Abstract: The character or nature of a servant presents a part of his daily activities or activities,namely as a person who serves. Or it can be said that service is a straightforward thing entrustedby an employer or master to him. The decision to determine everything is not in the hands of aservant but the decision is in the hands of his master. Without having a servant's heart is veryimpossible to do by a spiritual leader In involving this interesting discussion, it turned out that theApostles Paul, Peter, and Prophet Moses had also taken an important role in this warmdiscussion about leadership. Each of them has strong enough arguments to answer leadershipproblems according to the standards of inspired truths through the power of holy spirit.In discussing further theological theologies of Jesus Christ as a centralized figure inspiritual leadership as in this Journal about "PRINCIPLES OF PRINCIPLES AS LEADERSACCORDING TO MATH 20:20:28" was also involved in this discussion. Because in realityChrist is the spearhead in solving the growing crisis of leadership.Jesus Christ the gift giver emphasizes that serving (deacon) is a purpose and not acompulsion. For the original context describes a "attendance" which is carried out only by aservant with one purpose, which is only to serve. Oieh, therefore, the advice conveyed by JesusChrist through His revelation to the Apostle Paul is very good to understand for those who wantto serve.Keywords: Leader, Servant, ServingAbstrak: Karakter atau sifat dari seorang pelayan merupakan bagian dari kegiatan atauaktivitasnya sehari-hari yaitu sebagai orang yang melayani. Atau dapat dikatakan melayanimerupakan suatu tugas yang dipercayakan oleh seorang majikan atau tuan kepadanya. Keputusanuntuk menentukan segala sesuatu bukan ditangan seorang pelayan namun keputusan itu di tangantuannya. Tanpa memiliki hati seorang hamba adalah sangat mustahil untuk dilakukan oleh seorangpemimpin rohaniDalam melibatkan diskusi yang sedang menarik dibicarakan ini, ternyata Rasul Paulus,Petrus, dan Nabi Musa juga telah ikut mengambil peranan penting dalam pembahasan yanghangat tentang kepemimpinan ini. Masing-masing dari mereka telah memiliki argumentasi yangcukup kuat menjawab problema kepemimpinan menurut standar dari kebenaran yang telahdiinspirasi melalui kuasa Roh Kudus.Dalam mendiskusikan kepemimpinan lebih lanjut beberapa theologis dari Yesus Kristussebagai tokoh sentralisasi dalam kepemimpinan rohani seperti dalam Jurnal ini tentang “PrinsipMurid Sebagai Pemimpin Menurut Matius 20:26:28” juga dilibatkan dalam diskusi ini. Sebabsesungguhnya Kristus adalah ujung tombak dalam memecahkan krisis kepemimpinan yangsedang berkembang.Yesus Kristus sang pemberi karunia menekankan bahwa melayani (diakonia) itu merupakan tujuan dan bukan paksaan. Sebab konteks aslinya menjelaskan tentang sebuah “attendance” (usaha.) yang dilakukan hanya oleh seorang pelayan dengan satu tujuan yaitu hanya untuk melayani. Oleh sebab itu saran yang di sampaikan oleh Yesus Kristus melalui pewahyuan- Nya kepada Rasul Paulus ini sangat baik untuk dipahami bagi barangsiapa yang ingin melayani.Kata kunci: Pemimpin, Hamba, Melayani