Latar belakang: Tuberkulosis paru (TBC paru) merupakan penyakit infeksiyang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Untuk mengurangiangka kematian dan kesakitan pasien TBC paru WHO menerapkan suatustrategi Directly Observed Treatment-Shortcourse (DOTS). Keberhasilanstrategi ini bergantung pada keteraturan minum obat pasien dalam bataswaktu berkisar dari 6-9 bulan. Permasalahan yang sering terjadi ialahkurangnya kesadaran pasien untuk minum obat secara teratur. Dukungankeluarga berupa moral serta emosional dimungkinkan memiliki hubungandengan kesadaran pasien untuk minum obat secara teratur sampai iasembuh. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluargadengan keteraturan minum obat pasien tuberkulosis paru di PuskesmasPerumnas II Kecamatan Pontianak Barat. Metodologi: Penelitian inimerupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang menggunakankuesioner dukungan keluarga dan data kartu pengobatan pasien TBC paru.Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Perumnas II Kecamatan PontianakBarat. Sebanyak 40 pasien TBC paru menjadi sampel pada penelitian ini.Hasil penelitian diuji dengan uji hipotesis Chi-square (x2) dan dilanjutkan dengan uji alternatif Fisher. Hasil: Sebanyak 52,5% mendapat dukungankeluarga tinggi dan 97,5% pasien TBC paru teratur minum obat. Berdasarkananalisis statistik diperoleh nilai signifikansi (p) Chi-square (x2) 0,000 dikarenakan ada syarat pengujian yang tidak terpenuhi maka analisisdilanjutkan dengan uji alternatif Fisher dan didapatkan Fisher’s exact test0,025. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara dukungankeluarga dengan keteraturan minum obat pasien TBC paru di PuskesmasPerumnas II Kecamatan Pontianak Barat.Kata kunci: Tuberkulosis paru, dukungan keluarga, keteraturan minum obat