Hutabarat, Oditha R.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENDIDIK ANAK BERKARAKTER KRISTEN MENGATASI KEKERASAN Hutabarat, Oditha R.
Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama Vol 1, No 2 (2018): J.VoW Vol. 1 No. 2 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia Wesley Methodist Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.818 KB) | DOI: 10.36972/jvow.v1i2.12

Abstract

Artikel ini berjudul: Mendidik anak Berkarakter Kristen Mengatasi Kekerasandalam Tema Agama dan Kekerasan.Data yang terus meningkat tentang peristiwa kekerasan atas nama agama di Indonesia dari Wahid Institut dan sata hasil penelitian dari UIN Jakarta bahwa peristiwa kekerasan jika diurai dari hulu adalah terletak pada pendidikan agama yang intoleran yang diterima anak-anak di sekolah, sehingga Sistem Pendidikan Nasional harus melakukan kontrol dan perbaikan.Penulis meneliti dari sudt Pendidikan Agama Kristen (PAK), apakah peran PAK keluarga sudah juga dibenahi?, keluarga sebagai sel masyarakat demikian juga Gereja tentu patut berperan serta meminimalisir terjadinya kasuskekerasan yang berkaitan dengan agama. PAK Keluarga bukan hanya mengajarkan pengetahuan agama Kristen, tetapi keluarga menanamkan keteladanan dan praktek hidup toleran yang dasarnya Cinta Kasih Yesus Kristus yang sudah rela berkorban di salib untuk menebus dosa manusia.PAK Keluarga adalah upaya-upaya keluarga membentuk karakter Kristen pada diri anak-anaksejak dini dengan menanamlkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari.Kerjasma keluarga dengan gereja dan pendidik PAK di sekolah menjadi penting agar pertumbuhan karakter Kristen pada diri anak semakin kuat berakar.PAK Keluarga yang baik menjadi solusi mengatasi kekerasan yang dapat saja dialami anak-anak dalam kontek kemajemukan dan multikultural di Indonesia. Tokoh Gereja dan PAK dalam sejarah melihat pentingnya asuhan keluarga bagi pembentukan karakter Kristen.Sehingga perlu ada cara berteologi dan melakukan Pekabaran Injil yang baru dan kontekstual sehingga dapat terjalin dialog yang intens dari berbagai pihak.