Puji Lestari, Sri
Department Of Nursing, Institute Of Health Science “Karya Husada” Semarang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Fenomenologi Perilaku Homoseksual Di Kota Semarang Sri Puji Lestari; Indah Wulaningsih; Lailatul Fitriyah
Jurnal Smart Keperawatan Vol 5, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.545 KB) | DOI: 10.34310/jskp.v5i2.213

Abstract

Homoseksual merupakan masalah global dan modern sekarang ini, gaya hidup atau lifestyle merupakan hal yang sangat penting dan kerap menjadi ajang untuk menunjukkan identitas diri. Saat ini cukup banyak komunitas dan organisasi homoseksual baik formal maupun informal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena perilaku homoseksual di Kota Semarang.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian fenomenologi kualitatif. Partispisan dalam penelitian ini adalah 4 orang homoseksual yang berada dalam sebuah komunitas homoseksual di kota Semarang. Hasil penelitian menunjukkan partisipan berteman baik dengan siapapapun, partisipan melakukan hubungan seksual dengan berbagai  cara, baik oral , bodycontact dan anal. Diharapkan untuk para homoseksual agar dapat berperilaku secara baik dalam perilaku sesksual maupaun perilaku secara umum sesuai kaidah di masyarakat agar kehadirannya dapat diterima dalam lingkungan.Kata Kunci:  homoseksual; perilaku
Decrease of Bullying Behavior in Children Age School Based on Cognitive Behaviour Therapy Dwi Indah Iswanti; Fery Agusman Motuho Mendrofa; Sri Puji Lestari
Health Notions Vol 1, No 1 (2017): January-March
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.733 KB) | DOI: 10.33846/hn.v1i1.10

Abstract

The violence that occurs in education is known as bullying. Violence can occur in mild degrees such as cheating on exams, to fights or beatings that result in death. Bullying in children often leads to school phobias (ask for school change, reduced learning concentration, decreased learning achievement, and likes to carry certain items). Interventions that can be done include Problem Solving Therapy (PST), Behavior Modification (behavior modification), and Cognitive Behavior Therapy (CBT). The purpose of this study was to produce CBT modules in school-aged children that were useful for reducing bullying behavior, using a pre-post test with control group design. The subject of this research is 52 elementary school age children in Tembalang District Semarang selected by purposive sampling technique. Data were collected using bullying behavior checklist, CBT module and workbook, then analyzed using T-Test. The results showed a decrease in bullying behavior in the intervention group after CBT Individual therapy was given. Keywords: CBT, Bullying, School-age children
Optimizing Sexuality Education in Early Childhood Based on "Puppet Show" Sri Puji Lestari; Dwi Indah Iswanti; Son Haji
Health Notions Vol 1, No 4 (2017): October-December
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.778 KB) | DOI: 10.33846/hn.v1i4.65

Abstract

The low level of community and cultural knowledge that assumes the taboo of sexuality education in children at an early age is one of the originators of sexual abuse in children. Sexuality education that is aligned with the capacity and thinking patterns of children will help a child to protect himself from the perpetrators of abuse. The puppet show method, which uses puppets as a tool, offers a more appealing method for children. This study aims to test the effectiveness of puppet show as a method to improve early childhood knowledge about sexuality, using a pre-post test with control group design. The subjects of this study were 34 children in PAUD Tiara Hati, Tembalang District, Semarang selected by purposive sampling technique. Data were collected using questionnaire, Puppet Show module and storyteller, then analyzed using T-Test. The results show that Puppet Show can improve early childhood knowledge about sexuality. Keywords: Puppet Show, Sexuality, Early childhood
Tingkat pengetahuan lansia berhubungan dengan resiliensi pada lansia yang di tinggal meninggal pasangan hidupnya Sri Puji Lestari; Sonhaji Sonhaji; Rosario Alfonsina Baru
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.193-198

Abstract

Resiliensi merupakan ranah bimbingan pribadi secara sosial kepada individu agar dapat mendaptasi lingkungan sosialya, sehingga mampu mengatasi permasalahan sulit dalam hidupnya dan tetap terbebas dari simtom psikopatologi. Dalam tahap perkembangan usia lanjut sangat diperlukan adanya resiliensi dalam rangka menyesuaikan diri dan bertahan dalam keadaan yang malang dan/atau tidak menyenangkan dalam hidupnya, terlebih untuk para usia lanjut yang ditinggalkan oleh  pasangan hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Tingkat Pengetahuan  Lansia dengan  resiliensi pada lansia yang ditinggalkan karena kemeninggalan oleh pasangan hidupnya di Puskesmas Rowosari Kota Semarang . Metodelogi Penelitian : Jenis penelitian yang kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang sudah ditinggalkan karena kemeninggalan oleh pasangan hidupya di wilayah kerja puskesmas Rowosari Kota Semarang sebanyak 30 responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lansia yang ditinggalkan karena kemeninggalan oleh pasangan hidupnya di wilayah kerja Puskesmas Rowosari Kota Semarang yanag mempunyai pengetahuan baik, sebanyak 6 responden (20,0%), pengetahuan cukup, sebanyak 13 responden (43,3%) dan mempunyai resiliensi baik, sebanyak  16 responden (53,3%) dan sebagian kecil mempunyai kejadian resiliensi kurang baik, sebanyak 14 responden (46,7%). Ada hubungan antara pengetahuan dengan resiliensi pada lansia yang ditinggalkan karena kemeninggalan oleh pasangan hidupnya di wilayah kerja Puskesmas Rowosari Kota Semarang dengan p value fisher exact 0,000 < 0,05 Kata kunci: pengetahuan,  lansia,  resiliensi. KNOWLEDGE LEVEL OF ELDERLY RELATED TO  THE RESELIENCE AMONG ELDERLY AFTER THE DEATH OF  A SPOUSE ABSTRACTResilience is the realm of personal social guidance to every individual who has difficultyor problems in his/her life and as well asto support he/she for free from psychopathology symptoms. In the stage of development of the elderly it is necessary to have resilience in order to adapt and survive in a situation that is unfortunate and / or unpleasant in life, especially for the elderly who have been left alone by their partner who had dead.  The purpose of the study: To determine the relationship between the level or degree of knowledge of the elderly with the resilience of the elderly who have been left by  their partner of spouses who dead in Rowosari Public Health Center,  Semarang city,  2017. Type of research, I used quantitative research method by the Cross Sectional design. The population in this study is the elderly who have been left alone by his/her partner who dead in the work area of Rowosari Public Health Center, in Semarang City as many as 30 respondents. The result of the study, Elderly who have been left by his/her partner of spouses who dead in Rowosari Rowosari Public Health Center, Semarang city,  has a good knowledge as much as 6 respondents (20.0%), knowledge enough 13 respondents (43.3%) and have good resilience as many as 16 respondents (53 , 3%) and a small number had an incidence of poor resilience as many as 14 respondents (46.7%). There is a relationship between knowledge with resilience in elderly who have been left by his/her partner of spouses who dead in Rowosari Public Health Center,  Semarang city, with p value fisher exact 0,000 <0,05 Keywords: knowledge, resilienc, elderly
PERAN KADER KESEHATAN JIWA DALAM MELAKUKAN PENANGANAN GANGGUAN JIWA Dwi Indah Iswanti; Sri Puji Lestari
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 1 No. 1 (2018): May 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.962 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v1i1.19

Abstract

THE ROLE OF MENTAL HEALTH CADRES IN THE HANDLING OF MENTAL PATIENTS ABSTRACTMental disorder is a manifestation of the form of behavioral aberrations due to emotional distortion to the point that there is an irregularity in behavior. This happens because of the decline in all psychological functions. According to World Health Organization data of 35 million people affected by depression, 60 million people exposed to bipolar, 47.5 million exposed to dementia and 21 million exposed to schizophrenia. Exploration study on the role of mental health cadres in the handling of mental patients in RW 06 Kelurahan Gemah Semarang City. The research method used qualitative research with phenomenology approach. Participants in this study is 3 (three) of mental health cadres. The roles of mental health cadres for health counseling in RW 06 Kelurahan Gemah Semarang City by collecting data on people with mental disorders, recording individuals with mental disorders, getting approval from families to obtain information and carry out monitoring the development of individuals with mental disorders. TAK and rehabilitation activities require a strategic approach by following procedures in the implementation of TAK, Providing information to mobilize families to conduct referrals in patients with mental disorders and recording and documenting the development of mental health in the available observation sheets. Keywords: Roles; Mental Health Cadres; Patient Handling
Life Style Remaja dengan Perilaku Seksual Pranikah Sri Puji Lestari; Tut Wuri Prihatin; Elsa Ayu Giartika
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa Vol 1 No 1 (2019): Desember 2019, Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa
Publisher : RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seksual pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan tanpa ikatan pernikahan yang sah. Seksual pranikah dianggap sebagai perilaku yang kurang baik dan menyimpang serta bertentangan dengan aturan normative maupun harapan lingkungan sosial yang bersangkutan. Perilaku seks pada remaja di Indonesia saat ini menjadi ancaman, Indonesia terdapat 26,67% dari jumlah penduduk sebesar 237,6 adalah kelompok usiamuda (10-24 tahun). Walaupun seks pranikah tidak diterima dimasyarakat, namun tidak menutup kemungkinan adanya kasus atau kejadian. Penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana life style remaja dengan perilaku seksual pranikah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini adalah remaja wanita yang telah melakukan hubungan seksual pranikah pada komunitas anti social club di Kota Semarang. Perilaku berpacaran pada komunitas Anti Sosial Club dengan perilaku seksual pranikah pertama kali pacaran adalah sejak kelas 2 SMP, semenjak kuliah dan semenjak punya pacar. Hal yang dilakukan pertama kali dalam pacaran adalah pegangan tangan, berciuman, nonton bareng. Pengertian hubungan seks pranikah adalah hubungan suami isteri, hubungan kelamin. Sumber informasi tentang hubungan seks pranikah adalah internet, pacar dan orang tua. Intensitas hubungan seks pranikah adalah kalau kangen, kalau pengin dan kalau diminta sama pacar. Tempat melakukan hubungan seks pranikah adalah dirumah, di penginapan, di rumah pacar. Kata kunci: life style, remaja, seksual pranikah EXPLORING HOW YOUTH LIFE STYLE WITH PRANIKAH SEXUAL BEHAVIOR ABSTRACT Premarital sex is a sexual behavior carried out between men and women without a legal marriage bond. Premarital sexuality is considered to be a bad behavior and deviates from the normative rules and expectations of the social environment in question. Sexual behavior in adolescents in Indonesia is currently a threat. Indonesia has 26.67% of the total population of 237.6 is a young age group (10-24 years). Although premarital sex is not accepted in the community, it does not rule out the possibility of no cases or incidents. Research Objectives to Exploring how the life style of adolescents with premarital sexual behavior.Research Methods: This study uses qualitative research with a phenomenological approach. Participants in this study were young women who had premarital sexual relations at the anti-social club community in Semarang City. Dating behavior in the Anti Social Club community with premarital sexual behavior was the first time dating from the second grade of junior high school, since college and since having a boyfriend. The first experience of dating was a joint agreement, forbidden acts and because of his kindness. The first thing to do in dating is holding hands, kissing, watching together. Understanding premarital sex is a husband and wife relationship, sexual relations. The source of information about premarital sex is the internet, boyfriends and parents. The intensity of premarital sex is if you miss, if you want and if asked by a boyfriend. The place to premarital sex is at home, at the inn, at the girlfriend's house. Keywords: life style, adolecent, premarital sexual
Fungsi Kognitif Berhubungan dengan Interaksi Sosial pada Lanjut Usia Sri Puji Lestari; Sonhaji Sonhaji; Lailia Rahmawati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa Vol 2 No 1 (2020): April 2020, Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa
Publisher : RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia mengalami berbagai masalah salah antara lain gangguan kognitif dan gangguan interaksi sosial. Gangguan pada penurunan kognitif ringan berupa melambatnya proses pikir, kurang menggunakan strategi memori yang tepat, kesulitan memusatkan perhatian, mudah beralih pada hal yang kurang perlu, memerlukan waktu yang lebih lama untuk belajar sesuatu yang baru. Interaksi sosial adalah hubungan antar sesama manusia dalam suatu lingkungan masyarakat yang menciptakan satu keterikatan kepentingan yang menciptakan status sosial. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dan interaksi sosial pada lanjut usia di Posyandu Lansia Abiyoso Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa. Metode penelitian cross sectional dengan sample 51 lansia, dengan teknik total sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil uji statistic dengan Chi Square didapatkan hasil p- value = 0,000 < 0,05. Ada hubungan fungsi Kognitif dengan interaksi social pada lanjut usia. Kata kunci: fungsi kognitif, interaksi sosial, lanjut usia COGNITIVE FUNCTION RELATED TO SOCIAL INTERACTION IN ELDERLY ABSTRACT More about the problem of interactions between cognitive disorders and social interactions. Disturbances in mild cognitive processes, slowing down thinking processes, lack of using appropriate memory strategies, problems focusing, easily switching to less necessary things, require more time to learn something new. Social relations are relationships between people in the community environment that creates an attachment of interests that creates social status. The purpouse to find out the cognitive relationships and social interactions in the elderly in the Posyandu of the Elderly Abiyoso, Lodoyong Village, Ambarawa District. The methods Cross sectional research methods, sample of 51 elderly, with a total sampling technique. The result statistical analysis used was the chi square. The results of statistical tests of chi square p- value 0.000 < 0.05 have a significant effect. there is a good relationship with social interaction in the elderly at Posyandu Lansia Abiyoso Kelurahan Lodoyong Kecamatan Ambarawa. Keywords: cognitive function, elderly, social interaction