Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Persepsi Gaya Mengajar Guru dan Prestasi Belajar Matematika Pada Murid SD di Jakarta Sonna Etika; Agoes Dariyo; Roswiyani P. Zahra

Publisher : Islamic Psychology Department, Dakwah Faculty of Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v2i2.436

Abstract

YOGA SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF TERHADAP PTSD PADA PENYINTAS COVID-19: TINJAUAN LITERATUR Aurelia Suprestia Djuanto; Jessica Aditya; Kevin Laurentius; Roswiyani Roswiyani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i2.12548.2021

Abstract

Survivors of COVID-19 are vulnerable to trauma as a result of experiencing social isolation during treatment, with fear and loneliness that can have long-term impacts on mental health. In this review, some related literature will be identified and evaluated, using a qualitative-based literature review to research yoga as an alternative treatment to reduce PTSD symptoms, alleviate, or even cure PTSD in COVID-19 survivors. Articles screening from several journals was carried out by tracing PubMed’s journal publication database throughout the last five years and also categorizing two keywords as a reference for reviewing articles. The result of this literature review confirms that COVID-19 has a psychological effect on survivors, especially concerning PTSD when viewed from the largest indication. In addition, based on the results of ongoing research, yoga has shown a significant and promising impact in reducing PTSD symptoms. From this, it can be concluded that although there has been no research that directly examines the causality of the related review, yoga can be an alternative treatment to minimize symptoms and relieve PTSD in COVID-19 survivors. Based on the results of the review, there are many aspects that need to be investigated further, such as the influence of frequency and duration of yoga. More literature review and further research are essential for this topic, especially testing yoga programs as an intervention for COVID-19 survivors to determine its effectiveness and whether it can be implemented as a whole in the society, especially those who are COVID-19 survivors. Penyintas COVID-19 tergolong rawan terhadap trauma akibat mengalami isolasi sosial selama perawatan, dengan rasa takut dan kesepian yang dapat memberikan dampak berjangka panjang pada kesehatan mental. Dalam tinjauan kali ini akan dilakukan identifikasi, serta pengevaluasian beberapa literatur terkait, menggunakan tinjauan literatur berbasis kualitatif untuk meneliti yoga sebagai terapi alternatif dalam menurunkan gejala PTSD, meringankan, atau bahkan menyembuhkan PTSD pada penyintas COVID-19. Penyaringan artikel dari beberapa jurnal dilakukan dengan menelusuri database publikasi jurnal PubMed dari lima tahun terakhir dan juga dilakukan kategorisasi dua kata kunci sebagai acuan peninjauan artikel. Hasil tinjauan pada literatur ini menegaskan bahwa COVID-19 memiliki dampak psikologis pada penyintas, terutama PTSD apabila dilihat dari indikasi terbesar. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang telah berlangsung, yoga menunjukkan dampak yang signifikan dan menjanjikan dalam mengurangi gejala PTSD. Dari sini dapat disimpulkan bahwa walaupun belum ada penelitian yang secara langsung meneliti kausalitas dari peninjauan terkait, yoga dapat menjadi salah satu alternatif terapi untuk meminimalisir gejala dan meringankan PTSD pada penyintas COVID-19. Berdasarkan hasil peninjauan, banyak aspek yang perlu diteliti lebih lanjut seperti pengaruh dari frekuensi dan durasi yoga. Dibutuhkan lebih banyak peninjauan literatur dan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini, terutama pengujian program yoga sebagai intervensi pada penyintas COVID-19, untuk mengetahui tingkat keefektifannya dan apakah dapat diimplementasikan secara utuh pada masyarakat, terutama yang merupakan penyintas COVID-19.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN COPING DENGAN MAKNA HIDUP REMAJA PENYANDANG KANKER Yuliana Yuliana; Yenni Anna Ampulembang; Roswiyani Roswiyani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1700

Abstract

Makna hidup itu penting terutama pada remaja penyandang kanker karena motivasi utama manusia dalam hidup adalah menemukan makna hidup. Adanya coping dan dukungan sosial membantu mengembalikan rasa kontrol pribadi terhadap remaja penyandang kanker sehingga mendorong adanya keharmonisan dan kedamaian. Subyek penelitian ini terdiri dari 30 remaja penderita kanker di Jakarta Barat. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dan coping dengan makna hidup penderita kanker remaja, dengan r = 0,842 dan p = 0,000 (dukungan sosial dengan makna hidup), r = 0,324 dan p = 0,080 (ways of coping dengan makna hidup), dan r = 0,529 serta p = 0,003 (religious coping dengan makna hidup). Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial dan coping, maka semakin tinggi makna hidup seseorang, dan sebaliknya
Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Salsabila Febrianti; Roswiyani Roswiyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2595

Abstract

Motivasi sangat penting dimiliki oleh mahasiswa terutama dalam proses menyelesaikan skripsi. Mahasiswa yang kurang memiliki motivasi dalam diri dapat menyebabkan skripsi menjadi terhambat. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi motivasi mahasiswa saat menyelesaikan skripsi yaitu konformitas teman sebaya. Konformitas adalah perilaku mengikuti orang lain karena adanya harapan dan tekanan. Mahasiswa yang melakukan konformitas lebih mudah mengikuti perilaku teman kelompoknya sehingga akan berdampak terhadap motivasi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa. Sampel partisipan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 206 mahasiswa yang berusia 18 hingga 25 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang sedang dalam proses penyusunan skripsi dan berdomisili di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala psikologi yaitu skala konformitas yang disusun oleh Cinthia dan kustanti (2017) dan skala motivasi yaitu Academic Motivation Scale yang telah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia oleh Natalya dan Purwanto (2018). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan teknik analisis spearman correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi r = - .338, p < .01, artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara konformitas dengan motivasi. Hasil negatif pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas maka akan semakin rendah motivasi pada mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa tidak adanya perbedaan tingkat konformitas dan motivasi pada mahasiswa laki-laki maupun perempuan.
MENGGAMBAR MANDALA SEBAGAI SARANA INDIKATOR POTENSI DEPRESI PADA REMAJA Lina Lina; Monty Prawiratirta Satiadarma; Roswiyani Roswiyani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.11952.2022

Abstract

Depresi adalah gangguan mental yang sering muncul dengan suasana hati sedih, hilang rasa senang atau minat, dan energi berkurang sehingga akan mengganggu aktivitas maupun kegiatan sehari-hari. Gangguan depresi mengalami peningkatan selama masa remaja, dan mulai teriadi di usia 15 tahun. Tanpa perawatan yang efektif, depresi dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah termasuk psikosis, melukai diri sendiri bahkan tindakan bunuh diri. Oleh karena itu, diperlukan asesmen awal dalam mendiagnosis gangguan depresi. Salah satu alat dasar untuk screening yang dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan depresi adalah metode proyektif. Metode proyektif yang digunakan adalah mandala yaitu kegiatan menggambar bebas di dalam lingkaran. Penelitian sebelumnya menggunakan mandala sebagai alat asesmen terhadap wanita yang mengalami kanker payudara, serta sebagai pre-test post-test dalam menurunkan kecemasan dan depresi pada wanita dewasa awal dengan systemic lupus erythematosus (Elkis-Abuhoff et al., 2009; Trisnaramawati, 2019). Penelitian ini bertujuan menggambar mandala sebagai sarana untuk melihat indikator potensi depresi pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratori, dengan jumlah partisipan sebanyak 93 orang berusia dari 15-17 tahun. Kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI-II) digunakan sebagai screening untuk mendapatkan gambaran tingkat depresi pada partisipan. Gambar mandala diklasifikasi berdasarkan empat karakteristik, yaitu (a) ukuran lingkaran, (b) letak/posisi gambar, (c) bentuk lingkaran, dan (d) tekanan garis pada lingkaran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mandala belum dapat digunakan sebagai alat dasar screening terhadap gejala depresi. Namun ada kemungkinan mandala lebih tepat digunakan sebagai terapi bukan sebagai asesmen. Walaupun dalam penelitian ini terdapat perbedaan persentase kelompok severe (berat) dan none (minimal) depresi, namun pembedaan tersebut belum menunjukkan konsistensi, dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
KESEPIAN, KECERDASAN SOSIAL DAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19 Abigail Theodora Tanzil; Monty P Satiadarma; Roswiyani Roswiyani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.15819.2022

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has affected almost every aspect of life, including people's daily activities, especially groups of children and adolescents due to the implementation of physical distancing, which also affects the social life of adolescents, where many activities are carried out online, include online learning. Due the pandemic, adolescents cannot socialize normally, and makes them feel a social shackles and feel alone. This study aims to see the effect of self-esteem on the relationship between social intelligence and loneliness in adolescents during online learning in Covid-19 pandemic. This research is a non-experimental descriptive quantitative research. Participants in this study were adolescents in Indonesia, age 15-21 years old, 68 participants. The measuring instruments used in this study were the UCLA Loneliness scale Version 3, the Tromso Social Intelligence Scale, and the Modified Rosenberg Self Esteem scale. This study uses correlation analysis and linear regression analysis. The results showed that there was a relationship between social intelligence and loneliness sig <0.01, then in the regression test, the results showed p = 0.245> 0.05, which means that self-esteem did not affect the relationship between social intelligence and loneliness. In this study, it was found that research participants had high scores of loneliness, but also high scores of social intelligence and high scores of self-esteem. this could happen because they experience distance separation from their social environment which makes participants feel lonely, feel alone, bored, feel that their social relationships are not as expected which is then perceived as lonely.Keywords: Adolescents, Loneliness, Self-Esteem, Social Intelligence ABSTRAKPandemi COVID-19 telah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk aktivitas sehari-hari masyarakat, terutama kelompok anak-anak dan remaja akibat penerapan physical distancing, yang juga berdampak pada kehidupan sosial remaja, dimana banyak aktivitas dilakukan secara online, salah satunya yaitu pembelajaran online. Akibat pandemi, remaja tidak dapat bersosialisasi secara normal, dan membuat mereka merasa terbelenggu secara sosial dan merasa sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh harga diri terhadap hubungan kecerdasan sosial dengan kesepian pada remaja selama pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif non eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15-21 tahun, 68 partisipan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah UCLA Loneliness scale Version 3, Tromso Social Intelligence Scale, dan Modified Rosenberg Self Esteem scale. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kecerdasan sosial dengan kesepian sig < 0,01, kemudian pada uji regresi diperoleh hasil p = 0,245 > 0,05 yang artinya harga diri tidak berpengaruh terhadap hubungan antara kecerdasan sosial dengan kesepian. Dalam studi ini, ditemukan bahwa peserta penelitian memiliki skor kesepian yang tinggi, tetapi juga skor kecerdasan sosial dan harga diri yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena mereka mengalami pemisahan jarak dari lingkungan sosialnya yang membuat partisipan merasa sepi, merasa sendiri, bosan, merasa bahwa hubungan sosialnya tidak seperti yang diharapkan yang kemudian dirasakan sebagai kesepian. Kata Kunci: Harga Diri, Kecerdasan Sosial, Kesepian, Remaja
Persepsi Gaya Mengajar Guru dan Prestasi Belajar Matematika Pada Murid SD di Jakarta Sonna Etika; Agoes Dariyo; Roswiyani P. Zahra
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 2 No. 2 (2017): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v2i2.436

Abstract

Sutanto (2008) found that the mathematic learning achievement of Augustinus High School Students in Kediri was also influenced by their perception about their teacher’s teaching style. In a study-case to the students of SMPN 19 in Jambi, Sumadi (2010) found that the perception of those Junior High School students about their teacher’s teaching style contributed the effect to their mathematic learning achievement. Based on the past studies, researcher interested to find out a relationship between the perception of teacher’s teaching style and mathematic learning achievement on elementary school students. The participants of this research are 424 fifth-grade elementary school students in West Jakarta. This research result suggest that there is no relationship between the perception of teacher’s teaching style and mathematic learning achievement on elementary school students