Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENGKREASI KULTUR POSITIF SEKOLAH MELALUI KEPEMIMPINAN BIJAK Sumardi, Vinsensius
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2016/25

Abstract

Abstract: Create Positive School Culture  through Wise Leadership. The function of positive school culture  as  the distinguishing  school with the other school meaning sense of identity. The integilibility of identity to created sense of belonging all member’s school. Sense of belonging all member’s to construct individual commitment. The meaning of commitment as a atmosphere all member’s school given capability and dedication for school.  The possitve school culture as determinant variable achieving effective and quality school. Contruct of positive school culture is a participation and collaboration process in a community or organization. One of the task leader  is  to creat  positive school culture. School leader demanded  perform by wise leadership which not head (brain) considere but to lead by heart  (feeling).  Keywords: the possitive school culture, wise leadership  Abstrak: Mengkreasi Kultur Positif Sekolah Melalui Kepemimpinan Bijak. Kultur sekolah pada fungsinya sebagai pembeda sekolah dengan sekolah lain menegaskan jati diri. Jati diri atau identitas sekolah yang jelas memungkinkan rasa memiliki  warga sekolah.  Rasa memiliki yang terpatri pada setiap warga sekolah akan menumbuhkan komitmen individu. Komitmen dimaknai sebagai suatu keadaan dimana sleuruh warga sekolah mencurahkan segenap kemampuan dan loyalitasnya untuk sekolah. Kultur sekolah positif menjadi variabel determinan menggapai sekolah efektif dan berkualitas. Mengkonstruksi kultur positif sekolah bukan sekali jadi tetapi merupakan sebuah aktivitas yang menuntut partisipasi dan kolaborasi. Membangun kultur positif sekolah menjadi salah satu tugas pemimpin. Mengkreasi kultur positif sekolah menuntut kepala sekolah tampil dengan kepemimpinan bijak yang tidak hanya mengandalkan kepala (otak) tetapi juga menyertakan hati (perasaan). Kata kunci: kultur positif sekolah, kepemimpinan bijak
Education Problem and Profesionalisation of Human Resources Sumardi, Vinsensius
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The reality proves that Indonesianeducation always encounters problems. The problems which are commonly discussed arepertaining to quality, relevance and competitiveness. Hence, it is no wonder that quality of Indonesianeducation is lower than other neighbouring countries in Southeast Asean region, instead of relevanceand competitiveness. Another case that makes the condition worse is the higher level of unemployment.These problems need to be appropriately resolved. This writing attempts to offer the concept of humanresource development through professionalism of teachers and administrators as the way-out of copingwith the problem.Keywords: education, profesionalisation and human resource
Spritualitas Guru Sekolah Dasar: Percikan Mangunwijaya. Sumardi, Vinsensius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejatinya, guru merupakansalah satu tokoh penting bagi keberhasilan seluruh proses pendidikan pada setiap jenjang. Dalamkonteks pendidikan dasar, eksistensi guru tak dapat diabaikan. Guru ideal pada level sekolah dasar adalah pribadi yang tampil sebagai bapak, ibu, kakak dan sahabat bagi peserta didik. Guru Sekolah Dasar hendaknya bukan menjadi penatar, penceramah dan penjaga ilmu. Segala bentuk perintah, pemaksaan dan indokrinasi kiranya diabaikan. Tulisan ini tampak sangat sempit tidak sebanding dengan luasnya gagasan konstruktif Manggunwijaya pada bidang pendidikan. Kendati demikian, secuil refleksi educatif dan pedagogik yang dikemukakan, kiranya berguna bagi pihak yang mencintai pendidikan.
Merangkul Dunia: Mimpi Anak Desa Liang Bua Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai. Sumardi, Vinsensius; Manggul, Yulius A.; Parungato, Melita T.
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Merangkul Dunia: Mimpi Anak Desa LiangBua Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai,” didasari adanya keprihatinan dan kepedulianterhadap rendahnya kemampuan membaca dan menulis anak. Ditemukan beberapa anak usia sekolah didesa Liang Bua yang kemampuan membaca dan menulisnya tergolong rendah. Fakta lain juga menunjukkanbahwa beberapa anak putus sekolah pada jenjang Sekolah Dasar. Dalam pelaksanaannya, tampak bahwasebagian besar anak yang didampingi bersemangat untuk dibimbing. Kesan umum bahwa sebagian besaranak yang hadir belum lancar membaca. Sebagian besar anak yang hadir duduk di kelas tinggi. Ketikadigali saat bimbingan, sebagian besar anak mengakui kurangnya buku bacaan yang dimiliki. Selain itu,minimnya perhatian dan pendampingan orang tua dalam belajar di rumah. Hal tersebut, bisa jadi merupakanfaktor penyebab rendahnya kemampuan membaca dan menulis pada anak. Hal tersebut, didukung dengankesaksian salah seorang guru SD (EG);”memang mereka yang kurang lancar baca dan tulis umumnyabapaknya pergi merantau, sehingga kalau hanya harapkan ibu, tidak bisa.”