This Author published in this journals
All Journal MEDIA INFORMASI
Mentari, Yayu Indah
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PEREMPUAN TENTANG KEKERASAN DALAM PACARAN, LAMANYA PACARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEJADIAN KEKERASAN DALAM PACARAN DI SMAN 9 CIREBON TAHUN 2014 Mariani, Nina Nirmaya; Mentari, Yayu Indah
Media Informasi Vol 12, No 1 (2016): BULETIN MEDIA INFORMASI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.5 KB)

Abstract

Mayoritas remaja yang sedang berpacaran tidak menyadari bahwa dalam sebuah hubungan pacaran seringkali berisiko mengarah pada perlakuan buruk yang dilakukan oleh pasangan (dating violence). Tercatat dari 1994-2011 (Januari-Oktober), dating violence menempati posisi kedua (836 kasus) setelah KDRT yang ditangani oleh Rifka Annisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja perempuan, lamanya pacaran dan kecerdasan emosional dengan kejadian kekerasan dalam pacaran di SMAN 9 Cirebon Tahun 2014. Metode penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh siswi perempuan kelas X dan XI dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 162. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan Chi Square dengan tingkat kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebanyak 62,3 %, memiliki lamanya pacaran >6 bulan sebanyak 56,2%, mayoritas memiliki kecerdasan rendah sebanyak 51,9%. Berdasarkan analisis bivariat menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan remaja perempuan (p value = 0,002) dan lamanya pacaran (p value = 0,000) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran, tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional (p value = 0,750) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran. Diharapkan pihak sekolah dan tenaga kesehatan tetap mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi termasuk materi kekerasan dalam pacaran.