak perlu ditingkatkan. Selain itu, KTK tanah di semua lokasi tambak rendah, makapenambahan hara/pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah tambak sebaiknya tidak diberikan secara berlebihankarena rentan terhadap pencucian.Kata kunci: analisis tanah, kesuburan, tambak
AKTIVITAS HARIAN PETANI BERDIMENSI JENDER DAN ETNIS (Kasus Beberapa Desa di Sumatera Utara) Wasito ;
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v7n2.2004.p%p

Abstract

Daily activities of farmers can show time, working load of a person and their families. It is useful to analyzeand to compare daily activities of groups or ethnics. Dominant ethnics in Deli Serdang and Langkat are Javanese,Tapanuli/Toba, Mandailing, Malay, and Karo. Assessment pattern was not unique, but completed with other studies(PRA and observation), previous assessment, and secondary data. The study was conducted in the villages of HinaiKiri, Kebun Kelapa, and Sungai Ular (Secanggang) (1999), Sidomulio, Sambirejo, Sendangrejo (Binjai) (2000 -2001), Purwobinangun, Namuterasi Pasar 8 (Sei Bingei) (2000 - 2001) (Langkat Districts); Sumberejo, SukamandiHulu, Sukamandi Hilir (Pagar Merbau) (2000), Tanjung Rejo, Tanjung Selamat (Percut Sei Tuan) (2002) (DeliSerdang Districts). Results showed that settlement segregation were based on ethnics. Job segregation was correlatedwith historical aspect. Productive working women of Tapanuli, Karo and Mandailing ethnics as the main incomefamilies’ earners were found more in their original home villages. It was different with those in Langkat or DeliSerdang where ethnic heterogeneity tended to change their daily activities. Social and cultural factors, patriarchalreligious values, or structure and jender ideology tended to create unequal jender.Key words : daily activity, jender, ethnicAktivitas harian petani akan memperlihatkan waktu, beban kerja seorang dan keluarga, berguna untukanalisis dan perbandingan pola kegiatan rutin keluarga, kelompok atau etnis. Etnis-etnis dominan di Deli Serdang danLangkat adalah Jawa, Tapanuli/Toba, Mandailing, Melayu, dan Karo. Pola kajian tidak khusus, mendampingi kajianlain dengan data primer (PPSP dan pengamatan), hasil kajian sebelumnya dan data sekunder. Kajian dilakukan di desaHinai Kiri, Kebun Kelapa, Sungai Ular (Secang`gang) (1999), Sidomulio, Sambirejo, Sendangrejo (Binjai) (2000 -2001), Purwobinangun, Namuterasi Pasar 8 (Sei Bingei) (2000 - 2001) (Kabupaten Langkat); Sumberejo, SukamandiHulu, Sukamandi Hilir (Pagar Merbau) (2000), Tanjung Rejo, Tanjung Selamat (Percut Sei Tuan) (2002) (KabupatenDeli Serdang). Hasil kajian menunjukkan segregasi pemukiman ditemukan berdasarkan etnis. Adanya segregasipekerjaan tidak terlepas dari aspek historis. Kegiatan produktif perempuan pada etnis Tapanuli, Karo atau Mandailingdi daerah asalnya cukup besar (tulang punggung ekonomi keluarga). Hal ini berbeda dengan yang ada di Langkat atauDeli Serdang, heterogenitas etnis cenderung merubah pola aktivitas harian mereka. Faktor sosial budaya, nilai religiyang cenderung patriarkhi, atau struktur dan ideologi jender yang melekat, cenderung menciptakan ketidaksetaraanjender.Kata kunci : aktivitas harian, jender, etnis

Page 3 of 3 | Total Record : 22


Filter by Year

2004 2004


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 3 (2021): Desember 2021 Vol 24, No 2 (2021): Juli 2021 Vol 24, No 1 (2021): Maret 2021 Vol 23, No 3 (2020): November 2020 Vol 23, No 2 (2020): Juli 2020 Vol 23, No 1 (2020): Maret 2020 Vol 22, No 3 (2019): November 2019 Vol 22, No 2 (2019): Juli 2019 Vol 22, No 1 (2019): Maret 2019 Vol 21, No 3 (2018): November 2018 Vol 21, No 2 (2018): Juli 2018 Vol 21, No 1 (2018): Maret 2018 Vol 20, No 3 (2017): November 2017 Vol 20, No 2 (2017): Juli 2017 Vol 20, No 1 (2017): Maret 2017 Vol 19, No 3 (2016): November 2016 Vol 19, No 2 (2016): Juli 2016 Vol 19, No 1 (2016): Maret 2016 Vol 18, No 3 (2015): November 2015 Vol 18, No 2 (2015): Juli 2015 Vol 18, No 1 (2015): Maret 2015 Vol 17, No 3 (2014): November 2014 Vol 17, No 2 (2014): Juli 2014 Vol 17, No 2 (2014): Juli 2014 Vol 17, No 1 (2014): Maret 2014 Vol 17, No 1 (2014): Maret 2014 Vol 16, No 3 (2013): November 2013 Vol 16, No 2 (2013): Juli 2013 Vol 16, No.1 (2013): Maret 2013 Vol 15, No 2 (2012): Juli 2012 Vol 15, No 1 (2012): Maret 2012 Vol 15, No 1 (2012): Maret 2012 Vol 14, No 3 (2011): November 2011 Vol 14, No 3 (2011): November 2011 Vol 14, No 2 (2011): Juli 2011 Vol 14, No 2 (2011): Juli 2011 Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011 Vol 14, No 1 (2011): Maret 2011 Vol 13, No 3 (2010): November 2010 Vol 13, No 3 (2010): November 2010 Vol 13, No 2 (2010): Juli 2010 Vol 13, No 2 (2010): Juli 2010 Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010 Vol 13, No 1 (2010): Maret 2010 Vol 12, No 3 (2009): November 2009 Vol 12, No 3 (2009): November 2009 Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 12, No 2 (2009): Juli 2009 Vol 12, No 1 (2009): Maret 2009 Vol 12, No 1 (2009): Maret 2009 Vol 11, No 3 (2008): November 2008 Vol 11, No 3 (2008): November 2008 Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008 Vol 11, No 2 (2008): Juli 2008 Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008 Vol 11, No 1 (2008): Maret 2008 Vol 10, No 3 (2007): November 2007 Vol 10, No 3 (2007): November 2007 Vol 10, No 2 (2007): Juli 2007 Vol 10, No 2 (2007): Juli 2007 Vol 10, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 10, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 8, No 3 (2005): November 2005 Vol 8, No 3 (2005): November 2005 Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005 Vol 8, No 2 (2005): Juli 2005 Vol 8, No 1 (2005): Maret 2005 Vol 8, No 1 (2005): Maret 2005 Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004 Vol 7, No 2 (2004): Juli 2004 Vol 7, No 1 (2004): Januari 2004 Vol 7, No 1 (2004): Januari 2004 Vol 6, No 2 (2003): Juli 2003 Vol 6, No 2 (2003): Juli 2003 Vol 6, No 1 (2003): Januari 2003 Vol 6, No 1 (2003): Januari 2003 More Issue