Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dapat dilihat dalam opini audit goingconcern. Salah satu faktor yang menjadi acuan audior dalam memberikan opini adalah dengan melihat kondisikeuangan perusahaan seperti pertumbuhan perusahaan, Arus kas operasi perusahaan (operating cash flow), hutangdan bunga yang dibayarkan (default), dan kondisi kesulitan keuangan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisis apakah terdapat pengaruh antara pertumbuhan perusahaan, operating cash flow, debt default dan modelprediksi kebngakrutan terhadap opini audit going concern pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas dantransportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini menggunakan sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi. Teknik pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling. Total sampel 35 sampel. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitianini menggunakan regresi logistik dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkanpertumbuhan perusahaan, operating cash flow, debt default dan model prediksi kebangkrutan berpengaruh simultanterhadap opini audit going concern. Secara parsial, operating cash flow dan model prediksi kebangkrutan berpengaruhterhadap opini audit going concern, sedangkan pertumbuhan perusahaan dan debt default tidak berpengaruh terhadapopini audit going concern.Kata Kunci-pertumbuhan perusahaan, operating cash flow, debt default dan model prediksi kebngkrutan dan opiniaudit going concern.