., Ridman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN POTENSI PEMANFAATAN SAMPAH SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN TEKNOLOGI KONVERSI TERMAL DAN GASIFIKASI DI TPA SORAT KABUPATEN SAMBAS ., Ridman
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2018): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.144 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semangkin besar, cepat atau lambat sumber energi dari fosil akan habis, sedangkan energi terbarukan masih sedikit yang digunakan. Pemanfaatan sampah sebagai sumber energi pembangkit listrik terbarukan dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengidentifikasi potensi energi listrik yang mampu dibangkitkan dengan sumber sampah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Sorat Kabupaten Sambas dengan membandingkan dua teknologi yang berbeda, yaitu teknologi konversi termal dan gasifikasi. Metodologi yang dilakukan adalah dengan melakukan survei dan pengambilan sampel sampah di TPA Sorat Kabupaten Sambas, pemeriksaan sampel di laboratorium dan melakukan perhitungan untuk mengetahui potensi listrik yang dihasilkan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar sampah yang ada di TPA Sorat Kabupaten Sambas merupakan sampah organik, dengan jumlah sampah yang masuk ke TPA sebanyak 97,02 ton/hari menghasilkan potensi energi listrik dengan teknologi konversi termal sebesar 6649,7594 MWh/tahun, sedangkan dengan teknologi gasifikasi sebesar 6230,91084 MWh/tahun. Total net present cost diperoleh untuk teknologi konversi termal sebesar Rp 49.460.925.299,15/tahun, sedangkan untuk teknologi gasifikasi sebesar Rp 44.876.364.571,35/tahun. Biaya rata-rata per kWh produksi energi listrik yang dihasilkan dengan teknologi konversi termal sebesar Rp 819,67/kWh, sedangkan dengan teknologi gasifikasi sebesar Rp 793,68/kWh. Selisih biaya rata-rata per kWh produksi energi listrik dengan 2 teknologi pembangkitan sebesar Rp 25,99/kWh. Sehingga biaya rata-rata per kWh produksi energi listrik yang terpakai oleh sistem dengan menggunakan teknologi gasifikasi jauh lebih ekonomis dibanding dengan teknologi konversi termal.