Latar Belakang: Malaria merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan masih memiliki prevalensi tinggi. Salah satu faktor penyebabnya adalah semakin meningkatnya resistensi obat antimalaria konvensional seperti klorokuin. Spons Clathria sp. adalah salah satu biota laut yang mengandung senyawa alkaloid yang memiliki aktivitas anti-malaria tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian ekstrak alkaloid Clathria sp. terhadap diameter pulpa putih lien pada mencit Balb/C yang terinfeksi Plasmodium berghei. Metode: Penelitian eksperimental dengan Post test only controlled group design. Sejumlah 30 ekor mencit jantan galur Balb/C diinfeksi dengan plasmodium berghei secara intraperitoneal. Sampel kemudian diagi menjadi 6 kelompok; 4 kelompok diberi ekstrak alkaloid Clathria sp. dengan dosis masing-masing 50, 100, 150, 200mg/kgBB, 2 kelompok lainnya diberikan akuades 5ml (K-) dan klorokuin 5mg/kgBB selama 7 hari. Pada hari ketujuh mencit diterminasi, dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi dan dilakukan pengamatan terhadap diameter pulpa putih organ lien. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis atau uji yang setara, kemudian dilanjutkan dengan uji Post-Hoc mann-Whitney U. Hasil: Hasil analisa statistik gambaran histopatologi organ lien menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol negatif dengan nilai signifikansi sebesar p=0,04 (P1), p=0,04 (P2), p=0,025 (P3), p=0,025 (P4) (p<0,05) pada diameter pulpa putih, serta tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol positif dengan nilai p =1,0 (P1), p=1,0 (P2), p=1,0 (P3), p=1,0 (P4) (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian ekstrak Spons laut Clathria sp. berpengaruh terhadap diameter pulpa putih lien mencit Balb/C yang diinfeksi Plasmodium berghei