Pendahuluan: Unmet need didefinisikan sebagai Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau yang ingin menjarangkan jarak kelahiran berikutnya selama dua tahun atau lebih, tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya unmet need secara psikologis, khususnya ditinjau dari aspek pengetahuan, sosial, budaya dan pelayanan kontrasepsi. Tujuan: untuk menggambarkan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya unmet need. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan angka unmet need yang tinggi yakni Kecamatan Sayur Matinggi dan Kecamatan Angkola Selatan di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kecamatan Teluk dalam dan Kecamatan Pulau Rakyat di Kabupaten Asahan. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive dengan syarat WUS berusia 15-49 tahun, tidak sedang ber KB dan tidak sedang hamil. Seluruh responden yang memenuhi syarat diwawancara (total sampling) dengan menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Hasil: Berdasarkan analisis multivariat faktor penentu unmet need maka didapat tiga faktor yang dominan yakni pengetahuan, pekerjaan istri dan kesertaan ber-KB sebelumnya. Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap PUS terhadap program KB sudah baik namun hal ini tidak berdampak banyak pada keputusan untuk menggunakan kontrasepsi sekalipun terdapat dukungan yang baik dari suami, keluarga (Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Mertua dan Ipar) dan teman/tetangga/teman sebaya. Sementara alasan utama PUS unmet need tidak ber-KB adalah ingin memiliki anak padahal jumlah anak yang dimiliki sudah 3 atau lebih, masalah efek samping KB dan masih belum memiliki anak laki-laki/perempuan dalam keluarga.