Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Chicken Feed Business Analysis in Palu City Afandi, Afandi; Syukur, Syukur; Aswad, Aswad
AgriSains Vol 20, No 3 (2019)
Publisher : FAPETKAN UNTAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.329 KB)

Abstract

The research aims to analyze the income and business feasibility of selling chicken fodder in Palu City. The study was conducted in Palu City, from January-Februari 2019. The study used a model of revenue analysis and business feasibility analysis with R / C (Revenue Cost Ratio) and Break Event Point (BEP) criteria. The results showed that the average business income of selling chicken feed in Palu City was Rp10,133,419,048/year. The feasibility test of the average chicken feed sales business in the city of Palu by using criteria (RC Ratio)> 1, then the business was declared feasible with a value of R / C = 25.5 and the Break Event Point (BEP) resulted in a positive value.
Analisis Penilaian Tingkat Kerusakan Dan Prioritas Penanganan Pantai Desa Torombia Kecamatan Kolisusu Utara Kabupaten Buton Utara Isi, Jamaludin; Aswad, Aswad; Idwan
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 8 No. 2 (2023): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Civil Engineering Faculty, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v8i2.5170

Abstract

Desa Torombia Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara adalah Desa yang berada di wilayah pesisir dan sering terjadi pengikisan pada garis pantai (abrasi pantai) yang mengakibatkan perubahan garis pantai, dan pada saat periode pasang air dapat naik sampai kejalan pemukiman terutama pada musim angin timur, gelombang air laut dapat melimpas jika bersamaan dengan meluapnya aliran sungai yang ada di Desa Torombia sehingga dapat menyebabkan banjir dikawasan pemukiman di sekitas pantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan semi kualitatif. Hasil penilitian memperoleh Nilai tingkat kerusakan pantai di Desa Torombia adalah 250 ASB (Amat Sangat Berat) pada keruskan lingkungan pantai berdasarkan parameter kerusakan hutan mangrove (L6) yang menyebabkan terjadinya erosi/abrasi. bangunan pelindung berdasarkan pramater perubahan garis pantai (EA-1) dan terjadi sedimentasi muara sungai, muara sungai tidak untuk pelayaran (SP-1). Skala tingkat kepentingan di Desa Torombia mendapatkan Nilai Koefisien 1. Prioritas penanganan kerusakan daerah pantai di Desa Torombia yaitu Prioritas A (amat sangat diutamakan. Strategi Penanganan yang disarankan adalah memberikan penyuluhan dan penyadaran masyarakat tentang arti penting hutan/mangrove, baik untuk penahan abrasi, perikanan dan kelestarian lingkungan. Melarang pembukaan lahan baru untuk usaha perkebunan, pertanian dan usaha lainnya dengan batas minimal 500 meter dari pinggir Pantai.
Sistem Perencanaan Irigasi Pada Infrastruktur Bendungan Ameroro Sebagai Pusat Penyediaan Air Menurut Standar Perencanaan Irigasi Indonesia Eryck, Muhamad Fahmi; Idwan, Idwan; Aswad, Aswad; Agusman, Agusman; Sayfullah S, Muh.; Abduh, Muhammad
SCEJ (Shell Civil Engineering Journal) Vol. 9 No. 2 (2024): SCEJ (Shell Civil Engineering Journal)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Muhammadiyah University of Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/scej.v9i2.7090

Abstract

Air merupakan sumber kebutuhan setiap elemen kehidupan yang ada di bumi. Dalam hal kebutuhan irigasi, air seringkali menjadi kendala dalam memenuhi petak sawah akbiat peningkatan curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air dan merencanakan sistem jaringan irigasi yang akan dibuat di petak sawah kawasan Bendungan Ameroro, Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara. Metode Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis model pemetaan, hidrologi, hidrolika, dan desain saluran irigasi sesuai kebutuhan. Analisis perencanaan irigasi menggunakan Sistem Perencanaan Irigasi KP-01, KP-03, dan KP-05. Luas total daerah tinjauan adalah 804,72 Ha dengan curah hujan terakhir pada tahun 2023 adalah 152 mm/hari. Berdasarkan Hasil penelitian ini memperoleh kebutuhan air irigasi dari 11 petak sawah tinjauan yaitu 421,81 liter/detik dengan detail kebutuhan air yang paling besar terdapat pada Petak 9 yaitu 63,51 liter/detik dan kebutuhan air paling kecil terdapat pada Petak 6 yaitu 3,65 liter/detik. Hal ini berbanding lurus dengan luas area irigasi yang ditinjau secara berturut-turut adalah 121,16 Ha dan 6,95 Ha. Sistem perencanaan jaringan irigasi sebanyak 11 dimensi saluran yang direncanakan yang terdiri dari 6 Saluran Sekunder dan 5 Saluran Tersier. Penelitian ini menjadi rekomendasikan sebagai solusi penanganan kebutuhan air irigasi yang tepat.