Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Characterization of Multiple-bend Optical Fiber Extensometer Design for Landslide Sensor Costrada, Aldo Novaznursyah; Deswilan, Sixtinah; Kemal, Badrul Mustafa; Harmadi, Harmadi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 13, No 1 (2021): Published in March 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.13.1.1-7.2021

Abstract

Design of multiple-bend extensometer based on optical fiber as landslide sensor has been characterized. Multiple-bending characterization has been done by varying the winding number of optical fiber FD-620-10 to obtain the photodiode's effective light intensity.  The light intensity in the extensometer was set by varying the laser diode resistance in the range (150 – 250) Ω.  The optimum sensitivity of 0.03984 V/cm was obtained for triple winding of optical fiber. The designed optical extensometer is able to monitor the displacement with an error of 0.59%. This result indicates that the designed extensometer is the more bending on optical fiber, the more its sensitivity and the bending loss.
Prototype of Rainfall Intensity Measurement Using CCD TSL1401CL Linear Sensor Array Deswilan, Sixtinah; Costrada, Aldo Novaznursyah; Harmadi, Harmadi
Jurnal Ilmu Fisika Vol 13, No 1 (2021): Published in March 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.13.1.18-25.2021

Abstract

A prototype measurement of rainfall intensity was developed using a CCD TSL1401CL linear sensor array. The prototype consists of a He-Ne laser that functions as a light source, which later is focused by the beam expander and conditioned by a convex lens. Each pixel will receive the same voltage depending on the light intensity so that it produces a decimal value of ADC. This ADC decimal value determines rainfall intensity based on the diameter and velocity of the raindrops. The diameter variations used ranges from 1 mm to 10 mm, while for variations in the height of rainfall are 50 cm, 100 cm, and 150 cm. The test results proved that the greater the decimal value of the ADC is, the smaller the diameter of the raindrops detected will be, and vice versa. The values of the diameter and velocity of were used to obtain the value of rainfall intensity. The percentage value of error measuring rainfall intensity is 3.11% when compared to the rain gauge module is still considered rather accurate. However, direct testing is still needed when rain falls with various types and intensities.  
Sistem Mitigasi Emisi CO2 pada Ruangan Menggunakan fotobioreaktor Mikroalga Berbasis Sensor MQ-135 Muhammad Naufal Alwan; Aldo Novaznursyah Costrada; Harmadi Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1266.81 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.1.1-7.2022

Abstract

Telah dilakukan perancangan sistem mitigasi emisi CO2 pada ruangan menggunakan fotobioreaktor mikroalga berbasis sensor MQ-135 untuk menghasilkan sistem yang dapat mereduksi emisi CO2 pada ruangan. Sistem dilengkapi dengan pengontrol suhu pada fotobioreaktor mikroalga dengan sensor LM35 dan sistem pendeteksi emisi CO2 dengan sensor MQ-135.  Fotobioreaktor terdiri dari 2 tabung yang berisi 1000 ml mikroalga Chlorella vulgaris. Pengontrolan temperatur berhasil mempertahankan suhu pada (23–30) ℃.  Konsentrasi emisi CO2 setelah fotobioreaktor menggunakan variasi sumber cahaya berupa cahaya matahari, LED biru, LED merah, LED hijau, dan tanpa cahaya. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa fotobioreaktor mikroalga yang menggunakan LED berwarna biru sebagai sumber cahaya lebih berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan mikroalga untuk mereduksi emisi CO2 dibandingkan sumber cahaya lainnya. Sensor MQ-135 dan Sensor LM-35 yang telah dikarakterisasi dapat mengukur konsentrasi CO2 dan suhu dengan persentase kesalahan masing-masing 1,94 % dan 0,58 %.  Hasil ini mengindikasikan bahwa Sensor MQ-135 dan Sensor LM-35 dapat berfungsi dengan baik sebagai sebagai sistem pendeteksi emisi CO2 dan pengontrol suhu.
Design of Heart Rate, Oxygen Saturation, and Temperature Monitoring System for Covid-19 Patient Based on Internet of Things (IoT) Aldo Novaznursyah Costrada; Azizah Ghina Arifah; Inggi Dwi Putri; I Kadek Agus Sara Sawita; Harmadi Harmadi; Mitra Djamal
Jurnal Ilmu Fisika (JIF) Vol 14 No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.14.1.54-63.2022

Abstract

Instruments for measuring pulse rate, oxygen saturation, and body temperature for Covid-19 patients have been designed using the MAX30100 sensor and the Internet of Things (IoT)-based MLX90614 sensor. The MAX30100 sensor is used to measure pulse rate and oxygen saturation. A non-contact MLX90614 sensor is used to monitor body temperature, with an ultrasonic sensor used to set the maximum distance between the sensor and the object. The measurement results were transferred to the database via the ESP8266 MCU node's Wi-Fi communication line. The stored data can be accessed via a web browser. Compared to the oximeter, the MAX30100 sensor has an average error rate of 1.027% for pulse measurement and 0% for oxygen saturation. The MLX90614 sensor has a 0.42% average error rate when it was compared to the thermo-gun.Thus, the measuring device can function properly and is feasible to use. Furthermore, because there is no direct contact between the human body and the sensor, the instrument can prevent Covid-19 transmission.
Inovasi Pulse Oximeter dengan Sumber Cahaya LED Merah dan Inframerah yang Dilengkapi Suhu Tubuh Menggunakan Sensor MLX90614 Berbasis IoT Azizah Ghina Arifah; Aldo Novaznursyah Costrada; Harmadi Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.749 KB) | DOI: 10.25077/jfu.12.2.199-205.2023

Abstract

Telah dihasilkan pulse oximeteruntuk mengukur denyut nadi dan saturasi oksigen dengan sumber cahaya LED merah dan inframerah yang dilengkapi suhu tubuh menggunakan sensor MLX90614 berbasis Internet of Things (IoT). Intensitas cahaya dari LED ditangkap oleh fotodioda dan diubah menjadi besaran listrik berupa tegangan. Tegangan yang didapatkan dari sensor diolah sehingga menghasilkan nilai denyut nadi dalam (BPM) dan saturasi oksigen (SpO2). Sensor MLX90614 berfungsi mengukur suhu tubuh secara non contact dengan mengindera radiasi inframerah yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Pengolahan hasil pengukuran menggunakan NodeMCU ESP8266 untuk ditampilkan ke LCD dan web browser. NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai mikrokontroler yang dilengkapi modul wifi agar data hasil pengukuran sensor dapat dikirim ke web browser. Hasil pengukuran diperoleh persentase kesalahan untuk denyut nadi (BPM) sebesar 2,06 %, saturasi oksigen (SpO2) 1,47 %, dan suhu tubuh 0,60 %.
Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Pada Perlintasan Kereta Api Berbasis Sensor Serat Optik dan Transceiver nRF24L01+ Costrada, Aldo Novaznursyah; Harmadi, Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.8.3.234-239.2019

Abstract

Telah dirancang sistem peringatan dini pada perlintasan kereta api menggunakan sensor serat optik dengan metode ekstrinsik.  Sensor serat optik digunakan untuk mengukur frekuensi dan amplitudo getaran rel kereta api dengan memanfaatkan perubahan tegangan keluaran dari fotodetektor OPT101. Data getaran dikirim dari sensor serat optik ke sistem peringatan dini menggunakan Transceiver nRF24L01+.  Rancang bangun sistem peringatan dini ini terdiri dari sumber cahaya berupa dioda laser, serat optik FD-620-10, fotodioda OPT 101, Arduino Uno sebagai unit pemrosesan sinyal, buzzer sebagai alarm untuk menghasilkan bunyi peringatan,dan LCD sebagai penampil teks peringatan. Hasil pengujian dan analisis data yang telah dilakukan terhadap jarak optimal antara ujung serat optik dengan rel kereta api yaitu 3 mm. Jarak maksimum dari pengiriman data Transceiver nRF24L01+ adalah 604 m tanpa penghalang dan 232 m dengan penghalang.  Dalam skala laboratorium, hasil pengukuran frekuensi getaran dengan alat yang dikembangkan dibandingkan dengan function generator, diperoleh kesalahan rata-rata sebesar 0,55 %.Kata kunci: frekuensi, getaran, dioda laser, serat optik
Karakterisasi nRF24L01+ dengan Kondisi Line of Sight dan Non-Line of Sight untuk Sistem Monitoring Bencana Banjir Iqbal, Muhamad; Costrada, Aldo Novaznursyah; Harmadi, Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.50-56.2022

Abstract

Penelitian tentang karakteriasasi nRF2L01+ dengan kondisi line of sight dan non-line of sight untuk sistem monitoring bencana banjir. Penelitian dilakukan untuk melihat kemampuan transceiver nRF24L01+ dalam menstranmisikan data untuk sistem monitoring bencana banjir. Karakterisasi nRF24L01+ dilakukan di Pantai Air Manis, Jalan Bypass untuk kondisi line of sight, Jalan di Universitas Andalas, Perlintasan kereta api Alai Padang untuk kondisi non-line of sight. Hasil karakterisasi transceiver nRF24L01+ kondisi line of sight di Pantai Air manis sejauh 789,6 m dan 0,09 μtesla, di Jalan Bypass 268 m dan 1,74 μtesla. Kondisi non-line of sight di jalan di Universitas Andalas 318, 7 m dan 0,03 μtesla.Perlintasan kereta api Alai 127,94 dan 6,47 μtesla. Kondisi line of sight, non-line of sight dan noise medan elektromagnetik sangat mempengaruhi jarak transmisi data. Sistem transmisi menggunakan transceiver nRF24L01+ dapat digunakan pada sistem monitoring bencana banjir berdasarkan kekeruhan air sungai.
Sistem Mitigasi Emisi CO2 pada Ruangan Menggunakan fotobioreaktor Mikroalga Berbasis Sensor MQ-135 Alwan, Muhammad Naufal; Costrada, Aldo Novaznursyah; Harmadi, Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.1.1-7.2022

Abstract

Telah dilakukan perancangan sistem mitigasi emisi CO2 pada ruangan menggunakan fotobioreaktor mikroalga berbasis sensor MQ-135 untuk menghasilkan sistem yang dapat mereduksi emisi CO2 pada ruangan. Sistem dilengkapi dengan pengontrol suhu pada fotobioreaktor mikroalga dengan sensor LM35 dan sistem pendeteksi emisi CO2 dengan sensor MQ-135.  Fotobioreaktor terdiri dari 2 tabung yang berisi 1000 ml mikroalga Chlorella vulgaris. Pengontrolan temperatur berhasil mempertahankan suhu pada (23–30) ℃.  Konsentrasi emisi CO2 setelah fotobioreaktor menggunakan variasi sumber cahaya berupa cahaya matahari, LED biru, LED merah, LED hijau, dan tanpa cahaya. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa fotobioreaktor mikroalga yang menggunakan LED berwarna biru sebagai sumber cahaya lebih berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan mikroalga untuk mereduksi emisi CO2 dibandingkan sumber cahaya lainnya. Sensor MQ-135 dan Sensor LM-35 yang telah dikarakterisasi dapat mengukur konsentrasi CO2 dan suhu dengan persentase kesalahan masing-masing 1,94 % dan 0,58 %.  Hasil ini mengindikasikan bahwa Sensor MQ-135 dan Sensor LM-35 dapat berfungsi dengan baik sebagai sebagai sistem pendeteksi emisi CO2 dan pengontrol suhu.
Inovasi Pulse Oximeter dengan Sumber Cahaya LED Merah dan Inframerah yang Dilengkapi Suhu Tubuh Menggunakan Sensor MLX90614 Berbasis IoT Arifah, Azizah Ghina; Costrada, Aldo Novaznursyah; Harmadi, Harmadi
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.2.199-205.2023

Abstract

Telah dihasilkan pulse oximeteruntuk mengukur denyut nadi dan saturasi oksigen dengan sumber cahaya LED merah dan inframerah yang dilengkapi suhu tubuh menggunakan sensor MLX90614 berbasis Internet of Things (IoT). Intensitas cahaya dari LED ditangkap oleh fotodioda dan diubah menjadi besaran listrik berupa tegangan. Tegangan yang didapatkan dari sensor diolah sehingga menghasilkan nilai denyut nadi dalam (BPM) dan saturasi oksigen (SpO2). Sensor MLX90614 berfungsi mengukur suhu tubuh secara non contact dengan mengindera radiasi inframerah yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Pengolahan hasil pengukuran menggunakan NodeMCU ESP8266 untuk ditampilkan ke LCD dan web browser. NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai mikrokontroler yang dilengkapi modul wifi agar data hasil pengukuran sensor dapat dikirim ke web browser. Hasil pengukuran diperoleh persentase kesalahan untuk denyut nadi (BPM) sebesar 2,06 %, saturasi oksigen (SpO2) 1,47 %, dan suhu tubuh 0,60 %.