Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Towards a New Tolerance: "Religion and Conflict" Kemp, Peter
MELINTAS An International Journal of Philosophy and Religion (MIJPR) Vol. 21 No. 1 (2005)
Publisher : Faculty of Philosophy, Parahyangan Catholic University, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.402 KB) | DOI: 10.26593/mel.v21i1.2637.5-14

Abstract

Makalah ini berfokus pada Kristianitas sebagai puitika eksistensi, yang bisa merupakan sumber kedamaian maupun sumber konflik. Sejauh ia merupakan sumber bagi kehidupan yang baik, ia dapat menjadi inspirasi ke arah gagasan baru ihwal toleransi. Bukan toleransi represif yang hanya menghormati keyakinan lain karena menganggap keyakinan tersebut sesungguhnya tak penting. Melainkan toleransi yang mengakui keyakinan religius ataupun eksistensial sebagai motivasi dasar bagi tindakan, dalam kerangka hubungan pribadi maupun politik Maka dalam konflik antar agama, pcnghormatan atas pihak lain harus didasarkan terutama pada idea-idea etis yang sama di balik segala perbedaan keyakinan.
Towards a New Tolerance: "Religion and Conflict" Kemp, Peter
MELINTAS An International Journal of Philosophy and Religion (MIJPR) Vol. 21 No. 1 (2005)
Publisher : Faculty of Philosophy, Parahyangan Catholic University, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/mel.v21i1.2637.5-14

Abstract

Makalah ini berfokus pada Kristianitas sebagai puitika eksistensi, yang bisa merupakan sumber kedamaian maupun sumber konflik. Sejauh ia merupakan sumber bagi kehidupan yang baik, ia dapat menjadi inspirasi ke arah gagasan baru ihwal toleransi. Bukan toleransi represif yang hanya menghormati keyakinan lain karena menganggap keyakinan tersebut sesungguhnya tak penting. Melainkan toleransi yang mengakui keyakinan religius ataupun eksistensial sebagai motivasi dasar bagi tindakan, dalam kerangka hubungan pribadi maupun politik Maka dalam konflik antar agama, pcnghormatan atas pihak lain harus didasarkan terutama pada idea-idea etis yang sama di balik segala perbedaan keyakinan.