Banjir merupakan permasalahan yang sampai saat ini masih belum dapat diselesaikan. Banjir menyebabkan air pada sungai besar akan meluap ke anak sungai sehingga untuk mengantisipasi luapan tersebut diperlukan pintu air yang dipasang pada batas sungai besar dengan sungai kecil. Pada tugas akhir ini dirancanglah sebuah prototipe dengan tujuan merancang pintu air otomatis yang dapat terbuka ataupun tertutup tergantung dengan kondisi ketinggian air dengan menggunakan sensor ultrasonik yang dikontrol oleh Arduino Uno R3. Lingkup kerja prototipe ini terbatas pada dua kondisi, kondisi pertama  pintu terbuka jika kedua sensor ultrasonik mengukur ketinggian air ≤ 4 cm maka kondisi pintu air dalam keadaan dibuka, motor DC akan aktif berputar searah jarum jam hingga pintu air menyentuh limit switch dan motor DC akan tidak aktif. Sebaliknya apabila hasil pengukuran kedua sensor ultrasonik mengukur ketinggian air ≥ 5 cm maka kondisi pintu air dalam keadaan ditutup, motor DC akan aktif berputar berlawanan arah jarum jam hingga pintu air menyentuh limit switch dan motor DC akan tidak aktif. Kondisi kedua Pompa DC akan aktif jika data pengukuran sensor ultrasonik sungai kecil ≥ 7 cm, pompa DC akan aktif dan memompa air dari sungai kecil ke sungai besar hingga data pengukuran sensor ultrasonik sungai kecil menjadi ≤ 5 cm dan kondisi pompa tidak aktif. Media untuk penampilan data ketinggian air dari hasil pengukuran kedua sensor ultrasonik yang data tersebut diproses oleh arduino untuk dikirim ke modul wifi ESP8266, modul wifi ESP8266 akan mengirimkan data yang didapat ke website menggunakan server ThingSpeak. Hasil pengujian pintu air dengan kondisi pertama pintu air memiliki waktu rata-rata 18,494 detik untuk terbuka dan memiliki waktu rata-rata 17,172 detik untuk menutup. Pengujian pompa DC didapatkan hasil waktu pompa DC untuk memompa air memiliki rata-rata 28,07 detik. Pengujian modul wifi ESP8266 memiliki jeda rata-rata pengiriman informasi data ketinggian air selama 16,4 detik.