Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TISANE DAUN KELOR TERHADAP PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Permatasari, Erine Dhinda Dewangga; Kushayati, Nuris; Mayasari, Bety
Enfermeria Ciencia Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2023
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v1i1.6

Abstract

Tatalaksana terapi diabetes melitus pada dasarnya ditujukan untuk melakukan pengendalian kadar gula dalam darah agar tetap berada dalam kondisi optimal. Namun dalam praktiknya, tatalaksana terapi ini seringkali menemui kegagalan karena ketidakpatuhan penderita diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan advice yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti mengkonsumsi obat secara teratur, rutin berolahraga, dan pembatasan konsumsi gula. Salah satu metode komplementer yang dikembangkan untuk mengendalikan kadar gula dalam darah adalah dengan memanfaatkan tanaman kelor yang diolah dalam bentuk tisane. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasy ekperimental. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 Desa Krajan Kecamatan Mejayan yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 46 responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah konsumsi tisane daun kelor, dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kadar gula dalam darah. Uji analisa data dilakukan menggunakan uji paired t test dan uji mann-whitney. Dari hasil uji komparasi mann-whitney dengan nilai signifikansi α (0,05) didapatkan nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,035 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian tisane daun kelor terhadap perubahan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Krajan Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Daun kelor dapat diolah menjadi tisane. Tisane daun kelor dipilih karena daun kelor dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang serta kemudahan untuk memperoleh daun kelor menjadi pertimbangan utama. Selain itu, daun kelor juga memiliki sifat anti diabetes karena mengandung zat seng atau sejenis mineral yang sangat diperlukan dalam produksi insulin
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN SADANIS Wardani, Riska Aprilia; Arismawati, Dian Fitra; Mayasari, Bety
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2024): Volume 3, Nomor 5, Oktober 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i5.396

Abstract

Sebagai salah satu penyebab utama kematian penyakit tidak menular, kanker terus menjadi beban yang semakin meningkat secara global. Empat jenis kanker penyebab kematian tertinggi adalah kanker payudara, leher rahim paru-paru, dan kolorektal. Faktor resiko peningkatan kanker terbanyak adalah gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang kurang baik. Berbagai upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serta upaya peningkatan akses pengobatan telah dilakukan pada berbagai tingkatan fasilitas kesehatan. Namun kondisi ini masih belum mampu mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara adalah dengan melakukan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis). Meskipun SADANIS sangat efektif untuk deteksi dini kanker payudara, namun jumlah wanita usia subur yang melakukan SADANIS masih jauh dari harapan sehingga diperlukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan hasil intervensi kesehatan baik melalui fasilitas kesehatan maupun perubahan perilaku individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap motivasi wanita usia subur dalam melakukan SADANIS di fasilitas kesehatan pratama Puskesmas Sooko Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi menggunakan pendekatan crosssectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 114 responden yang ditentukan menggunakan simple random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi melakukan SADANIS, usia, pekerjaan, informasi tentang SADANIS, riwayat kanker payudara dalam keluarga, dukungan suami dan pendapatan keluarga. Instrument penelitian yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data menggunakan jenis instrument tertutup dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap motivasi wanita usia subur dalam melakukan SADANIS di fasilitas kesehatan pratama digunakan uji regresi linear berganda. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan faktor yang berpengaruh terhadap motivasi wanita usia subur dalam melakukan SADANIS diantaranya adalah usia (sig. 0,000), pendidikan (sig. 0,002), informasi tentang SADANIS (0,005), riwayat kanker payudara pada keluarga (sig. 0,008), dan dukungan suami (sig. 0,000). Sementara itu, dua faktor yang tidak berpengaruh terhadap motivasi wanita usia subur dalam melakukan SADANIS adalah pekerjaan (sig. 0,052), dan pendapatan keluarga (sig. 0,065)
STUDI KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) DENGAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 MOJOKERTO Arismawati, Dian Fitra; Mayasari, Bety
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.2091

Abstract

Dismenorea merupakan salah satu gangguan menstruasi yang paling sering dijumpai pada remaja putri dan memiliki dampak cukup serius karena dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya dismenorea yaitu karena Body Mass Index yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Body Mass Index dengan dismenorea pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian berjumlah 51 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 45 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimental korelasional dengan metode cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, lembar observasi, dan skala pengukuran nyeri NRS. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi dari Spearman (rs) dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengalami dismenorea hebat paling banyak adalah yang memiliki BMI gemuk berat yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) dengan hasil uji statistik menunjukkan sig. 0.002 < α (0.05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Body Mass Index (BMI) dengan dismenorea pada remaja putri di MAN 2 Mojokerto. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya pengontrolan Body Mass Index (BMI) agar dapat meminimalkan frekuensi terjadinya dismenorea yang dialami oleh remaja putri.
PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI SEX EDUCATION TENTANG PUBERTAS DI SDIT PERMATA MULIA MOJOKERTO Mayasari, Bety; Arismawati, Dian Fitra
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 6 (2024): Volume 3, Nomor 6, Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i6.420

Abstract

Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan perdarahan yang terjadi pertama kali dari uterus. peristiwa haid menduduki satu eksistensi psikologis yang unik, yang bisa mem-pengaruhi sekali persepsi anak gadis terhadap realitas hidup, baik pada masa remaja maupun setelah dia menjadi dewasa. Gejala psikologis dari menarche diantara-nya kecemasan dan ketakutan yang kuat oleh keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut (Kartono, 2006). Remaja putri yang mengalami menarche sering merasakan kebingungan dan kesedihan (Dianawati, 2006). Hal ini terjadi dikarena-kan kebanyakan remaja tidak memahami dasar dari perubahan yang terjadi pada dirinya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk peningkatan pemahaman remaja putri tentang perubahan masa pubertas dan menghadapi perubahannya. Bentuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan kesehatan. Pendekatan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menggunakan pendekatan edukatif. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di ruang kelas paralel SDIT Permata Mulia Desa Banjar Agung Kecamatan Puri – Mojokerto pukul 09.00 – 10.30 WIB di ruang kelas. Jumlah peserta kegiatan pengabdian masyarakat yang direncanakan sebanyak 32 peserta. Jumlah peserta kegiatan masyarakat yang hadir sebanyak 30 peserta. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan sebagian besar peserta kegiatan pengabdian masyarakat berpengetahuan baik setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pubertas yaitu 22 peserta (73%) dan tidak ada yang berpengetahuan kurang 0 % , terjadi peningkatan pengetahuan tentang pubertas dan tips menghadapi masalah pubertas setelah peserta diberikan edukasi. Untuk menjadikan anak menjadi penerus bangsa yang sehat dan cerdas dibutuhkan dukungan dari semua pihak, meliputi keluarga, sekolah dan penentu kebijakan
PENGARUH STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Mayasari, Bety; Arismawati, Dian Fitra; Wardani, Riska Aprilia
Jurnal Surya Vol 13 No 3 (2021): VOL 13 NO 03 DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v13i3.294

Abstract

Background: Usia remaja terjadi perubahan psikologis seperti emosi yang tidak stabil sehingga dapat mempengaruhi remaja dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang sedang dialami. Apabila masalah tidak ditangani secara benar akan menimbulkan stress. Salah satu yang terjadi pada perempuan yang mengalami stress adalah gangguan reproduksi berkaitan dengan peristiwa haid (Hawari, 2016). Bisa saja karena stres, tubuh jadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.Objectives: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh stress terhadap siklus menstruasi pada remaja putriDesign: Desain penelitian ini menggunakan analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berjumlah  275 mahasiswa dengan sampel sebanyak 65 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan dalam pengumpulan data mengunakan instrumen berupa kuesioner. Tahap pengolahan data penelitian meliputi tahap editing, coding, scoring dan tabulating. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan dianalisa dengan uji Chi-Square.Data Sources: Remaja putri di Desa Pungging kabupaten MojokertoResults: Hasil penelitian diperoleh data dari 65 responden yang siklus menstruasinya teratur sebanyak 21 responden(32,31%), dan 44 responden (67,69%) yang siklus menstruasinya tidak teratur.  Berdasarkan uji statistik dengan uji chi square pada taraf signifikan α=0,05 didapatkan bahwa r(value) = 0,000 jadi r < a jadi H0 ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain ada pengaruh stres terhadap siklus menstruasi.Conclusions: Mahasiswa yang mengalami stres pada tahap berat ( V dan VI) cenderung mengalami gangguan siklus menstrusi.
STUDI KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) DENGAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 MOJOKERTO Arismawati, Dian Fitra; Mayasari, Bety
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.2091

Abstract

Dismenorea merupakan salah satu gangguan menstruasi yang paling sering dijumpai pada remaja putri dan memiliki dampak cukup serius karena dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya dismenorea yaitu karena Body Mass Index yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Body Mass Index dengan dismenorea pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Mojokerto. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian berjumlah 51 orang. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian remaja putri kelas X di MAN 2 Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 45 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non-eksperimental korelasional dengan metode cross sectional. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, lembar observasi, dan skala pengukuran nyeri NRS. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi dari Spearman (rs) dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mengalami dismenorea hebat paling banyak adalah yang memiliki BMI gemuk berat yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) dengan hasil uji statistik menunjukkan sig. 0.002 < α (0.05) yang artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Body Mass Index (BMI) dengan dismenorea pada remaja putri di MAN 2 Mojokerto. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya pengontrolan Body Mass Index (BMI) agar dapat meminimalkan frekuensi terjadinya dismenorea yang dialami oleh remaja putri.