Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ACCESS REFORM DALAM PROGRAM REFORMA AGRARIA: STUDI KASUS DESA TAHUNAN KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA Rohman, Muhammad Luthfi; Astuti, Puji
Journal of Politic and Government Studies Vol 8, No 04 (2019): Periode Wisuda Oktober 2019
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.407 KB)

Abstract

Pada era Presiden Jokowi Reforma Agraria menjadi salah satu prioritas program yang termaktubdalam Nawa Cita. Access Reform atau Penataan Akses merupakan salah satu bagian yang tidakterpisahkan dari konsep besar Reforma Agraria. Access Reform merupakan sebuah proses pemberdayaan masyarakat berbasis tanah. Hal ini dilakukan pasca diberikannya sertifikat tanah atau legalisasi aset. Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf kesejahteraan dari masyarakat. Selain itujuga, untuk mencegah resiko pemilik tanah kehilangan hak atas tanahnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan tujuan untuk mengetahui secaramendalam dan komprehensif mengenai Access Reform dalam program reforma agraria di DesaTahunan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer melaluiwawancara kepada Anggota Pokja dari perwakilan Kantor Pertanahan Jepara , Kepala bagian UKMDinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara. Perangkat Desa yangmenjadi bagian dari Pokja dan subjek penerima program sertifikasi tanah pada tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis temukan secara kualitatif mengenai AnalisisAccess Reform atau Penataan Akses di Desa Tahunan tahun 2018, penulis menyimpulkan bahwaPelaksanaan Acces Reform di Desa Tahunan tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikandengan temuan peneliti yang menunjukan adanya ketidaksesuaian antara teori Access Reform,Pemberdayaan Masyarakat dan petunjuk teknis pemberdayaan masyarakat pasca legalisasi asetdengan hasil temuan lapangan. kompenen-komponen yang ada dalam tahapan program tidakdilakukan dengan sepenuhnya. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan access reform di desa Tahunanbelum berhasil memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh UKM, dan belum bisa melindungi posisi UKM yang masih lemah dari persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi dari yang kuat. Faktor kegagalan Access Reform disebabkan karena beberapa faktor; Tidak maksimalnya peran dariKantor Pertanahan Jepara, tidak adanya kordinasi yang baik antar aktor, Keterbatasan Anggaran danwaktu, akselerasi lembaga keuangan diluar mitra progam, minimnya partisipasi masyarakat,tersumbatnya akses informasi, dan profesionalitas pelaku pemberdayaan.
Social Movements and Social Media: A Case Study of the Rejection of Cement Plant Establishment in Rembang Regency Sitowin, Prasetyo; Rohman, Muhammad Luthfi
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 27 No. 4 (2024)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wacana.2024.027.04.03

Abstract

This research aims to understand the role and impact of advocacy through social media in strengthening the Kendeng community movement against establishing a cement factory in Rembang Regency, Indonesia. Utilizing a qualitative method with a descriptive approach, this study employs interviews and documentation as data collection techniques. Data analysis follows an interactive model that includes data condensation, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that the Kendeng community leverages social media as a principal tool for voicing their aspirations, expanding networks, and mobilizing support. Social media enhances the offline movement by widely disseminating information to the public, while real-action activism remains central. Therefore, this research also aims to explore social media's impact in achieving social movements' goals and whether it serves merely as a trend or has a substantive effect. In the Indonesian context, where conglomerates with vested interests often dominate mainstream media, social media provides an alternative space for marginalized voices. This study contributes to a deeper understanding of the interplay between social media and social movements, highlighting its significance in advocating for social justice, environmental preservation, and democratic participation. Keywords: Kendeng community movement; social media; cement plant rejection; online advocacy; Rembang Regency