Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol 2 No 1 (2013): CANOPY"
:
8 Documents
clear
PUSAT SENI TARI JAWA DI SEMARANGDENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEOVERNACULAR
Larasati, F. Indah Puspitasari
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Nilailebihdarisuatudaerahdapattercerminmelaluikebudayaan. Salah satubudaya yang ada di Indonesia adalahbudayasenitari. Senitaridaribeberapadaerah di Indonesia sangatlahberagam, beberapadiantaranyaadalahdaridaerahJawa Tengah, JawaTimur, Jawa Barat, danbeberapadaerahlainnya di Indonesia. Melaluisenitari, kitadapatlebihmengenaldaerah-daerah yang ada di Indonesia. senitaritidakakanmembuatkitabosankarenaselaluadahalbarudalamsetiapperkembangansenitari. Senitaricenderungbebasdalammengembangkankreativitasnyanamuntetapberpedomanpadabudayamasing-masingdaerahnya. Tarimerupakansalahsatuasetwisatabudaya yang perlumendapatkanperhatianpenuhsehinggadapatmemberikancitrakeragamanbudaya Nusantara.
PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG
Mujib, Lailum
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembelajaran IPTEK pada abad-abad sebelumnya hanya melalui obyek abstrak yang tersedia dalam literatur-literatur saja seperti yang ada pada pendidikan formal. Pada abad ke-21 ini anak-anak harus mulai diperkenalkan pada obyek-obyek konkret, melalui proses pembelajaran menggunakan indera yaitu peragaan secara langsung sehingga cepat diserap dan mudah dimengerti. Dari uraian tersebut diatas, maka dibutuhkan wadah untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan akan sarana yang bersifat edukatif dan rekreatif bagi masyarakat umum terutama generasi muda. Edukatif merupakan bagian terpenting untuk terlaksananya proses peningkatan mutu baik secara kualitas maupun kuantitas yang dapat dipenuhi melalui berbagai media. Bersamaan dengan itu, rekreasi juga dibutuhkan sebagai tempat relaksasi masyarakat. Wadah tersebut akan berlokasi di Semarang, sebab berdasarkan hasil survey Semarang adalah salah satu kota yang memiliki tempat pendidikan sangat banyak dengan berbagai macam konsentrasi tetapi sangat minim fasilitas untuk mengetahui informasi perkembangan IPTEK. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam perancangan bangunan pusat peragaan Iptek, penekanan perencanaan terletak pada ruang eksibisi. Ruang eksibisi adalah ruang yang akan menampung aktivitas utama bangunan yaitu penyelenggaraan pameran baik tetap maupun temporer. Keberadaan ruang eksibisi ini sangat penting baik secara kualitas maupun secara kuantitas, sebab dalam ruang inilah para pengunjung akan berinteraksi secara total dengan materi yang ingin di informasikan dan diperagakan.
PUSAT SENI TARI JAWA DI SEMARANGDENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEOVERNACULAR
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Nilailebihdarisuatudaerahdapattercerminmelaluikebudayaan. Salah satubudaya yang ada di Indonesia adalahbudayasenitari. Senitaridaribeberapadaerah di Indonesia sangatlahberagam, beberapadiantaranyaadalahdaridaerahJawa Tengah, JawaTimur, Jawa Barat, danbeberapadaerahlainnya di Indonesia. Melaluisenitari, kitadapatlebihmengenaldaerah-daerah yang ada di Indonesia. senitaritidakakanmembuatkitabosankarenaselaluadahalbarudalamsetiapperkembangansenitari. Senitaricenderungbebasdalammengembangkankreativitasnyanamuntetapberpedomanpadabudayamasing-masingdaerahnya. Tarimerupakansalahsatuasetwisatabudaya yang perlumendapatkanperhatianpenuhsehinggadapatmemberikancitrakeragamanbudaya Nusantara.
PERANCANGAN PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SEMARANG
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
PerkembanganTeknologiproduk audio visual mengalamikemajuan yang sangatpesat, berbagaimerektelahmembanjiripasarperdagangantermasuk di kota Semarang. Kondisiinimenuntutadanyafasilitas yang bisamewadahidanmenunjangaktivitaskomunikasiantaraprodusendankonsumen, fasilitasituadalahberupaPusatPromosi, InformasidanPerdaganganProduk Audio Visual. BagaimanasebuahPusatPromosi, InformasidanPerdaganganProduk Audio Visual di Semarang mampumemenuhifungsinyasebagaisebuah media informasidanpromosidanmampuberperandalamkehidupandanekonomimasyarakatJawa Tengah umumnyadankota Semarang padakhususnya. BagaimanasebuahPusatPromosi, InformasidanPerdaganganProduk Audio Visual di Semarang menumbuhkan rasa seseoranginginmengetahuiproduk audio visual yang adadanberkembang di Indonesia padaumumnya. Bagaimanamenciptakanruangdanalursirkulasikonsumen agar memperolehkenyamanandalammelihat (display), memperolehinformasidanmencoba (demo) danbertransaksi. Pengkajiantentangpromosi, informasi, perdagangandandikaitkandenganperilakudanteoriarsitekturterkaitsertapemilihanlokasi yang tepatakan bias mendapatkanlandasanperancanganPusatPromosi, InformasidanPerdanganProduk Audio Visual yang tepat.
SIRKUIT BALAP NASIONAL DI SEMARANG
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Untuk memacu pertumbuhan dunia balap di Semarang khususnya dan Indonesia umumnya, serta tempat untuk melakukan pembinaan dan pendidikan bagi calon – calon pembalap. Maka perlu dibangun Sirkuit Balap Nasional di Semarang sebagi sarana multi fungsi dalam mendukung perkembangan dunia olah raga otomotif di Indonesia, yang dirancang sedemikian rupa sesuai standar kelayakan sirkuit balap menurut FIM (Federation International Motorcycle). Tujuan perancangan Sirkuit Balap Nasional Di Semarang ini adalah sebagai media pengembangan olah raga otomotif khususnya cabang balap di Semarang secara khusus dan Indonesia secara umum dan menciptakan sarana hiburan yang rekreatif bagi penggemar olah raga ini. Landasan konsep perancangan meliputi: tapak dan bangunan. Landasan konsep tapak meliputi: aspek pencapaian, sirkulasi dan parkir serta zoning. Landasan konsep bangunan meliputi: aspel tampilan bangunan, aspek bentuk dan massa bangunan, aspek ruang, aspek struktur bangunan serta aspek utilitas. Hasil pra rancangan adalah: tribun utama, tribun tambahan dan paddock.
PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG
Canopy: Journal of Architecture Vol 2 No 1 (2013): CANOPY
Publisher : Canopy: Journal of Architecture
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pembelajaran IPTEK pada abad-abad sebelumnya hanya melalui obyek abstrak yang tersedia dalam literatur-literatur saja seperti yang ada pada pendidikan formal. Pada abad ke-21 ini anak-anak harus mulai diperkenalkan pada obyek-obyek konkret, melalui proses pembelajaran menggunakan indera yaitu peragaan secara langsung sehingga cepat diserap dan mudah dimengerti. Dari uraian tersebut diatas, maka dibutuhkan wadah untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan akan sarana yang bersifat edukatif dan rekreatif bagi masyarakat umum terutama generasi muda. Edukatif merupakan bagian terpenting untuk terlaksananya proses peningkatan mutu baik secara kualitas maupun kuantitas yang dapat dipenuhi melalui berbagai media. Bersamaan dengan itu, rekreasi juga dibutuhkan sebagai tempat relaksasi masyarakat. Wadah tersebut akan berlokasi di Semarang, sebab berdasarkan hasil survey Semarang adalah salah satu kota yang memiliki tempat pendidikan sangat banyak dengan berbagai macam konsentrasi tetapi sangat minim fasilitas untuk mengetahui informasi perkembangan IPTEK. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan dan perancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dalam perancangan bangunan pusat peragaan Iptek, penekanan perencanaan terletak pada ruang eksibisi. Ruang eksibisi adalah ruang yang akan menampung aktivitas utama bangunan yaitu penyelenggaraan pameran baik tetap maupun temporer. Keberadaan ruang eksibisi ini sangat penting baik secara kualitas maupun secara kuantitas, sebab dalam ruang inilah para pengunjung akan berinteraksi secara total dengan materi yang ingin di informasikan dan diperagakan.