Desa Pojanan Barat Kabupaten Pamekasan dikenal sebagai sentra produksi bawang merah, Varietas Manjung. Bawang merah ini dikenal sebagai produk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti: memiliki produktivitas yang tinggi, mampu bertahan pada kondisi lahan yang kering, memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta memiliki aroma yang harum dan sangat gurih. Permasalahan di desa tersebut adalah produktivitasnya tidak sesuai dengan potensi maksimal yang seharusnya bisa dihasilkan. Tujuan penelitian ialah menganalisis tingkat efisiensi teknis, mengetahui perilaku petani dalam menghadapi risiko, dan menganalisis keterkaitan efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Jumlah sampel sebanyak 42 petani. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb Douglas dengan pendekatan Stochastic Frontier, diskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala Likert, dan uji korelasi Pearson. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa petani hanya mampu mencapai tingkat efisiensi teknis rata-rata sebesar 77%, sementara itu 40.5% petani berperilaku netral terhadap risiko, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efisiensi teknis dan perilaku risiko petani. Kata kunci: efisiensi teknis, perilaku risiko, produksi bawang merah