Fajaria, Ria Dewi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TARI UYEG PANCAWARNA SEBAGAI SUMBER GARAP PENYAJIAN TARI Deasy Herlina dan Ria Dewi Fajaria
Jurnal Seni Makalangan Vol 5, No 2 (2018): "Mengupas Kreativitas, Menumbuhkan Sensitivitas"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.812 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v5i2.847

Abstract

ABSTRAK Tari Uyeg Pancawarna merupakan tarian yang terdapat dalam pertunjukan Longser Pancawarna pimpinan Ateng Japar. Tari tersebut merupakan tari selingan atau jembatan dari tatalu ke adegan pertama, sebelum babak awal cerita lakon Longser dimulai. Pada mulanya, tarian ini disajikan oleh seorang ronggeng namun dalam perkembangannya dapat disajikan oleh beberapa ronggeng atau kelompok.Tari Uyeg Pancawarna merupakan minat utama penyajian tari yang penulis pilih sebagai sumber garap dengan bentuk tari kelompok sebanyak empat orang penari perempuan. “Gubahan Tari” menurut A.A.M Djelantik merupakan landasan teori dalam proses garap penyajian Tari Uyeg Pancawarna. Proses pengembangan yang dilakukan meliputi: variasi gerak, pola lantai, karawitan, dan rias busana. Hasil yang dicapai dalam garapan penyajian tari Uyeg Pancawarna adalah tercapainya bentuk penyajian yang baru tanpa mengubah identitas sumber aslinya.Kata Kunci: Tari Uyeg, Pancawarna, Penyajian.  ABSTRACT Pancawarna Uyeg Dance is a dance found in Pancawarna Longser performance, led by Ateng Japar. This dance is an interlude dance or a bridge from the beginning (tatalu) to the first presentation, before the beginning part of the story of Longser play starts. Previously, the dance was presented by a ronggeng, but in its development it can be presented by several ronggeng or groups.Pancawarna Uyeg Dance is a major interest indance presentation which the author chooses as a source of work in a form of group dance as many as 4 female dancers. "Dance composition" by A.A.M Djelantik is the theoretical foundation in the process of working on the presentation of Pancawarna Uyeg Dance. The development process that has been carried out includes: movement variations, floor patterns, music (karawitan), and costume. The result achieved is the realization of a new form of Pancawarna Uyeg Dance presentation without changing the identity of the original source.Key words: Uyeg Dance, Pancawarna, Presentation.
KIDUNG KEMBANG JAKSI TAFSIR PETAKA DAYANG SUMBI Ria Dewi Fajaria
Jurnal Seni Makalangan Vol 5, No 1 (2018): "Jari Jemari Membuai Emosi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.981 KB) | DOI: 10.26742/mklng.v5i1.832

Abstract

ABSTRAK Tradisi budaya larangan bagi masyarakat Sunda sangat dikenal di masyarakat. Penelitian karya tari ini bermaksud menggambarkan tradisi larangan, dimana hubungan asmara sosok seorang ibu dan anak, antara Dayang Sumbi dan Sangkuriang adalah sebuah pantangan. Tradisi lalayang kuning dan putih, yakni berupa kain ‘boeh larang’ dan pagar-pagar berupa bambu ‘parancah bumi atau alam’ di kala Sangkuriang menyatakan pinangannya, sontak keadaan alam berubah. Tujuan tulisan ini untuk mengungkapkan nilai-nilai budaya purba masyarakat Sunda yang memiliki kepekatan pesan-pesan moral, baik itu sebagai sebuah ‘peringatan’ atau pun pepeling, yang dapat dijadikan sandaran bagi kita dalam menjalani kehidupan. Metode yang dipakai dalam penelitian karya tari yang diberi judul Kidung Kembang Jaksi adalah metode penciptaan melalui riset by praktice, dengan langkah-langkah studi pustaka meliputi pencarian buku-buku sumber, melakukan tafsir cerita, dan proses koreografi/pewujudan karya. Hasil penelitian ini berupa deskripsi tafsir gambaran cerita, analisis koreografi, dan wujud garap karya tari Kidung Kembang Jaksi.Kata Kunci: Kidung Kembang Jaksi, Petaka, Dayang Sumbi.  ABSTRACT Prohibition cultural tradition is well known in Sundanese people. The research of this dance work intends to describe the tradition of prohibition, where the relationship of love between a mother and a child, between Dayang Sumbi and Sangkuriang, is a taboo. The tradition of yellow and white lalayang, which is in the form of 'boeh larang' and fences in the form of bamboo 'parancah of earth or nature' at the time Sangkuriang stated his tender, suddenly the condition of nature changed. The purpose of this writing is to express the ancient cultural values of Sundanese people who have concentrated moral messages, whether it is a 'warning' or even pepeling, which can be used as a support for us to live our lives. The method which is used in the research of dance work entitled Kidung Kembang Jaksi is a method of creation through research by practice, with the steps in literature study including searching for source books, interpreting stories, and choreography process/manifesting works. The results of this study are description of story interpretations, choreographic analysis, and a form of dance work ‘’Kidung Kembang Jaksi”.Keywords: Kidung Kembang Jaksi, Petaka, Dayang Sumbi. 
GUBAHAN REPERTOAR TARI DOGER KONTRAK Azhar, Angeline; Fajaria, Ria Dewi
Jurnal Seni Makalangan Vol. 10 No. 1 (2023): "Menguak Seni Tradisi Di Era Globalisasi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v10i1.2709

Abstract

Tari Doger Kontrak merupakan salah satu repertoar tari yang termasuk dalam rumpun tari rakyat. Tariannya menceritakan para ronggeng yang menari di pemanggungan perkebunan teh untuk menghibur masyarakat penggemarnya. Bentuk tarinya digarap sebagai tarian kelompok yang baru dengan tanpa menghilangkan identitas sumbernya. Penyajiannya menggunakan pendekatan metode gubahan tari. Tahapan proses gubahan dilakukan melalui tahap eksplorasi, evaluasi, dan komposisi. Tujuan dari penyajian tarinya adalah untuk mewujudkan tari kelompok yang baru tanpa menghilangkan identitasnya sehingga menghasilkan nilai tambah yang lebih menarik dan memberi kesan berbeda. Gubahan tari Doger Kontrak ini dilakukan dengan adanya pengembangan pada koreografi, iringan musik, dan artistik tarinya. ABSTRACT COMPOSITION OF DOGER KONTRAK DANCE REPERTOIRE, June 2023. Doger Kontrak Dance is one of the dance repertoires that is included in genre of the folk dance. The dance tells the ronggeng who are dancing on a tea plantation stage to entertain their fans. The form of the dance is worked out as a new group dance without losing the identity of the source. The presentation uses a dance composition method approach. The phases of the composition process are carried out through exploration, evaluation, and composition. The purpose of presenting the dance is to create a new group dance without losing its identity in order to produce more attractive added value and give a different impression. The composition of this Doger Kontrak dance has been carried out by developing the choreography, musical accompaniment and the artistic of dance. Keywords: Doger Kontrak Dance, Dance Composition, Dance Performance.