Bachtiar, Kamiel Roesman
Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analysis of Health Service Payment Utilization in National Health Insurance (JKN) by Premium-Aid-Recipient (PBI) Insurers Gustaman, Rian Arie; Bachtiar, Kamiel Roesman
Unnes Journal of Public Health Vol 7 No 1 (2018): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.822 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v7i1.16966

Abstract

Abstrak Salah satu temuan dalam evaluasi pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2 tahun pertama adalah tingginya rasio klaim pada pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL). Biaya pelayanan kesehatan rill per jiwa pada peserta Non PBI Mandiri adalah sebesar Rp282.139,00 jauh lebih besar dari rata - rata besaran Per Orang Per bulan sebesar Rp27.062,00. Rasio klaim pada pool Non PBI Mandiri adalah sebesar 1380%. Ini berbanding terbalik dengan peserta PBI yang pemanfaatan yankes masih jauh di bawah yang seharusnya dengan rasio klaim yang sangat rendah. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menganalisis pola pemanfaatan jaminan pembiayaan kesehatan era JKN pada peserta PBI untuk mengetahui gambaran   determinan   yang   mempengaruhinya dan   menghasilkan   rekomendasi terhadap perbaikan kebijakan pembiayaan kesehatan masyarakat sektor informal non miskin dan miskin yang diharapkan dapat mendukung upaya perluasan kepesertaan menuju kesehatan masyarakat semesta. Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai gambaran peresepsi masyarakat tentang program JKN dipengaruhi oleh tingkat pendidikan partisipan, keaktifan partisipan dalam mengikuti organisasi, serta adanya tindakan penyuluhan mengenai program JKN.