Kosasih, Andri
Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Khotbah Situasional : Mengenal Metode Khotbah Harry Emerson Fosdick Kosasih, Andri
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 9 No 1 (2008)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.58 KB)

Abstract

Harry Emerson Fosdick (1878-1969) diakui oleh banyak orang sebagai satu dari pengkhotbah Amerika yang paling berpengaruh pada paruh pertama abad kedua puluh. Ia dilahirkan di Buffalo, New York, anak dan cucu dari seorang guru sekolah Baptis. Pada masa kuliah di Colgate University ia sudah menggumulkan hubungan antara iman Kristen dan kebenaran sains modern. Akhirnya, pada tahun 1896 ia meninggalkan iman injili masa kecilnya dan mengadaptasi teologi liberal setelah membaca buku A History of the Warfare of Science with Theology in Christendom karya Andrew Dickson White. Para profesor pengajar di Colgate University dan Union Theological Seminary (New York), tempat ia meraih gelar B. A. (1900) dan B. D. (1904), meyakinkannya bahwa ia tetap dapat melayani Tuhan tanpa harus memegang teologi injilinya. Hasilnya, Fosdick belajar teologi di bawah William Newton Clarke yang membawanya kepada Neo-liberalisme dengan penekanannya pada evolusi wahyu ilahi dan kebaikan manusia.
Membuat Aplikasi Khotbah yang Efektif Kosasih, Andri
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 11 No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.836 KB)

Abstract

Artikel ini ditulis dengan ... penekanan pada “mengapa” dan “bagaimana” membuat aplikasi khotbah. Penulis berasumsi bahwa setiap pembaca artikel ini adalah para rohaniwan yang setidaknya pernah mendapatkan pelajaran homiletika dasar tatkala menempuh studi teologi di seminari atau sekolah tinggi teologi. Tulisan ini dibuat sepraktis mungkin tanpa bermaksud meniadakan bobot akademisnya sama sekali, sehingga setidaknya bisa memberikan “solusi pertama” bagi para hamba Tuhan yang rutin berkhotbah di gereja masing-masing dalam membuat aplikasi khotbah.