cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Volume 7. No. 2. Mei 2014" : 15 Documents clear
THE CONJUNCTION ANALYSIS IN NOVEL IF I STAY BY GAYLE FORMAN I Putu Mahendra
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.236 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul kata sambung dalam Novel " Jika saya tinggal " oleh Gayle Forman. Penelitian ini mengenai jenis kata sambung yang terdapat di novel dan fungsi kata sambung yang digunakan dalam novel . Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis kata sambung dan untuk menjelaskan fungsi kata sambung yang digunakan dalam novel . Kata sambung diambil dari novel berjudul “Jika saya tingga”l oleh Forman ( 2009) . Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumenter . Dalam menyelesaikan proses pengumpulan data , pencatatan teknik diterapkan . Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif . Data untuk penelitian ini merupakan data kualitatif . Teori utama yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori kata sambung oleh Halliday dan Hassan dalam buku mereka " Kohesi dalam bahasa Inggris " ( 1976) , teori mencakup jenis jenis kata sambung. Selain itu , jurnal ini juga menggunakan teori dari Stern , dalam Bukunya Garis Tata Bahasa Inggris dengan Latihan dan Kunci Jawaban ( 2003) menjelaskan fungsi kata sambung. Temuan ini menunjukkan empat jenis kata sambung yang dikemukakan oleh Haliday dan Hassan , yaitu: tambahan , berlawanan , bersifat sebab dan sementara . Ada dua kesimpulan dinyatakan di sini , berdasarkan masalah yang dianalisis . Pertama , empat jenis kata sambung dikemukakan oleh Haliday dan Hassan yang menemukan novel ini , dengan berbagai jenis . Kedua , kata sambung dalam novel ini memiliki beberapa fungsi , yaitu: kata sambung menggabungkan satu kata denagn yang lain , kata sambung menggambungkan satu klausa dengan yang lain , kata sambung menggabungkan satu kalimat denagn yang lain , dan kata sambung menggabungkan satu frasa dengan satu frase yang lain .
IDIOMS ON KATY PERRY “TEENAGE DREAM” ALBUM A. A. Istri Dewi Satyastuti
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.491 KB)

Abstract

Katy Perry adalah seorang penyanyi pop yang berasal dari Amerika. Salah satu albumnya yang terkenal adalah Teenage dream. Di dalam Album ini ada tiga belas lagu di antaranya: Teenage Dream, California Gurls, Last Friday Night, Firework, The One That Got Away, Hummingbird Heart Beat, Peacock, Not Like The Movies, Pearl, Who Am I Living For?, E.T, If We Ever Meet Again, Circle The Drain. Dari ketiga belas lagu tersebut, lagu hanya delapan lagu saja yang liriknya ada mengandung makna idiom. Dalam analisis ini menggunakan teori yang diprakarsai oleh Palmer. Menurut teori Palmer, ada tiga jenis idiom yaitu: Phrasal Verb, Prepositional Verb dan Partial Idiom. Dari hasil analisis yang telah dilakukan didaptakn hasil bahwa dalam Pharsal Verb ditemukan tujuh idiom, dalam Prepositional Verb ditemukan dua idiom dan yang terakhir di dalam Partial Idiom ditemukan satu idiom saja.
BIOGRAPHICAL ANALYSIS OF POEM “ON LOVE” BY KAHLIL GIBRAN Pande Made Adistya Agustina
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.885 KB)

Abstract

Kahlil Gibran atau Jubran Khalil Jubran adalah salah seorang sastrawan perantauan (Mahjar) beraliran romantik. Kahlil Gibran lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon. Beshari sendiri merupakan daerah yang kerap di singgahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak mempengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam. Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Kehidupan cinta Gibran juga sangat melankolis. Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 april 1931. The Prophet (1923) merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal dan diterjemahkan dalam 20 bahasa. Karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia renungan relijius seorang yang bijak dan dewasa. Dalam jurnal ini menggunakan teori dari Austin Warren and Wellek (1973). Dalam jurnal ini, ditemukan bahwa Kahlil Gibran menggunakan konsep cinta yang murni, disebutkan murni karena cinta dating dari dalam diri kita sendiri, dari hati kita, dan kita berserah kepada Tuhan.
KECEMASAN TOKOH NEMUKO SENNEN DALAM KOMIK UMI YORI MO FUKAKU KARYA AKEMI YOSHIMURA TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Ni Luh Puspita Oktaviani
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.218 KB)

Abstract

This thesis entitled “Anxiety Analysis of Nemuko Sennen in Umi yori mo Fukaku Comics by Akemi Yoshimura, a Review of Psychological Analysis”. Anxiety characteristic of Nemuko Sennen in the comics was analyzed along with her efforts to cope with her anxiety. Descriptive analysis and formal method were used in this research. Theory of anxiety that used in this research was adopted from Sigmund Freud (2010), while theory of semiotics was taken from Marcel Danesi (2010). Analytical research showed that Nemuko Sennen had two kinds of anxieties, such as: moral anxiety and realistic anxiety. Additionally, Nemuko Sennen did her efforts, such as: paid back her family debt to Isshiki’s family, kept away from Juzou, tried to commit suicide, fixed the thing that she broke, and tried to keep her mind away from the forecast to overcome her anxiety.
THE EFFECT OF ENGLISH VIDEODISC IN ACQUIRE ENGLISH Ratno Widi Saputro
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.355 KB)

Abstract

Videodisk adalah piranti elektronik yang saat ini berkembang sangat pesat. Sebuah videodisk menurut Microsoft Encarta (2009) berisi rekaman suara, transkrip, rekaman video, film, dll. Dewasa ini anak-anak sering berinteraksi dengan piranti tersebut, selain mereka berinteraksi dengan televisi, komputer, telepon genggam, dll. Rekaman dimaksud berupa audiovisual atau berbentuk videodisk. Salahsatu bentuk videodisk itu adalah DVD berbahasa Inggris yang merupakan salah satu media bagi anak-anak dalam memperoleh maupun belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. English Make Easy adalah sebuah DVD yang berisi berbagai film yang dinamis, karakter yang lucu dan menarik, percakapan yang menyenangkan, cerita yang menghibur dan banyak sekali kosakata bahasa Inggris yang disajikan sehingga membuat anak-anak akan lebih tertarik untuk menontonnya. Artikel ini menekankan pada kemampuan bahasa Inggris anak-anak sebelum dan setelah mereka menonton DVD English Make Easy. Data dikumpulkan peneliti dengan cara menonton DVD dahulu, kemudian mencatat dialog yang ada di dalamnya. Data dari disk digunakan untuk membuat pertanyaan pilihan ganda. Data dari anak-anak dikumpulkan dengan cara memberikan tes sebelum dan tes sesudah menonton video disk, kemudian hasil test dibandingkan untuk melihat peningkatan. Dari hasil test yang dilakukan dipergunakan untuk menjawab hipotesis yang disebutkan oleh peneliti. Teori utama pembelajaran bahasa diambil dari Brown (2000), sedangkan teori eksperimen berbentuk tes sebelum dan tes sesudah diambil dari Sarwono (2006). Hasil penelitian menunjukkan kemampuan rata-rata seluruh anak meningkat setelah menonton video disk sebanyak dua kali. Kemampuan rata-rata meningkat 12,9% dari disk pertama, meningkat 9,6% dari disk kedua, meningkat 13% dari disk ketiga dan dari disk keempat meningkat 14,6%.
KAKAWIN UDAYANA MAHÀ WIDYA SEBUAH KAJIAN STRUKTURALISME DINAMIK I Wayan Eka Septiawan
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.828 KB)

Abstract

Research on the Kakawin Udayana Mahà Widya was motivated by the major reason, the uniqueness of this kakawin compared to others. Previous kakawins mostly use an epic theme, while it used Udayana University as its theme. Issues that discussed in this study include form, function, and meaning. This is coherent with the theory Structuralism Dynamic proposed by Mukarovsky. Methods and techniques that used are: (1) in providing data stage using literature methods, methods of reading and interviews, supported by the recording techniques, (2) in data analysis stage using descriptive analytic methods, supported by deductive and inductive thinking and (3) the presentation of data analysis result stage using informal methods. The result of this research is unfolding the structure that built Kakawin Udayana Mahà Widya both formal structure and narrative structure. Formal structure of Kakawin Udayana Mahà Widya included guru-laghu; wrêtta and matra; canda and gana; larik; bait; pupuh; and sargah. In addition to the formal structure above, the discussion also covered the sounds game alamkara whether sabdàlamkara or arthàlamkara. The discussion of narrative structure of Kakawin Udayana Mahà Widya includes manggala; korpus, and epilog. Moreover, there were discussed narrative sequences, sandhi and continuity devices narrative unit of Kakawin Udayana Mahà Widya. In the analysis of the function of Kakawin Udayana Mahà Widya obtained three functions which include: the function of historical documentation; function of education, and entertainment functions. The implicit meaning in the Kakawin Udayana Mahà Widya is bhakti (loyalty), dedication the writer to his alma mater, the Udayana University.
SIMBOLICAL MEANING IN STEINBECK’S SHORT STORY “FLIGHT” I Gede Lanang Rat Supradinata
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.872 KB)

Abstract

Dalam studi ini karya penulis terkenal Amerika John Steinbeck dengan judul Flight dipilih untuk dibahas. Tokoh utama dalam cerita ini adalah Pepe seorang remaja riang yang digambarkan bersifat sangat malas dan gampang-gampangan dan tidak suka kesibukan. Ibunya menunggu dan menunggu dia untuk mengambil suatu kehidupan yang lebih serius. Pembahasan dalam cerita pendek ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data primer dalam penulisan ini adalah cerita pendek itu sendiri yang berjudul Flight tentang teori sastra yang dikemukakan oleh William Kenney (1966) dalam bukunya How to Analyze Fiction, dan buku Theory of Literature yang ditulis oleh Rene Welek and Austin Waren (1962), sedangkan buku Interpreting Literature oleh Knickbocker. K.L and H. W. Reninger (1993) dipakai sebagai pendukung kedua teori tersebut di atas. Hasil dari penulisan ini menyatakan bahwa cerita pendek Flight banyak terdapat arti-arti symbol dan seperti yang dapat dilihat dengan jelas, John Steinbeck telah menggunakan banyak teknik dan contoh simbolisme untuk membantu menggambarkan akhir dari cerita pendek, Flight. Beberapa contoh arti simbolik termasuk warna, arah, dan alam ditemukan dalam cerita pendek ini.
PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE Tyas Ilmayuni Aimmatu Wicaksono
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.073 KB)

Abstract

The object in this research is "Ikitemasu, 15 Sai" which is written by Miyuki Inoue. This novel was selected because the main character has inferiority feeling and inner pressure, so she felt different with the others. The issue in this research has been focused on how the influence of heredity and environment factors in the formation of personality main character, and how the development psychology of main character based on individual psychology of Adler’s in the novel "Ikitemasu, 15 Sai". The theory used in this research is literature psychology by Wellek and Warren, heredity factor theory by Sujanto, environment factor theory by Patty, and theory of individual psychology by Adler. The analysis results showed that the existence of these factors gave birth to private Miyuki who have a high curiosity, daring, independent, confident, cheerful, and eager to live her life. Through this theory presented Miyuki struggles to be successful, with a lifestyle that has been formed since childhood, and social interests of the surrounding environment .
ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM CERITA SWARGA ROHANA PARWA Ni Made Ari Indah Pramesti
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.324 KB)

Abstract

Study of structure and psychology in Swarga Rohana Parwa aim for understanding the elements that built structure and psychology, and also aim for recognizing the connote signs which is need to interpreted in order to get the precise and useful information in Swarga Rohana Parwa. Theoretical used in this study is structure and psychology theory. Structure theory used based on Teeuw; the prominent elements in a literature. For psychology analysis is based on theory declared by Sigmund Freud who analyze the psychology of promainent figure in Swarga Rohana Parwa. Method used in this study consists of three steps i.e. data collecting, data analysis and result presentation. Result of this study shows that there are exist some elements such as Plot, Latar (backround), and Penokohan (character). Plot that is a course of story in Swarga Rohana Parwa. Latar (backround) pervade place, time, and milieu. And last one is Penokohan (character) divisible as three i.e. promainent figure, secondary figure, and complement figure. Psychology of promainent figure pervade i.e. Id (pleasure principle), Ego (reality principle), and Superego.
EUPHEMISM AND DYSPHEMISM IN THE MOVIE REMEMBER ME I Gede Suaria Dhika
Humanis Volume 7. No. 2. Mei 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.671 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul “ Euphemism and Dysphemism in the movie Remember Me “. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidientifikasikan tipe dari euphemism dan dysphemism, menjelaskan makna sebenarnya dari euphemism dan dysphemism tersebut serta menjelaskan fungsi dari euphemism dan dysphemism dalam sebuah film drama yang berjudul “Remember Me”. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah yang pertama teori tentang tipe euphemism dan dysphmism oleh Warren (1992), teori tentang arti euphemism dan dysphemism oleh McArtur (1992), dan teori tentang fungsi euphemism dan dysphemism oleh Allan dan Burridge (2006). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pembahasan data dalam penelitian ini di mulai dari menonton film “Remember Me “ serta membaca naskah film yang ada lalu memberi tanda pada setiap kata,atau kalimat yang termasuk dalam euphemism dan dysphemism. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa dalam film “Remember Me” tipe euphemism yang di pergunakan adalah Semantic Innovation (Compounding) euphemism,Semantic Innovation (Reversal) euphemism, Semantic Innovation (Implication) euphemism, SemanticInnovation (Overstatement) euphemism, Semantic Innovation(Understatement),Semantic Innovation (Acronyms) euphemism, dan Dysphemistic Euphemism. Dan tipe dysphemism yang di gunakan adalah Dysphemistic Ephitets on Real Physical Characteristic, Terms of Insult or Disrespect, Comparassion People with Animal, Taboo Terms used as Insult, Epithets and Explitives, Profane Swearing and Profane Oaths, Dysphemism Function as Insult and Euphemistic- Dysphemism.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue