Tradisi Kliwonan adalah ritual budaya bagi masyarakat Batang yang dilaksanakan setiap hari Jum'at Kliwon setiap selapanan (35 hari) bertempat di alun-alun dan Masjid Agung Batang. Acara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan mengenang jasa para leluhur dalam pembukaan lahan Batang dan memperjuangkan agama Islam di wilayah Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarahitas, nilai dan makna Kliwonan dalam perspektif sosial budaya masyarakat Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dokumen dan angket sebagai data pendukung. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan respon masyarakat Batang terhadap tradisi ritual Kliwonan cukup kuat. Mayoritas masyarakat menunjukkan sikap sangat setuju dengan acara Kliwonan yang menjadi ciri khas kabupaten Batang. Hasil wawancara dengan berbagai kalangan masyarakat yang responnya berbeda. Kalangan agamawan menanggapi bahwa Kliwonan hanya sekedar tradisi, mitos-mitos yang beredar di masyarakat sesungguhnya sengaja diciptakan. Kalangan budayawan justru berpendapat Kliwonan sudah bermetamorfosa dari ritual-mistis menjelma menjadi acara yang bermuatan ekonomis semata.