Abstrak: Penelitian ini membahas representasi polemik KPK dan Polri yang terdapat dalam Editorial harian Media Indonesia edisi Januari—Februari 2015. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan representasi polemik KPK dan Polri dilihat dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta mendeskripsikan ideologi yang terdapat dalam Editorial harian Media Indonesia edisi Januari—Februari 2015. Metode penelitian kualitatif deskriptif, paradigma kritis, dan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk yang disederhanakan oleh Eriyanto. Sumber data penelitian ini adalah Editorial harian Media Indonesia edisi Januari—Februari 2015 sebanyak 22 teks editorial. Hasil penelitian menunjukkan Editorial harian Media Indonesia melakukan representasi Budi Gunawan secara positif, sedangkan pihak-pihak lain yang menolak Budi Gunawan sebagai Kapolri ditampilkan secara negatif. Editorial melakukan representasi secara dominan melalui elemen topik, judul, lead, story, latar, detail, maksud, praanggapan, pengingkaran, kata ganti, leksikon, dan metafora. Ideologi yang terdapat dalam Editorial harian Media Indonesia edisi Januari—Februari 2015 adalah ideologi pragmatisme. Ideologi ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh pemilik media dan konstelasi politik Indonesia. Ideologi pragmatisme membuat Editorial tidak menghiraukan amanat konstitusi tentang etika kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan mengenyampingkan prinsip “Jujur Bersuara” yang selama ini diusung harian Media Indonesia, demi kepentingan tertentu, yaitu mendukung segala putusan Presiden Joko Widodo.