Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rancang Bangun Prototipe Case Powerbank dengan Solarcell sebagai Media Konversi Energi Panas ke Energi Listrik Rizka, Hawa; Gotama, Priya Esa; Manawan, Maykel; Sukandi, Agus
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Smartphone yang merupakan salah satu contoh kemajuan teknologi di abad ini, yang membuktikkan bahwa kebutuhan manusia semakin tinggi dan menjadi kebutuhan vital, bisa digunakan diperjalanan dengan baterai yang telah diisi dengan pengisi daya sebelumnya. Kinerja baterai smartphone yang terbatas menyebabkan turunnya effisiensi daya baterai sehingga dapat membuat smartphone lebih cepat tereksploitasi baterainya dan membutuhkan pengisi daya yang dapat dibawa kemanapun. Dengan memanfaatkan energi matahari, inovasi powerbank akan membuat pengisian smartphone menjadi lebih mudah dan efisien secara tempat dan waktu. Inovasi yang diperlukan yaitu penambahan solarcell bagi penangkapan sinar matahari lalu dikonversi menjadi energi listrik dan superkapasitor untuk mempercepat pengisian daya bagi smartphone. Metode yang akan digunakan yaitu deskriptif dan eksperimen, yaitu dengan mengadakan survei bagi masyarakat terutama bagi pekerja lapangan seperti driver ojek online sebagai batasan masalah untuk penelitian guna keperluan produk yang dibuat lalu kami akan membuat produk sesuai kebutuhan konsumen dengan hasil yang diinginkan ialah pengisian daya baterai menjadi lebih mudah dan efisien secara waktu dan tempat
Redesain Alat Pencekam Plat dalam Konteks Jig and Fixture Pada Proses Pengelasan di Meja Kerja Rizka, Hawa; Matahelumual, Marselino; Ramadhan, Mochammad Tendi Noer; Heryana, Ghany
Jurnal Mekanik Terapan Vol 5 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v5i2.6545

Abstract

Proses pengelasan ialah metode penyambungan dua atau lebih material logam dengan menggunakan panas atau tekanan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ikatan yang kuat antara material tersebut sehingga membentuk satu struktur yang padu. Proses ini melibatkan pemanasan material hingga titik lelehnya atau menggunakan tekanan untuk menyatukan mereka, dan sering kali menggunakan bahan tambahan untuk mengisi celah antara material yang akan disambung. Proses pengelasan plat seperti praktik dasar biasa menggunakan manual fixture yaitu pencekam manual yang dipegang oleh tangan dan mencekam plat seperti tang buaya, sehingga dalam hal ini membuat tidak efisien dalam proses pengelasan maka dari itu memerlukan welding fixture atau alat pencekam. Pembuatan cekam ini dilakukan untuk memudahkan ketika proses pengelasan. Welding fixture dibuat seperti clamp dengan memodifikasinya menyesuaikan dengan meja kerjanya, bisa digunakan dalam sudut pengelasan 45o, jarak antar kisi 3mm dan ketebalan kisi 3mm. Konsep desain dibuat dengan dimensi 25mmx12,5mmx25mm dengan perhitungan konepleksitas unuk mengetahui kesulitan pada produk dan proses serta menggunakan perhitungan assembly efisiensi untuk mengetahui seberapa efisien konsep desain tersebut.
Analisis Kompleksitas Produk Kunci Pencekam Klem V pada Alat Bantu Pelepas Universal Joint Rizka, Hawa; Sukusno, Paulus
Jurnal Mekanik Terapan Vol 5 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v5i2.6547

Abstract

Untuk melepas universal joint diperlukan alat bantu untuk memudahkan pengerjaanya. Prototipe alat bantu pelepas universal joint dipandang belum efisien dalam penggunaannya. Salah satu hal yang telah diamati dari prototipe ialah kinerja dari kunci cekam pada cekam cup yang dimana sebagai pengunci dari universal joint yang akan dilakukan pelepasan. Analisis kompleksitas yang dikemukakan oleh Elmaraghy dan Urbanic digunakan untuk menghitung kompleksitas alat yang ada dibandingkan dengan setelah dilakukan modifikasi desain. Elmaraghy dan Urbanic mengemukakan bahwa suatu produk manufaktur memiliki nilai kompleksitas yang merepresentasikan tingkat kerumitan dari produk tersebut serta penggunaan DFA oleh Boothroyd dapat membantu mengevaluasi rancangan produk dengan mempertimbangkan kemudahan dalam proses perakitan. Pada penelitian ini digunakanlah kedua metode tersebut untuk menghitung kompleksitas proses. Kompleksitas yang rendah mencerminkan waktu perakitan yang lebih singkat. Dalam menganalisis kompleksitas proses memerlukan kompleksitas produk sebagai analisi utama dalam perhitungan setiap bagian atau part dari suatu produk. Tujuan dalam menganalisis ini berupa menjadikannya sebagai sarana pemilihan konsep desain yang akan di produksi atau dibuat dengan assembly efficiency sebagai data pendukung