Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN DISEKITAR SUNGAI SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Mailendra, Mailendra; Buchori, Imam
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1881.645 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v15i3.21304

Abstract

Indonesia is one of the countries that has the potential of natural resources other than agriculture, namely mining, especially gold. Gold mining without permits is one of the mining activities which results in a decrease in the quality of the surrounding environment, especially land. The purpose of this study was to look at the land damage that occurred as a result of unlicensed gold mining activities around the Singingi River in the massive Kuantan Singingi Regency in the past two decades. The method used in the analysis is the scoring and overlay method, the data used are Landsat 5 TM and Landsat 8 OLI which are processed using the supervised cllasification method and digitized on screen. Furthermore, as comparative data, surveys and interviews are carried out and utilizing high resolution image data from SPOT images and google earth. The results of this study were found that there was a change in land use from other land uses into unlicensed gold mining land covering an area of 2,680.03 Ha from 2006 to 2018. Then a land damage map with three parameters was produced, namely vegetation density, mine life and type of tailings . Land with a high level of damage covering 699.34 ha, moderate damage 1,501.04 and low damage 479.65. The largest area of land damage occurs in Sungai Paku Village and the smallest village is Pulau Padang.
PEMETAAN PERKEBUNAN KOTA PEKANBARU DALAM MENDUKUNG PEKANBARU SMART CITY MADANI MAILENDRA, Mailendra; Bachtiar, Eviyanti
Journal Of Plano Studies Vol 1 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kepustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jops.v1i2.5073

Abstract

Perkebunan merupakan subsektor yang berperan penting dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Kota Pekanbaru adalah salah satu wilayah di Riau dan merupakan Ibukota Provinsi Riau yang memiliki lahan Perkebunan. Belum tersedianya data spasial perkebunan Kota Pekanbaru perlu menjadi perhatian, mengingat visi Kota Pekanbaru menuju smart city madani. Perkembangan teknologi dibidang pemetaan salah satunya Sistem Informasi Geografis perlu dimanfaatkan dalam pemetaan perkebunan. Tujuan penelitian ini adalah agar tersedianya data spasial perkebunan kota Pekanbaru yang memiliki atribut dan sistem koordinat terkini dalam rangka mendukung visi Kota Pekanbaru Smart City Madani. Proses Penyusunan Database Perkebunan secara umum dimulai dengan pengumpulan data melalui survei primer dan survei sekunder. Kemudian data hasil survei tersebut dikompilasi melalui verifikasi, klasifikasi dan di validasi ke lapangan. Terdapat 3 tipologi kecamatan berdasarkan luas perkebunan identifikasi awal. Hasil pemetaan perkebunan didapatkan luas Komoditas Kelapa Sawit 22.180 Ha, 25 Ha Kelapa, 3.088 Ha Karet, dan 5 Ha Kakao. Kemudian data spasial dari hasil pemetaan tersebut diinput kedalam Web Aplikasi Sipuan Penari. Hal ini merupakan sebagai bentuk dukungan terhadap visi Kota Pekanbaru Smart City Madani terutama untuk pilar Smart Governace (Tata Kelola Pemerintah yang Pintar).