Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Karakteristik Mesoscale Convective Complex (MCC) di Wilayah Tual: Studi Kasus Hujan Lebat 18 Januari 2019 Saragih, Rino Wijatmiko
POSITRON Vol 9, No 1 (2019): May Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1985.218 KB) | DOI: 10.26418/positron.v9i1.32747

Abstract

Pada artikel ini, dilakukan identifikasi Mesoscale Convective Complex (MCC) di wilayah Tual. MCC adalah sistem konveksi awan skala-meso yang dicirikan oleh bentuk pola besar, berdurasi panjang, dan semi-melingkar. Keberadaan MCC dapat mengakibatkan hujan lebat dan berdurasi panjang serta dapat mengakibatkan banjir. MCC dideteksi menggunakan citra satelit kanal inframerah dengan algoritma yang dibangun berdasarkan karakteristik dari MCC berupa tutupan awan, eksentrisitas, dan durasi keberadaan awan. Hasil dari penelitian ini menunujukan bahwa hujan lebat pada tanggal 18 Januari 2019 di wilayah Tual tercatat 74 mm dalam sehari terjadi akibat adanya MCC pada wilayah tersebut. Hasil akhir dari analisis algoritma pengolah citra awan berbasis data satelit pada studi kasus mampu menghasilkan koordinat lintang dan bujur lokasi MCC saat fase tumbuh, matang dan punah, yang muncul di wilayah Tual.
ANALISIS DATA ANGIN PERMUKAAN DI BANDARA SYARIF KASIM II PEKANBARU MENGGUNAKAN METODE WINDROSE Saragih, Rino Wijatmiko; Siregar, Putri Santy
Jurnal Widya Climago Vol 3 No 2 (2021): Pengembangan Kompetensi dan Penguatan Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geof
Publisher : Pusdiklat BMKG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research on surface wind patterns has been carried out in an effort to minimize aircraft accidents at Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru, Riau. Wind direction and speed data were obtained from synoptic observations of the Syarif Kasim II Pekanbaru Meteorological Station from January to December during 1991 - 2020 (for the last 29 years). The data is then processed using the WRPLOT (Wind Rose Plots for Meteorological Data) application which can show the direction and difference in the magnitude of the wind speed and produce an image of the wind pattern in the form of a wind rose diagram. From the results of this writing, it is known that the dominant wind blows from the south (157 - 202°) with a percentage of 27.18%, then followed by the dominant wind blowing from the Northwest (292 - 337°) with a percentage of 14.68% and then the dominant wind direction from the Southeast (112 - 157°) with a percentage of 9.60%. The dominant wind speed is 6 – 9 knots with a percentage of 48.01%, then dominant with a speed of 3 – 6 knots with a percentage of 34.15%, and calms wind speed with a percentage of 7.23%. The conclusion of this paper is that the condition of the wind direction and speed at Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru is still a safe category for the takeoff and landing process.
Pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) Terhadap Kemunculan Mesoscale Convective Complex (MCC) di Wilayah Maluku Saragih, Rino Wijatmiko; Malago, Jasruddin Daud; Subaer, Subaer
Jurnal Fisika Unand Vol 12 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.675-683.2023

Abstract

Awan Konvektif berupa tutupan awan yang cukup besar dan memenuhi karakteristik Mesoscale Convective Complex (MCC) yang terjadi selama tahun 2017 hingga 2021 pada wilayah Maluku. . Tutupan awan konvektif skala meso ini memiliki ciri durasi yang cukup panjang, bentuk semi melingkar dan memiliki pola tutupan awan yang besar. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis kemunculan kluster awan Mesoscale Convective Complex (MCC) serta pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) terhadap jumlah kemunculan MCC. Pengolahan MCC ini menggunakan data citra satelit Himawari-8 kanal inframerah dengan algoritma yang telah dibangun dan berdasarkan karakteristik MCC yang ada di Indonesia. Data yang juga digunakan yaitu data sekunder tahun 2017-2021 yang terdiri dari data harian MJO diperoleh dari website BMRC (Bureau of Meteorologi Research Centre). Teknik analisis data yaitu dengan persamaan regresi linier sederhana menggunakan Software SPSS Statistict 25. Hasil analisis menunjukan jumlah kejadian MCC terbanyak terjadi pada bulan Maret, Mei, dan Desember. Jumlah kejadian MCC sedikit terjadi pada bulan Agustus dan Oktober. Besar pengaruh MJO terhadap kemunculan MCC tertinggi terjadi pada bulan Maret (56,7%) dan April (55,1%), sedangkan terendah terjadi pada September (0%) dan Juni (1,3%)