Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Masyarakat Mandiri dan Berdaya

TRANSFER IPTEK PADA REMAJA PUTRI TERKAIT BODY MASS INDEX (BMI) SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA DISMENOREA Arismawati, Dian Fitra; Wardani, Riska Aprilia
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2, Nomor 2, April 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dismenorea merupakan salah satu gangguan menstruasi yang paling sering dijumpai pada remaja putri dan memiliki dampak cukup serius karena dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari. Dismenorea terjadi terutama pada perut bagian bawah, namun dapat pula menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya dismenorea yaitu karena Body Mass Index (BMI) yang abnormal. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan edukasi pada remaja putri terkait Body Mass Index (BMI) sebagai faktor risiko terjadinya Dismenorea. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Remaja usia 16-18 Tahun di Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah transfer ilmu pengetahuan tentang Body Mass Index (BMI) sebagai faktor risiko terjadinya Dismenorea. Materi disampaikan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan didapatkan data bahwa sebagian besar peserta kegiatan pengabdian masyarakat memiliki BMI gemuk berat yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) dan dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto didapatkan hampir setengahnya BMI responden peserta kegiatan pengabdian masyarakat yaitu normal dengan persentase 35,5% dan BMI kurus ringan menduduki peringkat kedua setelah BMI normal dengan persentase 26,7%
PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI SEX EDUCATION TENTANG PUBERTAS DI SDIT PERMATA MULIA MOJOKERTO Mayasari, Bety; Arismawati, Dian Fitra
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 6 (2024): Volume 3, Nomor 6, Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i6.420

Abstract

Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus. peristiwa haid menduduki satu eksistensi psikologis yang unik, yang bisa mem-pengaruhi sekali persepsi anak gadis terhadap realitas hidup, baik pada masa remaja maupun setelah dia menjadi dewasa. Gejala psikologis dari menarche diantara-nya kecemasan dan ketakutan yang kuat oleh keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut (Kartono, 2006). Remaja putri yang mengalami menarche sering merasakan kebingungan dan kesedihan (Dianawati, 2006). Hal ini terjadi dikarena-kan kebanyakan remaja tidak memahami dasar dari perubahan yang terjadi pada dirinya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan pemahaman remaja putri tentang perubahan masa pubertas dan menghadapi perubahannya. Bentuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan. Pendekatan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menggunakan pendekatan edukatif. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di ruang kelas paralel SDIT Permata Mulia Desa Banjar Agung Kecamatan Puri – Mojokerto pukul 09.00 – 10.30 WIB di ruang kelas. Jumlah peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang direncanakan sebanyak 32 peserta. Jumlah peserta kegiatan masyarakat yang hadir sebanyak 30 peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan sebagian besar peserta kegiatan pengabdian masyarakat berpengetahuan baik setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pubertas yaitu 22 peserta (73%) dan tidak ada yang berpengetahuan kurang 0 % , terjadi peningkatan pengetahuan tentang pubertas dan tips menghadapi masalah pubertas setelah peserta diberikan edukasi. Untuk menjadikan anak menjadi penerus bangsa yang sehat dan cerdas dibutuhkan dukungan dari semua pihak, meliputi keluarga, sekolah dan penentu kebijakan