Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENGURANGI PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 MEDAN Fathur Rahmi, Atika
Komprehensif Vol 1 No 2 (2023)
Publisher : CV Edu Tech Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prokrastinasi akademik adalah kecenderungan individu dalam menunda-nunda segala hal yang berkaitan dengan kegiatan akademik mahasiswa secara sengaja dan berulang-ulang. Prokrastinasi juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang tidak dapat dikontrol oleh indidvidu dalam hal mengerjakan tugas-tugas sekolah maupun suatu pekerjaan sehingga mengakibatkan tertundanya suatu pekerjaan. Bimbingan kelompok dalam penelitian ini merupakan proses pemberian bantuan kepada sejumlah individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk meningkatkan segala potensi yang dimiliki sejumlah individu serta untuk memperoleh informasi baru yang akan di bahas melalui pemberian contoh perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan layanan bimbingan kelompok untuk mengurangi prokrastinasi akademik ini adalah siswa VII SMP Negeri 9 Medan yang berjumlah 7 orang yang memiliki perilaku prokrastinasi akademik yang cenderung tinggi. Pelaksanaan layanan dilakukan dalam satu siklus layanan bimbingan kelompok. Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini maka dilakukan observasi dan wawancara. Teknik analisi data yang digunakan ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok melalui teknik modeling yang di terapkan di kelas VII SMP Negeri 9 Tahun Ajaran 2022/2023 dapat mengurangi prokrastinasi akademik siswa.
Embriogenesis dan Desikasi Embrio Somatik Jeruk Keprok Batu 55 (Citrus reticulata Blanco.) untuk Meningkatkan Frekuensi Perkecambahan Fathur Rahmi, Atika; Purwito, Agus; Husni, Ali; Dinarti, Diny
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.578 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.2.79-87

Abstract

ABSTRACTIn vitro breeding technique of citrus is effective when optimum explant regeneration method is obtained. Low germination frequency and high abnormality were barrier in citrus somatic embryogenesis. This research aimed at optimizing somatic embryogenesis in Tangerine var. Batu 55. This research consisted of 3 experiments. First experiment was maturation of embryogenesis, using Completely Randomized Design (CRD) method. Modified MS+MW was used as basic media added with 500 mg L-1 malt extract (control) and addition of 3 mg L-1 BAP, and 2.5 mg L-1 ABA as treatments. Second experiment was SE (cotyledonary phage) desiccation. Factorial CRD used in two factors. First factor was poly-ethylene-glicol/PEG 8000 (0, 2.5, 5, 7.5 and 10%), while second factor was immersed periods (control, 3, 6, and 9 hours), in desiccant solution (base medium + PEG). Third experiment was studied of plantlet growth and development planlets. Based on CRD 2 factor method, the first factor was PEG concentrations from the second experiment. Second factor were active charcoal treatments (with or without), in basic media. The result showed that 2.5 mg L-1 ABA produced has highest mature somatic embryo (SE). Desiccation for 9 hours, induced the highestt germination frequencies (90.29%). The best growth of plantlets shown in previous experiments immersed desiccant PEG 2.5% for 9 hours, and cultured in basic media with 2 g L-1 of activated charcoal.Keywords: desiccant, embryogenic callus, maturation, PEG 8000, somatic embryo ABSTRAK Pemuliaan tanaman melalui teknik in vitro efektif bila metode regenerasi eksplan optimum telah diperoleh. Rendahnya frekuensi perkecambahan dan tingginya abnormalitas, menjadi kendala pada embriogenesis somatik jeruk. Penelitian terdiri atas 3 percobaan paralel, bertujuan mengoptimalkan metode embriogenesis somatik jeruk, khususnya Keprok Batu 55. Percobaan pertama pematangan kalus embriogenik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, dengan perlakuan penambahan ZPT (kontrol, 3 mg L-1 BAP, dan 2.5 mg L-1 ABA) pada media dasar (MS modifikasi vitamin MW) diperkaya 500 mg L-1 ekstrak malt. Percobaan kedua desikasi embrio somatik (fase kotiledon) menggunakan RAL dua faktor. Faktor pertama konsentrasi poly-ethylene-glicol/PEG 8000 (0, 2.5, 5, 7.5 dan 10%), dan faktor kedua waktu perendaman (kontrol, 3, 6, dan 9 jam) pada larutan desikan (media dasar + PEG). Percobaan ketiga mempelajari pertumbuhan dan perkembangan planlet, menggunakan RAL dua faktor. Faktor pertama konsentrasi PEG planlet pada percobaan kedua, dan faktor kedua perbedaan media dasar (tanpa dan dengan arang aktif). Hasil percobaan menunjukkan penambahan 2.5 mg L-1 ABA menghasilkan maturasi embrio somatik terbaik. Desikasi 9 jam menghasilkan frekuensi perkecambahan 90.29%. Pertumbuhan terbaik ditunjukkan planlet yang pada percobaan sebelumnya direndam 9 jam desikan PEG 2.5%, dan dibesarkan pada media dasar dengan 2 g L-1 arang aktif.Kata kunci : desikan, embrio somatik, kalus embriogenik, PEG 8000, pematangan