Pada tahun 2009 Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan lelang seleksi penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet switched yang menggunakan frekuensi radio frekuensi 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (Wireless Broadband). Permasalahan yang akan dialami oleh perusahaan penyelenggara layanan pita lebar nirkabel adalah bagaimana memperhitungkan penggunakan frekuensi yang terbatas sebesar 15 MHz agar bisa memberikan layanan broadband. Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan suatu metoda yang sangat tepat untuk merencanakan dan menganalisa kapasitas penggunaan infrastruktur serta pemilihan strategi yang efisien untuk memanfaatkan sumber daya frekuensi yang sangat terbatas. Dalam penelitian ini dilakukan analisa kesesuaian pemilihan channel bandwidth untuk pita frekuensi 2,3 GHz, analisa dan rekomendasi penggunaan channel bandwidth yang paling efisien dengan ketersediaan spektrum frekuensi 15 MHz, serta dilakukan perbandingan ketelitian data terhadap data yang diberikan oleh wimax forum. Dari hasil analisa yang dilakukan, untuk band frekuensi 2,3 GHz yang paling sesuai adalah menggunakan channel bandwidth 5 MHz dan 10 MHz. Dengan ketersediaan spektrum sebesar 15MHz maka yang paling optimal adalah menggunakan channel bandwidth 5 MHz. Hasil analisa standar deviasi terhadap data rekomendasi wimax forum, nilai deviasi terbesar terletak pada channel bandwidth 5MHz dengan modulasi QPSK1/2 yaitu sebesar 0,21% dengan rincian hasil analisa perhitungan 2,285 Mbps sedangkan wimax forum sebesar 2,28Mbps. Kata Kunci : Mobile WiMAX, OFDMA, Base Station, Channel Bandwidth, IEEE 802.16e, Broadband Wireless Acces