Dewanti, Dian Purwitasari
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Lingkungan

UJI KAPASITAS ABSORPSI AIR OLEH SELULOSA DARI TANDAN SAWIT SEBAGAI BAHAN SUPER ABSORBENT POLYMER (SAP) PADA POPOK SEKALI PAKAI Dewanti, Dian Purwitasari; Ma'rufatin, Anies; Nugroho, Rudi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 12, No 2 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.211 KB)

Abstract

Selulosa tandan kosong kelapa sawit merupakan bahan yang potensial untuk dijadikan produk lain yang bernilai yang salah satunya adalah super absorbent polymer (SAP). Keunggulannya dibandingkan dengan selulosa sintetik karena mudah didapat dan mudah terurai secara alami oleh lingkungan. Penggunaan selulosa sebagai bahan SAP diarahkan untuk diaplikasikan pada popok sekali pakai. Hal ini karena permintaan terhadap popok sekali pakai sudah sangat besar dan menimbulkan permasalahan lingkungan karena limbah habis pakainya. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan penyerapan air oleh selulosa dan dibandingkan dengan SAP yang sudah diaplikasikan pada popok sekali pakai. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah selulosa yang diekstraksi dari tandan kosong kelapa sawit dan serat dalam popok sekali pakai. Ekstraksi dilakukan dengan proses pemurnian dalam larutan NaOH dan dilanjutkan dengan pemutihan menggunakan H2O2. Selulosa kering yang didapat selanjutnya diuji penyerapannya terhadap air. SAP dalam popok sekali pakai juga mengalami perlakuan sama untuk mengetahui kemampuan penyerapannya. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa selama 4 jam, selulosa mampu menyerap air sebanyak 7 kali berat selulosa awal. Sedangkan untuk SAP memiliki kemampuan penyerapan hingga 200 kali berat asal. Diharapkan dipenelitian berikutnya bisa dilakukan proses polimerisasi selulosa menjadi SAP sehingga bisa menggantikan SAP sintesis. Kata kunci : SAP, selulosa, popok sekali pakai, tandan kelapa sawit, polimerisasi 
KEBUTUHAN KARBON AKTIF UNTUK PENGURANGAN DIOKSIN PADA GAS BUANG CEROBONG INSINERATOR PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK Dewanti, Dian Purwitasari; Ma'rufatin, Anies; Oktivia, Ressy; Pratama, Reba Anindyajati
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2020): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v13i1.4292

Abstract

Pembentukan dioksin dalam flue gas suatu insinerator untuk pembakaran sampah perkotaan hanya bisa dihilangkan dengan Activated Carbon (AC) atau karbon aktif. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung kebutuhan maksimum dan minimum karbon aktif untuk mengendalikan emisi dioksin dalam flue gas suatu insinerator berkapasitas 100  ton/hari. Metode yang digunakan yaitu menghitung potensi flue gas dari pembakaran. Dari flue gas yang didapatkan, kebutuhan maksimum AC ditetapkan sebesar 200 mg/Nm3 flue gas, dan untuk kebutuhan minimum dihitung berdasarkan efisiensi penyerapan dioksin/furan oleh AC pada berbagai variasi efisiensi absorpsi. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan kebutuhan maksimum AC adalah 249,41 kg per hari dan kebutuhan minimum untuk efisiensi absorpsi 90%, 95%, dan 100% masing-masing adalah 8,89 kg, 11,40 kg, dan 215, 47 kg. Apabila dioksin yang dilepas ke udara dengan efisiensi 95% masih berada di bawah baku mutu WHO, maka kebutuhan AC dapat diminimalisir. Jika pada efisiensi absopsi 95% masih belum mencapai baku mutu, maka jumlah AC yang dibutuhkan untuk efiensi 100% menjadi 18,9 kali lebih banyak. Perhitungan kebutuhan AC tersebut akan berlaku apabila kondisi semua peralatan pada sistem Air Pollution Control (APC) dalam insinerator mampu beroperasi secara optimal. Kata kunci: karbon aktif, dioksin, insinerator, sampah domestik
KAJIAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN PRODUKSI GARAM INDUSTRI DI INDONESIA Dewanti, Dian Purwitasari; Arifudin; Adhi, Rizky Pratama; Saraswati, adinda Arimbi; Sumbogo, Sri Djangkung; Prayitno, Joko; Susanto, Arif Dwi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garam industri sangat dibutuhkan sebagai bahan baku di indutri farmasi, kimia, tekstil, makanan, danla in-lain. Berdasarkan data tahun 2019, Indonesia masih mengimpor garam industri sebesar 2 juta ton per tahun. Sentra produksi garam di Indonesia yang sebagian besar merupakan garam rakyat dengan kadar NaCl di bawah standar kebutuhan industri. Oleh karenanya, diperlukan sebuah pengembangan produksi garam industri dari garam rakyat dengan kualitas akhir yang memenuhi standar kebutuhan industri. Terdapat berbagai teknologi untuk mendapatkan garam industri dari garam rakyat diantaranya adalah dengan pemurnian menggunakan air tua yaitu larutan garam murni jenuh yang akan mengikat pengotor dalam kristal garam sehingga akan didapatkan garam dengan kemurnian tinggi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam pelaksanaannya, proses produksi garam industri tersebut akan berpotensi menyebabkan perubahan suatu lingkungan di sekitarnya sehingga perlu dilakukan sebuah studi untuk menganalisis dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari proses produksi tersebut. Paper ini akan menjelaskan hal-hal yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan dari sebuah proses pemurnian garam rakyat menjadi garam industri. Analisis mencakup potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah dan produk samping yang berupa padatan, cairan, dan gas.