Hidayatullah, Tubagus Arif
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROFIL DERMATOFITOSIS SUPERFISIALIS PERIODE JANUARI – DESEMBER 2017 DI RUMAH SAKIT ISLAM AISIYAH MALANG nurwulan, Dwi; Hidayatullah, Tubagus Arif; Nuzula, Aliefia Firdausie; Puspita, Ridya
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.047 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol15.SMUMM1.8625

Abstract

Demartofitosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofita yang menyerang jaringan yang mengandung keratin seperti stratum korneum kulit, rambut dan kuku pada manusia. Dermatofitosis tersebar diseluruh dunia dengan prevalensi yang berbeda-beda tiap negara dan Indonesia menempati urutan kedua. Tinggimya kasus tersebut didukung dengan Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi, dimana merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan jamur, higiene juga berperan untuk timbulnya penyakit ini, sehingga jamur dapat  ditemukan hampir di semua tempat. Penelitian ini untuk mengetahui profil penderita rawat jalan dermatofitosis superfisialis di rawat jalan kulit kelamin RSI Aisyiyah Malang periode Januari-Desember 2017. Penelitian ini merupakan penelitian  deskriptif restrospektif berdasarkan data rekam medis bulan Januari-Desember 2017 dari RSI Aisyiyah Malang. Data ditampilkan dalam bentuk diagram meliputi jumlah pasien, jenis kelamin, usia pasien, pekerjaan, gejala, diagnosis, dan terapi. Hasil dari data rekam medik RSI Aisyiyah Malang pasien poli kulit dan kelamin pada tahun 2017 tercatat jumlah kasus dermatofitosis sebanyak 19 kasus dari 417 kasus dimana berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak (63%), dengan usia terbanyak  35-59% (35%), efflorensi terbanyak pustula ( 44%), dan terapi kombinasi merupakan jumlah terbanyak. Dari 19 kausu kasus dermatofitosis prevalensi terbanyak adalah tinnea incognito dengan effloresensi pustule dan pada sampel wanita dengan usia anatar 35-59 tahun.