Prativi, Martina
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sebatik

RELEVANSI AJARAN MAHATMA GANDHI DENGAN KONSEP KEBEBASAN (STUDI KASUS HAK ASASI MANUSIA) Martina Prativi
Sebatik Vol 23 No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.233 KB)

Abstract

Mahatma Gandhi menggulirkan konsep bermasyarakat yang lebih menekankan pada aspek-aspek kesetaraan manusia, sebagai kaum tertindas di india pada masa itu. Ahimsa, Nir-Kekerasan, satyagraha, hartal dan swadesi merupakan ajaran Gandhi yang bersifat merdeka untuk membebaskan masyarakat india dari penjajah. Paper ini mengambil studi pustaka dari tulisan – tulisan yang membahas ajaran Gandhi. Penulis menggunakan metode interpretasi dengan langkah sebagai berikut: inventaris data, klasifikasi data, deskriptif, analisis dan penarikan kesimpulan. Salah satu tujuan dari Paper ini adalah masyarakat membutuhkan perlindungan dalam melawan pemerintah yang semena – mena. Ajaran Gandhi telah membangun suatu pemikiran dengan paham kebebasan pada diri manusia terlebih dahulu dengan Ahimsa yaitu tanpa kekerasan. Melihat konsep kebebasan pada buku “jati diri Whitehead” dipaparkan bahwa kebebasan terdapat dua hal yaitu kebebasan negative dan kebebasan positif. Kebebasan positif adalah kebebasan yang terwujud pada diri manusia dalam mendapatkan haknya. Ahimsa sebagai inti dari ajaran gandhi mengajarkan rasa cinta damai dengan tanpa kekerasaan sebagai bentuk dari kebebasan positif.