cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ketahanan Nasional
ISSN : 08539340     EISSN : 25279688     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 3 (2009)" : 5 Documents clear
Resolusi Konflik Agama Di Pulau Ambon Toni Setia Boedi
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 14, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1903.822 KB) | DOI: 10.22146/jkn.22305

Abstract

Adat Pela Gandong tern yata belum mampu memperta- hankan keharmonisan. Permusuhan antara umat Islam dan Kristen sebenarnya sering terjadi pada masa-masa lalu. Pada tahun 1564, penduduk muslim mengepung dan membakar kampung-kampung Kristen; Nusanewe, kampung Leitimor dihancurkan. Pan glima Portugis yang baru, Pareira Mara- maque, den gan kekuatan besar, mengepung pasukan Mus- lim Jawa dan Hitu di Teluk Ambon. Portugis menang dan rakyat Muslim dihukum berat (Marassabesy, 2001: 13). Tradisi telahluntur secara drastis pada saat terjadi konflik antar agama yang diawali pada peristiwa tanggal 19 Januari 1999 di mana masyarakat Islam yang sedang melaksanakan sholat idul fitri diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, dan dieksploitir kemudian diekploitir den gan men gidentitaskan din i sebagai kelompok Nasrani. Penelitian ten tang proses terjadinya konflik an tar agama Islam dan Kristen di kota Ambon sangat menarik (interest) sekali untuk dicermati karena dapat dijadikan pelajaran di kemudian hari konflik yang akan terjadi secara dini dapat segera terdeteksi dan mendapat pen yelesaian secara cepat.
Pengembangan Wawasan Nusantara Menuju Ketahanan Nasional Armaidy Armawi
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 14, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22302

Abstract

Banyak negara di dunia yang telah mencapai kemerde- kaan ratusan tahun, tetapi tidak pernah menjadi negara industri bahkan tetap menyandang predikat sebagai negara berlcembang. Sebaliknya ada negara-negara yang merdeka dalam usia sangat muda tetapi perkembangannya sangat pesat, dan tcrmasuk negara industri. Pendidikan bagi suatu ban gsa tidak dapat dipandang sepele, sebab melalui pendi- dikan akan terbentuk elemen kehidu pan ban gsa yang memi- liki nilai ketahanan. Sebalilcnya, kelemahan bidang pendidikan dapat men yebabkan ban gsa tersebut menjadi miskin dan sulit untuk maju.Kondisi ini makin berat ketika berbagai negara di dunia men galami krisis moneter clan ekonomi, kemudian menim- bulkan krisis keperc,ayaan baik di dalam mau pun luar negeri terhadap pemerintah. Negara bangsa (nation state) yang memiliki pluralitas sangat tin ggi seperti Indonesia ten gah ditantang untuk men ghadapi persoalan disintegrasi ban gsa. Apabila ban gsa dan negara tidak memiliki pemahaman akan wawasan nasional (national outlook), nilai ketahanan nasional yang mampu untuk menghadapi dan mengatasi dinamika global tersebut, maka dampaknya sangat besar terhadap upaya menciptakan integrasi nasional.
Peningkatan Kinerja Pt. Kereta Api Indonesia Pada Pelayanan Keamanan Dan Keselamatan Publik Dalam Rangka K1etahanan Nasional Max Ruland
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 14, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22303

Abstract

Tantangan PT. Kereta Api Indonesia untuk mewujudkan dan memberikan keamanan clan keselamatan kepada pemakai jasa moda kereta api sangatlah besar. Beberapa tantangan yang penulis rumuskan terkait dengan faktor eksternal ter- sebut meliputi sebagaimana uraian di bawah mi.Tantangan pertama yaitu keterpaduan den gan moda lain. Salah satu permasalahan kurang berkembangnya pelayanan kereta api saat ini, bahkan cenderung men galami penurunan clan juga sudah tidak beroperasi lagi seperti di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Lampung, serta angkutan ba- rang di Pulau Jawa, adalah disebabkan kurang terpadunya jaringan, simpul bongkar muat/stasiun mau pun keteivaduan pelayanan, seperti pola kedatangan dan keberangkatan. Sebagaimana kita ketahui bersama, lokasi stasiun dan jaringan kereta api ham pir semua belum berubah dan ber- tambah sejak zaman penjajahan Hindia Belanda, sedangkan pembangunan prasarana transportasi jalan (jalan dan ter- minal), transportasi laut (pelabuhan) clan transportasi udara (bandara) terus berkembang, tetapi tidak terpadu den gan prasarana kereta api. Hal ini disebabkan oleh pen gembangan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia tampaknya berjalan sendiri-sendiri karena instarzsi yang menangartinya berbeda, sebagai con toh prasarana jalan oleh Departemen Pekerjaan Umum sedan gkan KA oleh Departemen Perhu- bungan; nampalcnya koordinasi perencanaan hanya sebatas rapat, sedan gkan aplikasinya berjalan sendiri-sendiri
Interdependensi Faktor Faktor Pembangunan Peternakan Dalam Rangka Ketahanan Pangan Mulawarman Mulawarman
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 14, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22308

Abstract

Dalam tulisan ini berusaha untuk mengkaji dan mem­bahas tentang kebijakan pembangunan peternakan yang dikatakan dengan konsepsi ketahanan pangan. Hal ini patut dipikirkan bersama mengingat Indonesia oleh banyak kalangan dapat dikatakan belum siap untuk menghadapi maupun mengimplementasikan Asean-China FTA (ACFTA). Dalam pembahasan ini dilakukan analisis isi terhadap konsepsi Ketahanan Nasional. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pendekatan Ketahanan Nasional (national resilience) diperlukan dalam mengkaji faktor-faktor dalam pembangunan peternakan untuk memperoleh langkah­langkah strategis yang meliputi interdependensi antar faktor-faktor dalam pembangunan peternakan dengan lingkungan di luarnya
Optimalisasi Strategi Kompartementasi Wilayah Pertahanan Pada Korem 121/Abw, Kalimantan Barat Soetomo Sakijo Admodjo
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 14, No 3 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22304

Abstract

Kondisi geografis suatu negara adalah faktor utama untuk dapat menentukan bagaimana ban gsa itu mempersiapkan dan mendesain sistetn pertahanan negaranya, sehingga marnpu menangkal segala bentuk ancaman terutama ancaman militer yang berupa invasi, agresi atau infiltrasi. Di dunia ini paling tidak ada tiga kategori bentuk negara bila ditinjau dari aspek geografis mau pun topografis. Pertama, bentuk negara yang berszfat continental solid country, yaitu negara yang berupa seluruhnya daratan solid seperti Swiss, Mongolia, dan lain-lain. Kedua, negara yang berszfat coastal country, seperti negara pan tai Chile, Ar- gentina, dan lain-lain. Ketiga, negara yang bersifat archi- pelago country (negara kepulauan yang bisa memanjang, melingkar, atau mengelompok dan dikelilingi lautan seperti Jepang, Philipina dan lain-lain). Indonesia termasuk negara lcepulauan yang melebar dan memanjang dari Sabang hingga Merauke.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2009 2009


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 2 (2025) Vol 31, No 1 (2025) Vol 30, No 3 (2024) Vol 30, No 2 (2024) Vol 30, No 1 (2024) Vol 29, No 3 (2023) Vol 29, No 2 (2023) Vol 29, No 1 (2023) Vol 28, No 3 (2022) Vol 28, No 2 (2022) Vol 28, No 1 (2022) Vol 27, No 3 (2021) Vol 27, No 2 (2021) Vol 27, No 1 (2021) Vol 26, No 3 (2020) Vol 26, No 2 (2020) Vol 26, No 1 (2020) Vol 25, No 3 (2019) Vol 25, No 2 (2019) Vol 25, No 1 (2019) Vol 24, No 3 (2018) Vol 24, No 2 (2018) Vol 24, No 1 (2018) Vol 23, No 3 (2017) Vol 23, No 2 (2017) Vol 23, No 1 (2017) Vol 22, No 3 (2016) Vol 22, No 2 (2016) Vol 22, No 1 (2016) Vol 21, No 3 (2015) Vol 21, No 3 (2015) Vol 21, No 2 (2015) Vol 21, No 2 (2015) Vol 21, No 1 (2015) Vol 21, No 1 (2015) VOL. XXI, NO. 1 APRIL 2015 Vol 20, No 3 (2014) Vol 20, No 2 (2014) Vol 20, No 1 (2014) Vol. XX, No. 3, Desember 2014 VOL. XX, NO. 2, AGUSTUS 2014 VOL. XX, NO. 1, APRIL 2014 Vol 19, No 3 (2013) Vol 19, No 2 (2013) Vol 19, No 1 (2013) VOL. XIX, NO. 3, DESEMBER 2013 VOL. XIX, NO. 2, AGUSTUS 2013 VOL. XIX, NO. 1, APRIL 2013 Vol 17, No 3 (2012) Vol 17, No 2 (2012) Vol 17, No 1 (2012) Vol 16, No 3 (2011) Vol 16, No 2 (2011) Vol 16, No 1 (2011) Vol 15, No 3 (2010) Vol 15, No 2 (2010) Vol 15, No 1 (2010) Vol 14, No 3 (2009) Vol 14, No 2 (2009) Vol 14, No 1 (2009) Vol 13, No 3 (2008) Vol 13, No 2 (2008) Vol 13, No 1 (2008) Vol 12, No 3 (2007) Vol 12, No 2 (2007) Vol 12, No 1 (2007) Vol 11, No 3 (2006) Vol 11, No 2 (2006) Vol 11, No 1 (2006) Vol 10, No 3 (2005) Vol 10, No 2 (2005) Vol 10, No 1 (2005) Vol 9, No 3 (2004) Vol 9, No 2 (2004) Vol 9, No 1 (2004) Vol 8, No 3 (2003) Vol 8, No 2 (2003) Vol 8, No 1 (2003) Vol 7, No 3 (2002) Vol 7, No 2 (2002) Vol 7, No 1 (2002) Vol 6, No 3 (2001) Vol 6, No 2 (2001) Vol 6, No 1 (2001) Vol 5, No 3 (2000) Vol 5, No 2 (2000) Vol 5, No 1 (2000) Vol 4, No 3 (1999) Vol 4, No 2 (1999) Vol 4, No 1 (1999) Vol 3, No 3 (1998) Vol 3, No 2 (1998) Vol 3, No 1 (1998) Vol 2, No 3 (1997) Vol 2, No 2 (1997) Vol 2, No 1 (1997) Vol 1, No 1 (1996) More Issue