cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sari Pediatri
ISSN : 08547823     EISSN : 23385030     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 4 (2008)" : 12 Documents clear
Profil Klinis dan Etiologi Pasien Keterlambatan Perkembangan Global di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta I Gusti Ngurah Suwarba; Dwi Putro Widodo; RA Setyo Handryastuti
Sari Pediatri Vol 10, No 4 (2008)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.621 KB) | DOI: 10.14238/sp10.4.2008.255-61

Abstract

Latar belakang. Perkembangan anak meliputi aspek motorik halus, motorik kasar, bahasa/berbicara, personal sosial, kognitif, dan aktivitas sehari-hari. Keterlambatan perkembangan global (KPG) adalah keterlambatan bermakna pada lebih dari dua domain perkembangan. Etiologi sangat bervariasi, angka kejadian sekitar 1%-3% anak-anak di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia sampai saat ini belum pernah dilaporkan.Tujuan. Mengetahui prevalensi, karakteristik, etiologi, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan etiologi KPG di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.Metode. Penelitian retrospektif dilakukan pada 151 anak KPG di Poliklinik Neurologi anak RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Januari 2006-Juli 2008. Kriteria inklusi anak didiagnosis KPG, berumur <5 tahun.Hasil. Prevalensi KPG di Poliklinik Neurologi Anak RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Januari 2006-Juli 2008 didapatkan pada 151(2,3%) dari 6487 kunjungan. Keluhan terbanyak, belum bisa berjalan dan berbicara 71 (47,1%) kasus, 84 (55,6%) laki-laki, dan rerata umur (21,8 ± 13,1) bulan. Riwayat kelahiran 33(21,9%) kurang bulan, 45(29,8%) BBLR, 125(79,2%) lahir pervaginam, 46(30,%) tidak segera menangis. Gangguan perkembangan dalam keluarga ditemukan pada 20(13,2%) kasus. Karakteristik klinis 81(53,6%) mikrosefali, 67 (44,4%) kasus gizi kurang dan gizi buruk. Gambaran dismorfik 19 (12,6%) kasus, riwayat kejang 57(37,7%) kasus. Etiologi dapat diidentifikasi pada 97(64,2%) kasus. Lima etiologi terbanyak 33(21,9%) disgenesis cerebral, 18(11,9%) palsi cerebral, 15(9,9%) infeksi TORCH, 11(7,3%) sindrom genetik, dan 7(4,6%) kelainan metabolik kongenital. Analisis bivariat, ditemukan perbedaaan bermakna pada riwayat kejang, jenis kelamin, mikrosefali, dan gambaran dismorfik antara etiologi yang diketahui dan etiologi tidak diketahui dengan p=0,025; 0,016; 0,018; <0,0001. Analisis multivariat, ada hubungan bermakna antara keberhasilan identifikasi etiologi dengan jenis kelamin, mikrosefali, dan gambaran dismorfik dengan p=0,003; <0,0001 dan 0,006.Kesimpulan. Prevalensi keterlambatan perkembangan global di poliklinik anak RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 2,3%. Karakterisitik klinis yang berhubungan bermakna dengan keberhasilan identifikasi etiologi adalah jenis kelamin laki-laki, mikrosefali, dan adanya gambaran dismorpik.
Kejadian dan Tata Laksana Mukositis pada Pasien Keganasan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta Sri Mulatsih; Sri Astuti; Yuliani Purwantika; Julie Christine
Sari Pediatri Vol 10, No 4 (2008)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.72 KB) | DOI: 10.14238/sp10.4.2008.230-5

Abstract

Latar belakang. Salah satu penyakit keganasan yang banyak diderita pada anak adalah leukemia, mencapai30%-40% dari seluruh penyakit keganasan. Kemoterapi yang diberikan pada pasien leukemia dapat merusaksel-sel yang mempunyai aktivitas proliferasi berlebih, seperti sumsum tulang dan sel epitel mukosa mulutsehingga menyebabkan depresi sumsum tulang dan mukositis. Prevalensi mukositis yang terjadi pada pasienkeganasan sekitar 30% - 39%.Tujuan. Mengetahui apakah pengobatan mukositis yang telah diberikan di INSKA RSUP dr. Sardjito Yogyakartacukup efektif serta untuk memberikan rekomendasi tata laksana mukositis berdasarkan bukti ilmiah.Metode. Data mukositis diambil secara cross-sectional dengan observasi pada pasien keganasan yang mendapatkemoterapi di INSKA RSUP dr. Sardjito dan sudah mendapatkan perawatan nistatin drop dan triamsinolonorabase. Observasi dilakukan selama enam hari sejak tanggal 14 sampai dengan 20 juni 2007.Hasil. Dari 33 pasien keganasan yang diamati dijumpai 10 anak (30,3%) menderita mukositis dan 4 anak(12,12%) menderita kandidiasis.Kesimpulan. Perawatan mukositis dengan pemberian Candistin drop dan kenalog oral base pada pasienkeganasan di INSKA RS dr. Sardjito belum dapat disimpulkan efektivitasnya karena waktu pengamatanyang singkat. Penelitian akan dilanjutkan dengan pengamatan secara longitudinal dan dilakukan perawatanmukositis sesuai protokol perawatan gigi dan mulut sebelum, selama dan sesudah kemoterapi.

Page 2 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 3 (2025) Vol 27, No 2 (2025) Vol 27, No 1 (2025) Vol 26, No 6 (2025) Vol 26, No 5 (2025) Vol 26, No 4 (2024) Vol 26, No 3 (2024) Vol 26, No 2 (2024) Vol 26, No 1 (2024) Vol 25, No 6 (2024) Vol 25, No 5 (2024) Vol 25, No 4 (2023) Vol 25, No 3 (2023) Vol 25, No 2 (2023) Vol 25, No 1 (2023) Vol 24, No 6 (2023) Vol 24, No 5 (2023) Vol 24, No 4 (2022) Vol 24, No 3 (2022) Vol 24, No 2 (2022) Vol 24, No 1 (2022) Vol 23, No 6 (2022) Vol 23, No 5 (2022) Vol 23, No 4 (2021) Vol 23, No 3 (2021) Vol 23, No 2 (2021) Vol 23, No 1 (2021) Vol 22, No 6 (2021) Vol 22, No 5 (2021) Vol 22, No 4 (2020) Vol 22, No 3 (2020) Vol 22, No 2 (2020) Vol 22, No 1 (2020) Vol 21, No 6 (2020) Vol 21, No 5 (2020) Vol 21, No 4 (2019) Vol 21, No 3 (2019) Vol 21, No 2 (2019) Vol 21, No 1 (2019) Vol 20, No 6 (2019) Vol 20, No 5 (2019) Vol 20, No 4 (2018) Vol 20, No 3 (2018) Vol 20, No 2 (2018) Vol 20, No 1 (2018) Vol 19, No 6 (2018) Vol 19, No 5 (2018) Vol 19, No 4 (2017) Vol 19, No 3 (2017) Vol 19, No 2 (2017) Vol 19, No 1 (2017) Vol 18, No 6 (2017) Vol 18, No 5 (2017) Vol 18, No 4 (2016) Vol 18, No 3 (2016) Vol 18, No 2 (2016) Vol 18, No 1 (2016) Vol 17, No 6 (2016) Vol 17, No 5 (2016) Vol 17, No 4 (2015) Vol 17, No 3 (2015) Vol 17, No 2 (2015) Vol 17, No 1 (2015) Vol 16, No 6 (2015) Vol 16, No 5 (2015) Vol 16, No 4 (2014) Vol 16, No 3 (2014) Vol 16, No 2 (2014) Vol 16, No 1 (2014) Vol 15, No 6 (2014) Vol 15, No 5 (2014) Vol 15, No 4 (2013) Vol 15, No 3 (2013) Vol 15, No 2 (2013) Vol 15, No 1 (2013) Vol 14, No 6 (2013) Vol 14, No 5 (2013) Vol 14, No 4 (2012) Vol 14, No 3 (2012) Vol 14, No 2 (2012) Vol 14, No 1 (2012) Vol 13, No 6 (2012) Vol 13, No 5 (2012) Vol 13, No 4 (2011) Vol 13, No 3 (2011) Vol 13, No 2 (2011) Vol 13, No 1 (2011) Vol 12, No 6 (2011) Vol 12, No 5 (2011) Vol 12, No 4 (2010) Vol 12, No 3 (2010) Vol 12, No 2 (2010) Vol 12, No 1 (2010) Vol 11, No 6 (2010) Vol 11, No 5 (2010) Vol 11, No 4 (2009) Vol 11, No 3 (2009) Vol 11, No 2 (2009) Vol 11, No 1 (2009) Vol 10, No 6 (2009) Vol 10, No 5 (2009) Vol 10, No 4 (2008) Vol 10, No 3 (2008) Vol 10, No 2 (2008) Vol 10, No 1 (2008) Vol 9, No 6 (2008) Vol 9, No 5 (2008) Vol 9, No 4 (2007) Vol 9, No 3 (2007) Vol 9, No 2 (2007) Vol 9, No 1 (2007) Vol 8, No 4 (2007) Vol 8, No 3 (2006) Vol 8, No 2 (2006) Vol 8, No 1 (2006) Vol 7, No 4 (2006) Vol 7, No 3 (2005) Vol 7, No 2 (2005) Vol 7, No 1 (2005) Vol 6, No 4 (2005) Vol 6, No 3 (2004) Vol 6, No 2 (2004) Vol 6, No 1 (2004) Vol 5, No 4 (2004) Vol 5, No 3 (2003) Vol 5, No 2 (2003) Vol 5, No 1 (2003) Vol 4, No 4 (2003) Vol 4, No 3 (2002) Vol 4, No 2 (2002) Vol 4, No 1 (2002) Vol 3, No 4 (2002) Vol 3, No 3 (2001) Vol 3, No 2 (2001) Vol 3, No 1 (2001) Vol 2, No 4 (2001) Vol 2, No 3 (2000) Vol 2, No 2 (2000) Vol 2, No 1 (2000) More Issue