Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia polyantha) terhadap GLUT 4 di Jaringan Adiposa dan Kadar Gula Darah Puasa pada Tikus Putih Jantan Zanaria, Rima; Kamaluddin, MT; Theodorus, Theodorus
Biomedical Journal of Indonesia: Jurnal Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol 3, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit epidemik global, cenderung meningkat dengan berbagai kondisi patologis yang menyertainya, sehingga membutuhkan preparat baru yang poten,tidak toksik, efektif dalam  pemberian dan harga terjangkau untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak etanol dalam daun salam (Eugenia polyantha) terhadap GLUT 4 di jaringan adiposa dan kadar gula darah puasa tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi diet tinggi lemak (HFD-dexamethasone. Desain penelitian ini adalah ekperimental, rancangan pre dan post test dengan kelompok kontrol dilakukan di Animal house Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Tiga puluh enam ekor  tikus dengan berat antara 150 - 200 gram secara acak dibagi menjadi 6 kelompok. Setelah di aklimatisasi selama 7 hari dan diinduksi dengan high fat diet 5 ml per oral serta dexamethasone  250 µg/kgbb intraperitoneal selama 35 hari. Kelompok kontrol (-) diberi larutan aquades sebanyak 2 ml, kelompok pertama diberi ekstrak ethanol daun salam dosis 62,5 per kilogram berat badan, kelompok kedua  diberi ekstrak ethanol daun salam dosis 125 mg per kilogram berat badan,  kelompok ketiga diberi ekstrak etanol daun salam dosis 250 mg per kilogram berat badan,  kontrol (+) diberi Pioglithazone dosis 0,02 gram per kilogram berat badan. Semua perlakuan diberikan selama 14 hari. Data diperoleh dengan analisis ANOVA dan post hoct test spss versi 18. Induksi HFD /dexamethasone pada tikus selama 35 hari menujukan peningkatan kadar glukosa darah secara signifikan lalu tikus dieutanasia dengan ketamin 70 mg/kgbb intraperitoneal lalu dilakukan autopsi dan diambil jaringan adiposa. Intervensi ekstrak ethanol daun salam selama 14 hari pada tikus diabetes mellitus efektif meningkatkan kadar GLUT 4 di jaringan adiposa (p<0,05) dibanding kontrol negatif dan Pioglitazone, Ekstrak etanol daun salam dosis 125 mg per kilogram berat badan tikus  merupakan dosis paling efektif dalam meningkatkan GLUT 4 dijaringan adiposa, sedangkan dalam menurunkan kadar gula darah puasa dosis 62,5 mg/kgbb tikus, 125 mg/kgbb tikus,250 mg/kgbb tikus sama efektifnya dengan kontrol positif obat pioglithazone. Ekstrak etanol daun salam  (Eugenia polyantha) berpotensi meningkatkan kadar GLUT 4 di jaringan adiposa tikus dan menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi HFD/dexametasone. Kata kunci : Ektrak Etanol daun salam, HFD/Dexamethasone, GLUT 4 di jaringan adiposa, in Vivo
Pencegahan Penyakit Anemia pada Remaja dengan Pemeriksaan Hemoglobin Awal pada Santri Pondok Pesantren Thawalib Sriwijaya Palembang Tia Sabrina; Rima Zanaria; Masayu Farah Diba; Tyas Hestiningsih
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.32

Abstract

Anemia merupakan masalah gizi yang paling sering dijumpai di dunia. Berdasarkan Laporan Nasional Riskesdas 2018, angka kejadian anemia pada remaja usia 15-24 tahun sebesar 32%. Angka ini termasuk tinggi untuk masalah kesehatan yang terkait gizi pada remaja. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan gizi tinggi, baik berupa energi, protein dan zat-zat gizi lainnya dan kebutuhan zat besi meningkat pada remaja dapat menyebabkan anemia pada remaja. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mencegah penyakit anemia dengan pemeriksaan hemoglobin awal pada santri Pondok Pesantren (Ponpes) Thawalib Sriwijaya Palembang. Sasaran pengabdian ini adalah santri-santri pondok pesantren berusia 12-18 tahun, sebanyak 46 orang. Kegiatan dilakukan dalam bentuk ceramah tentang anemia, diskusi dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa 14 santri (30%) yang memiliki gejala anemia karena kadar hemoglobin kurang dari normal, yaitu 13 santri laki-laki yang memiliki kadar hemoglobin