Salah satu permasalahan energi di Indonesia adalah kurangnya pemanfaatan potensi energi yang tersedia di alam secara maksimal. Energi surya sebagai contoh merupakan energi yang dapat dikembangakan di Indonesia namun persentase kapasitas yang tersalurkan dari instalasi yang terpasang menurut laporan kinerja triwulan 3 tahun 2018 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 0,006% (51,11 MW). PT Lentera Bumi Nusantara merupakan salah satu tempat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Di tempat tersebut panel bersifat statis atau berarah pada satu orientasi. Dengan kondisi ini maka sel surya tidak dapat menangkap pancaran sinar matahari secara maksimal sepanjang hari, akibatnya efisiensi energi listrik yang dibangkitkan tidak maksimal. Tujuan penilitian ini adalah melakukan optimasi pemilihan sudut yang tepat agar jumlah sinar matahari yang jatuh pada area permukaan sel surya akan lebih banyak sehingga daya yang dihasilkan akan lebih besar. Pemilihan sudut dilakukan dengan menghitung sudut deklinasi, sudut lintang, sudut jam matahari, sudut zenith, dan sudut azimuth matahari untuk dapat menentukan sudut kemiringan. Dimana sudut kemiringan tersebut juga dipengaruhi oleh posisi latitude dari tempat dan solar peak hour atau waktu matahari puncak. Dari perhitungan di PT Lentera Bumi Nusantara dengan latitude -7,737915 dan solar peak hour pukul 10.00 ? 14.00 WIB didapat rata ? rata sudut optimum yaitu 31o dan 32o. lalu disimulasikan menggunakan Software PVSyst menghasilkan daya sebesar 917 kwh/m2 jika dibandingkan dengan sudut 15o yang hanya menghasilkan daya sebesar 896 kwh/m2 dan dengan sudut 45o menghasilkan daya sebesar 891 kwh/m2.