Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN LIFE CYCLE COST ANTARA JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN GIRDER BETON ', Masrilayanti, Ph.D; Suraji, Ph.D, Akhmad; Ilham, ST, Ade
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan alat penghubung yang penting dalam jaringan transportasi jalan, yangberfungsi untuk menghindari gangguan/hambatan alam atau buatan manusia. Jembatan jugamerupakan aset modal dalam perekonomian suatu wilayah, maka keberadaannya perlumendapat perhatian agar kinerja serta umur layanannya sesuai dengan rencana awal konstruksi.Kota Padang memiliki 108 jembatan yang tersebar di seluruh kota Padang, 13 diantaranyajembatan gantung, 25 jembatan rangka baja, 12 jembatan leger INP, dan 58 jembatan beton.Dalam perencanaan dan pemeliharaan jembatan ini tentunya membutuhkan biaya yangtentunya tidak sedikit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa biayaekonomis sebuah bangunan/jembatan dengan mempertimbangkan biaya pengoperasiansepanjang umur hidup jembatan adalah metode life cycle cost (siklus daur hidup). Analisabiaya life cycle cost dilakukan pada Jembatan Kembar Andalas Simpang Haru karena mewakilijembatan rangka baja dan jembatan girder beton yang mendominasi jembatan di kota Padang,serta memiliki bentang yang sama. Berdasarkan serangkaian analisa life cycle cost diperolehperbandingan biaya untuk jembatan rangka baja, biaya pengadaan jembatan 64.31%, biayaoperasional dan perawatan 22.78%, biaya bongkaran 2.49%, dan nilai sisa mencapai 10.42%terhadap total biaya life cycle cost Rp 34,292,221,312.48, sedangkan untuk jembatan girderbeton, biaya pengadaan jembatan mencapai 62.53%, biaya operasional dan perawatan27.20%,biaya bongkaran 5.45%, dan nilai sisa 4.82% dari total biaya life cycle cost Rp27,621,106,884.03. Jika dibandingkan dengan analisa NPV, jembatan girder beton memilikibiaya yang lebih ekonomis.Kata kunci: Life cycle cost, Jembatan Rangka Baja, Jembatan Girder Beton.
ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR JEMBATAN CABLE STAYEDTIPE FAN DAN TIPE RADIALAKIBAT BEBAN ', Masrilayanti; Yosen, Navisko
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara kepulauan, Indonesia tidak lepas dari kebutuhan sarana penghubung antarpulau-pulau, salah satunya adalah jembatan. Jembatan Barelang merupakan jembatan tipecable stayed yang menghubungkan Pulau Batam–Tonton dengan bentang 642 meter. Jembatancable stayed merupakan suatu sistem struktur statis tidak tentu berderajat tinggi, dimana gaya–gaya dalam yang bekerja dipengaruhi bersama oleh kekakuan komponen penunjang utamajembatan yaitu sistem–sistem lantai kendaraan (deck, gelagar memanjang, gelagar melintang)serta kabel kabel mutu tinggi dan pylon utamanya. Ada tiga jenis pola penyusunan kabel yangsering digunakan pada jembatan cable stayed yaitu: tipe fan, tipe harp, dan tipe radial. Padakasus ini dibandingkan tipe fan yang membentuk pola penyusunan kabel yang menyebar dantipe radial yang penyusunan kabelnya bertumpu di satu titik pada pylon bagian atas.Permodelan pola susunan kabel tipe fan dan tipe radial dalam memikul berat sendiri dan bebangempa dilakukan dengan bantuan software analisa struktur SAP 2000 untuk menghitungdisplacement dan gaya dalam yang terjadi di titik pylon dan gelagar jembatan. Proses analisismenggunakan model jembatan Barelang. Zona wilayah gempa yang digunakan adalah wilayahBatam lokasi jembatan tersebut berada dengan jenis tanah lunak. Beban gempa yangdiinputkan berupa riwayat waktu (time history). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilaiperpindahan dan gaya dalam pada struktur jembatan tipe fan relatif lebih besar dibandingkandengan struktur jembatan tipe radial.Kata kunci: Gempa, Jembatan cable stayed, Tipe Fan, Tipe Radial
Studi Perilaku Balok Kastela Dengan Variasi Bentang Dan Jarak Antar Lubang Segidelapan Riza Aryanti; Masrilayanti Masrilayanti; Redho Alfaro Zamel
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.18.3.244-254.2022

Abstract

Konstruksi baja merupakan suatu konstruksi dalam pembangunan struktur yang sering digunakan pada saat ini baik dalam pembangunan gedung maupun jembatan. Hal ini dikarenakan material baja memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya. Seperti sifat baja yang memiliki kuat tarik yang tinggi dan berat sendiri yang lebih ringan walaupun baja memiliki berat jenis yang tinggi yaitu 7850 kg/m3. Seiring berjalannya waktu mulai ditemukan profil penampang castellated beam yang menjadi salah satu inovasi dalam penggunaan konstruksi baja. Penggunaan castellated beam lebih praktis dan ekonomis. Pada penelitian ini membahas tentang teknologi modifikasi balok profil IWF menjadi balok profil castellated dengan variasi bentang dan jarak antar lubang segidelapan pada bagian badan profil. Profil IWF standar yang digunakan yaitu IWF 150.75.5.7 yang diubah menjadi IWF 300.75.5.7 castellated beam. Properties material penampang yang digunakan yaitu modulus elastisitas (E) 200.000 MPa; poisson ratio (v) 0,3 ; tegangan leleh (fy) 300 MPa dan tegangan ultimit (fu) 450 MPa. Untuk melihat studi perilaku dari masing- masing bentang dan jarak antar lubang segidelapan dilakukan pembebanan secara static monotonic di tengah bentang sampai tercapai kondisi batas penampang dengan menggunakan software MSC Patran dan MSC Nastran. Hasil dari penelitian menunjukkan perubahan profil standar menjadi balok kastela menghasilkan beban ulitimit yang lebih besar. Variasi jarak antar lubang mempengaruhi jumlah lubang yang didapatkan dalam satu bentang yang sama. Penampang yang memiliki nilai beban ultimit dan kekakuan terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 78 mm. Dan Penampang yang memiliki daktilitas terbesar adalah IWF 300.75.5.7 CB dengan variasi jarak antar lubang 39 mm. Penambahan bentang menghasilkan nilai kekakuan semakin kecil dan daktilitas semakin besar.
Pushover Analysis of 6-Floors Irregular Building Structure (Case Study: Fave Hotel Building-Padang City, West Sumatra) Redha Arima R.M*; Romi Sani Saputra; Masrilayanti Masrilayanti; Ruddy Kurniawaran
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 3 (2023): Social, Political, and Economic History
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i3.33793

Abstract

Most of Indonesia is located in earthquake areas with moderate to high intensity, one of which is Padang city. The capital city of West Sumatra is an area that is very prone to earthquakes because it is located between two active plates of the world. The big earthquake that ever occurred in Padang City measuring ± 7.9 SR on September 30, 2009, caused several buildings to experience structural failure, buildings were destroyed and completely damaged. In earthquake-resistant buildings, the geometry of the building structure plan is very influential in responding to earthquake forces. Regular, simple, and symmetrical buildings have a better response to earthquakes than irregular buildings (Pauly and Preisly, 1992). This study analyzes one of the existing irregular hotel building structures in Padang city using the ETABS V.16.2 program. The analysis was carried out using the PBD method, namely non-linear pushover based on the Applied Technology Council (ATC-40), FEMA 356, and FEMA 440. The purpose of this study was to evaluate the capacity of the review building structure due to the influence of earthquake forces, including the failure mechanism. From the results of the research, the maximum shear force that the structure can withstand is 18344,6041 kN with a displacement of 291,435 mm due to Push-X, and 18611.7226 kN with a displacement value of 190,459 mm due to Push-Y. The displacement that occurs is still below the permit displacement, which is 2% x H, which is 442 mm. The maximum total drift is 0.013 in the X direction, 0.010 in the Y direction, and the maximum In-elastic drift is 0.011 in the X 0.006 in the Y direction, so based on the Drift Limitation parameter of the performance level, the review building structure is included in the Damage Control (DC) level.
Pushover Analysis of 6-Floors Irregular Building Structure (Case Study: Fave Hotel Building-Padang City, West Sumatra) Redha Arima R.M*; Romi Sani Saputra; Masrilayanti Masrilayanti; Ruddy Kurniawaran
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 3 (2023): Social, Political, and Economic History
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i3.33793

Abstract

Most of Indonesia is located in earthquake areas with moderate to high intensity, one of which is Padang city. The capital city of West Sumatra is an area that is very prone to earthquakes because it is located between two active plates of the world. The big earthquake that ever occurred in Padang City measuring ± 7.9 SR on September 30, 2009, caused several buildings to experience structural failure, buildings were destroyed and completely damaged. In earthquake-resistant buildings, the geometry of the building structure plan is very influential in responding to earthquake forces. Regular, simple, and symmetrical buildings have a better response to earthquakes than irregular buildings (Pauly and Preisly, 1992). This study analyzes one of the existing irregular hotel building structures in Padang city using the ETABS V.16.2 program. The analysis was carried out using the PBD method, namely non-linear pushover based on the Applied Technology Council (ATC-40), FEMA 356, and FEMA 440. The purpose of this study was to evaluate the capacity of the review building structure due to the influence of earthquake forces, including the failure mechanism. From the results of the research, the maximum shear force that the structure can withstand is 18344,6041 kN with a displacement of 291,435 mm due to Push-X, and 18611.7226 kN with a displacement value of 190,459 mm due to Push-Y. The displacement that occurs is still below the permit displacement, which is 2% x H, which is 442 mm. The maximum total drift is 0.013 in the X direction, 0.010 in the Y direction, and the maximum In-elastic drift is 0.011 in the X 0.006 in the Y direction, so based on the Drift Limitation parameter of the performance level, the review building structure is included in the Damage Control (DC) level.