Nugraheni, SA.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran modul MP-ASI dalam perilaku pemberian MP-ASI pada ibu anak bawah dua tahun (BADUTA) SP, Sri Hapsari; Margawati, Ani; Nugraheni, SA.
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.603 KB) | DOI: 10.14710/jgi.5.1.26-33

Abstract

Background  :  Lack  of  complementary feeding behavior is one of the problems in Indonesia. Nutrition education about complementary feeding among mother from infants aged 6-24 months should be carried out to support compelementary feeding behavior. Module with an easily language punctuated by images and can be learned at home is expected to incerase complementary feeding behavior among mothers from child under two years old.Method : The design of this research was quasi-experimental with non-randomized pre-test and post-test  control  group  design. Training of complementary feedings module were given for four meetings. The annalyze were conducted by SPSS program.  Result  : This study found that the median age of subjects between two group are adults. The median duration of education are 9 years. There was no difference of Financial families outcome in the both of groups is low. Nutrition education with module can increase complementary feeding behavior at intervention group  and the improvement of this scores better than control group. Complementary feeding behavior retention increased significant  among 2 weeks and 1 month after intervention.Conclusion : Nutrition education with module contribute to improve complementary feeding behavior among mothers from child under two years old.
Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Seksual Sekunder Dan Menarche Berdasarkan Status Gizi Remaja Putri Di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan yuliarti, yuliarti yuliarti; Rahfiludin, M. Zen; Nugraheni, SA.
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.954

Abstract

Abstrak Prevalensi overweight di Provinsi Bengkulu pada anak umur 6-12 tahun adalah 8,9%. Hasil survey awal pada 470 siswi kelas V dan VI dari 14 sekolah dasar di Kecamatan Pasar Manna ditemukan 11,27% siswi overweight. Prevalensi menarche dini di Provinsi Bengkulu adalah 23,9%, lebih tinggi dari angka nasional (20,9%). Pernikahan usia dini (20 tahun) meningkat dalam 3 tahun terakhir di Kecamatan Pasar Manna. Hal ini dapat berakibat buruk pada status gizi dan tumbuh kembang anak yang dilahirkan.Tujuan : Menganalisis perbedaan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (payudara dan rambut pubis) dan status menarche berdasarkan kelompok status gizi indeks masa tubuh menurut umur (IMT/U) dan tinggi badan menurut umur (TB/U).Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Subjek sebanyak 168 remaja putri dari 8 sekolah dasar, dikelompokkan berdasarkan status gizi IMT/U dan TB/U. Instrumen penelitian menggunakan timbangan badan, microtoise, kuesioner dan Skala Tanner. Analisis data menggunakan uji Kruskal wallis, Post-hoc LSD, Mann Whitney, dan Chi-Square.Hasil : Berdasarkan IMT/U, kelompok underweight sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (70%) dan pertumbuhan rambut pubis (80%) sedangkan kelompok overweight sebagian besar berada pada stadium 4-5 pertumbuhan payudara (84%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (52%). Pada kelompok normal (berdasarkan IMT/U dan TB/U) tingkat pertumbuhan payudara stadium 4-5 (72%) dan stadium 3 pertumbuhan rambut pubis (72%). Berdasarkan TB/U, kelompok stunted sebagian besar berada pada stadium 1-2 pertumbuhan payudara (56%) dan pertumbuhan rambut pubis (84%). Persentase menarche dini berdasarkan IMT/U kelompok underweight, normal, dan overweight berturut-turut adalah 14%, 30%, dan 38%. Persentase menarche dini berdasarkan TB/U, pada kelompok stunted adalah 6%. Ada perbedaan signifikan tingkat pertumbuhan seksual sekunder (pertumbuhan payudara dan rambut pubis) berdasarkan status gizi IMT/U maupun TB/U (p=0,001). Ada perbedaan signifikan status menarche berdasarkan IMT/U (p=0,023) dan TB/U (p=0,002).Simpulan : Pada kelompok overweight dan normal tingkat pertumbuhan seksual sekunder lebih cepat nampak dan usia menarche lebih awal dibandingkan dengan kelompok underweight dan stunted. Kata kunci :, menarche, status gizi, seksual sekunder  Â