Film Topi Tindak Tanduk Subasita yang disutradarai oleh Paniradya Kaistimewan merupakan film layanan masyarakat dengan mengusung tema tentang tatakrama masyarakat Jawa. Penanaman karakter pada anak usia dini tentunya diperhatikan secara serius oleh setiap orang tua dengan tujuan untuk membatasi dampak budaya barat yang menjadi faktor utama dalam krisis moral yang terjadi pada saat ini. Film Topi Tindak Tanduk Subasita mengajarkan tuntunan perilaku sopan santun yang wajib diajarkan sejak usia dini untuk menumbuhkan karakter budi pakerti luhur dalam kehidupan bermasyarakat dan bermartabat. Film ini memberikan edukasi bahwa penanaman karakter anak sejak dini sangat diperlukan seperti sikap bijaksana dalam mendidik anak, berbakti kepada orang tua, rasa empati, sopan santun dalam berperilaku. Penelitian ini bertujuan untuk merepresentasikan signifier dan signified tentang pesan moral yang tervisualisasikan di film Topi Tindak Tanduk Subasita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi analisis semiotika model Ferdinand de Saussure.