Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Teknik Mesin

ANALISA SISTEM PENGENDALIAN PH AIR BERBASIS ARDUINO UNO PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR WAJIHUL MUSHTHOFA, MOH; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peralatan yang pengoperasiannya secara manual sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada peralatan yang serba otomatis, sehingga peralatan otomatis lebih mendominasi dalam kehidupan manusia, termasuk bidang pembudidayaan kolam ikan. Trainer Sistem Pengendali pH Air Secara Otomatis Pada Budidaya Ikan Air Tawar Mengunakan Sensor pH Meter Electrode Probe BNC Berbasis Arduino UNO didesain dengan tujuan memudahkan pengoperasian serta pengawasan kolam budidaya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik studi literatur dan pengukuran. Proses pengambilan data dengan cara membandingkan pembacaan sensor pH SEN0161 dengan pH meter digital. Selain itu juga dilakukan analisa pengaruh posisi penyemprotan larutan terhadap waktu penyebaran larutan yang dibutuhkan untuk kondisi pH air kolam kembali berada di range ideal yaitu 7-7,8. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa Sistem Pengendalian pH Air Berbasis Arduino UNO mampu menunjukkan unjuk kerja seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, model penyemprotan 5 titik lebih efektif dibandingkan model Spray Center dan Samping. Karena penyemprotan 5 titik menghasilkan keluaran partikel lebih kecil berupa spray serta pendistribusiannya lebih merata pada kolam ikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan sensor untuk mencapai pembacaan 7,5 yang stabil adalah sebagai berikut: 58,2 menit (5 Titik), 62,2 menit (Spray Center), dan 86,2 menit (Samping).Kata kunci: Budidaya Ikan, Air Tawar, pH Air, Arduino UNO, Sensor pH.AbstractEquipment that has been operated manually has begun to be abandoned and switched to completely automated equipment, so that automatic equipment dominates more in human life, including the field of fish pond cultivation. Automatic Water pH Control Trainer System for Freshwater Fish Cultivation Using the Arduino UNO-based BNC Electrode Probe pH Meter Sensor is designed with the aim of facilitating the operation and supervision of aquaculture ponds. Data collection methods in this study used literature study and measurement techniques. The process of taking data by comparing the reading of the SEN0161 pH sensor with a digital pH meter. In addition, an analysis of the effect of the position of spraying of the solution was carried out on the time needed to spread the solution for the pH of the pool water back in the ideal range of 7-7.8. Based on the research, it was obtained that the Arduino-based UNO Water pH Control System was able to show the performance as expected. Based on testing that has been done, the 5 point spraying model is more effective than the Spray Center and Side models. Because 5-point spraying produces smaller particle output in the form of spray and its distribution is more evenly distributed in fish ponds. The results showed the average time taken by the sensor to achieve a stable reading of 7.5 was as follows: 58.2 minutes (5 Points), 62.2 minutes (Spray Center), and 86.2 minutes (Side). Keywords: Aquaculture, Aquatic, pH Water, Arduino UNO, pH Sensor.
ANALISA SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN LEVEL TANGKI AIR BERBASIS ARDUINO UNO DAN INTERNET OF THINGS ALI SHODIQIN, MUCHAMMAD; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Unit pengatur ketinggian tangki air yang tersedia di pasaran masih dijumpai banyak kelemahan, maka perlu dirancang pengendali yang lebih baik. Unit pengendali berupa elektronik yang terinstalasi ditangki air tidak akan mudah rusak seperti halnya yang berupa mekanik. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian berupa analisa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things. Penelitian dilakukan menggunakan sensor ultrasonic US-015 dan infrared SHARP GP2Y0A21. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, diperoleh bahwa sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air berbasis Arduino UNO dan internet of things mampu menunjukkan unjuk kerja seperti yang diharapkan berupa ketepatan pembacaan, kesetabilan kerja sistem serta fungsi monitoring yang baik. Pada sistem akuisisi data dari internet of things menggunakan modul Wi-Fi ESP-01 sehingga kerja sistem level tangki air dapat dimonitoring melalui smartphone menggunakan aplikasi Blynk. Pembacaan pada sistem pengisian dan penggunaan air dengan menggunakan sensor ultrasonic US-015 lebih stabil dibandingkan menggunakan sensor infrared SHARP GP2Y0A21. Pengukuran sensor ultrasonic US-015 memiliki akurasi tinggi pada jarak 20-80 cm sedangkan infrared SHARP GP2Y0A21 baik pada jarak antara 20-70 cm dengan tingkat akurasi diatas 95%, sehingga penggunaan sensor ultrasonic US-015 pada sistem pengendalian dan pengawasan level tangki air lebih direkomendasikan. Kata kunci: Level Tangki Air, Sensor Ultrasonic, Sensor Infrared, Internet of Things. Abstract The water tank height control Unit available in the market is still found in many disadvantages, it needs to be designed better controllers. The control Unit in the form of electronically installed water will not be easily damaged as it is mechanical. Based on the explanation above, the authors conducting research in the form of analysis of control system and supervision of Arduino UNO-based water tank and Internet of things. The research was conducted using ultrasonic sensor-015 and SHARP infrared GP2Y0A21. Based on the results of tests that have been conducted, it is obtained that the control system and monitoring of the level of water tank based Arduino UNO and Internet of Things is able to show the performance as expected in the form of accuracy readings, stability and good monitoring functions. On the system of data acquisition of the Internet of things using the ESP-01 Wi-Fi module so that the water tank level system work can be monitored via a smartphone using BLYNK application. The readings on the water filling and use systems using the ultrasonic US-015 sensor are more stable than using the SHARP GP2Y0A21 infrared sensor. Measurement of Ultrasonic US-015 sensor has high accuracy at a distance of 20-80 cm while the GP2Y0A21 SHARP infrared at a distance between 20-70 cm with an accuracy rate above 95%, so that the use of ultrasonic sensors in the control system and Water tank level supervision is recommended. Keywords: Water Tank Level, Ultrasonic Sensor, Infrared Sensor, Internet of Things.
PENERAPAN MODEL MARKET PLACE ACTIVITY (MPA) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PDTM KELAS X TPM SMK NEGERI 1 KALITENGAH LAMONGAN AJI WASKITA, BIMA; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai institusi pendidikan, sekolah mempunyai tanggung jawab dalam usaha mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di era abad 21 ini. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa kekurangan yang tentunya perlu dibenahi demi mewujudkan harapan tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kalitengah didapatkan bahwa salah satu kekurangan pada pembelajaran di sekolah tersebut adalah kurang tepatnya pemilihan model pembelajaran yang diterapkan. Permasalahan tersebut ternyata berpengaruh pada kurangnya keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berkomunikasi siswa, sehingga juga berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, maka dilakukan penerapan model MPA sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas, dengan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, angket, dan tes. Hasil penelitan menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, dan hasil belajar siswa. Bahkan, dari persentase ketuntasan belajar klasikal siswa dari sebelum diterapkan model MPA yang hanya berada pada angka 28,60% di akhir siklus 3 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan mencapai hasil 77,77%.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR PERENCANAAN ELEMEN MESIN POKOK BAHASAN PEMILIHAN SUSUNAN TRANSMISI RODA GIGI DAN JENISNYA PADA MATA KULIAH TEKNIK MERANCANG DZULFIKRI, ADAM; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini para dosen pengajar mata kuliah Teknik Merancang selalu mengajar menggunakan persepsi dan konsep masing-masing, antar dosen satu dengan yang lain memiliki otuput dan target standar yang tidak sama , serta buku-buku yang sering digunakan pada pembahasan tentang daya, teori yang ada belum pernah dihadapkan dengan kasus di lapangan mahasiswa hanya disajikan teori-teori dan rumus-rumus saja yang monoton tidak dikaitkannya dengan kasus di lapangan, sehingga membuat mahasiswa kurang menguasai dalam pemilihan dan penyusunan roda gigi, tidak disajikan bagaimana cara memilih roda gigi yang sesuai dengan kebutuhan dan ada di pasaran. Merujuk dari permasalahan tersebut peneliti membuat media pembelajaran berupa bahan ajar yang berjudul ?Modul Ajar Perencanaan Elemen Mesin Pokok Bahasan Pemilihan Susunan Transmisi Roda Gigi dan Jenisnya pada Mata Kuliah Teknik Merancang? sebagai penunjang agar proses pembelajaran lebih efektif. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) penetapan (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), dan (4) penyebaran (Disseminate). Subyek penilitian yaitu mahahsiswa D3 Teknik Mesin yang mengikuti mata kuliah Teknik Merancang. Instrument penelitian digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar angket validasi modul dan lembar angket respon mahasiswa. Hasil dari penelitian yaitu telah berhasil dikembangkan modul pembelajaran Teknik Merancang dengan pembahasan Perencanaan Elemen Mesin Pemilihan Susunan Transmisi Roda Gigi dan Jenisnya yang sangat layak menggunakan pengembangan 4D Models, respon mahasiswa setelah menggunakan modul pengembangan mendapatkan respon sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa modul ajar yang dikembangkan sangat layak dan dapat digunakan dalam perkuliahan Teknik Merancang. Kata kunci: Modul, Model Pengembangan 4-D, Validasi Modul, dan Respon Mahasiswa.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR PENGOPERASIAN MESIN UMUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN AYU MIKA HARINA, DYAH; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini siswa kelas X TPM tahun ajaran 2017-2018 di SMKN 1 Sarirejo Lamongan kesulitan mengembangkan aspek kognitif pada mata pelajaran Dasar Teknik Mesin khususnya pada kompetensi dasar prosedur pengoperasian mesin umum sehingga masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian pengembangan modul ajar yang menarik dan bisa membantu siswa untuk mengembangkan aspek kognitifnya dengan judul, ?Pengembangan Modul Ajar Pengoperasian Mesin Umum?. Di dalam pokok bahasan ini terdiri dari: 1)persiapan untuk mesin umum, 2) prosedur pengoperasian mesin umum, 3) memeriksa komponen kerja. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (four D model) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) pendefinisian (Define), (2) perancangan (Design), (3) pengembangan (Develop), (4) penyebaran (Disseminate). Tahap pendefinisian meliputi analisis awal, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan spesifikasi tujuan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri dari penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan perancangan awal (desain awal). Pada tahap pengembangan terdiri dari validasi modul oleh dosen ahli, angket respon siswa dan soal pre test post test untuk siswa. Sedangkan untuk tahap penyebaran tidak dilakukan dikarenakan terbatasnya waktu penelitian.Hasil dari penelitian menunjukkan (1) rata-rata skor penilaian modul 3,56 dengan kategori sangat valid dan jika dipersentasekan menjadi 89%; (2) 57% siswa menunjukkan respon sangat baik dan 42% merespon baik terhadap modul. Jadi, 95% merespon positif terhadap penggunaan modul; (3) hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata hasil belajar tahap pertama 40 dan rata-rata hasil belajar tahap kedua 80. Jadi, pada hasil belajar tahap kedua sebanyak 17 siswa mendapat nilai diatas KKM dengan daya serap sebanyak 89%. Kata kunci : modul ajar pengoperasian mesin umum, 4D (four D model), hasil belajar
PENINGKATAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI PENDIDIKAN DASAR TEKNIK MESIN KELAS X TPM 1 DI SMKN 1 JETIS MOJOKERTO AGUS ARIFIN, FAISHOL; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah kebanyakan siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar untuk pelajaran pendidikan dasar teknik mesin yang sedang berlangsung, terutama jika guru didalam kelas menyampaikan suatu materi hanya menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah ketika membawakan suatu materi dan menempatkan siswa sebagai objek yang pasif. Siswa menjadi bosan dan pelajaran menjadi kurang efektif. Maka penelitian yang nantinya akan dilakukan adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing untuk peningkatan kompetensi, aktivitas dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi : Lembar Pengamatan Aktivitas Kelas, Lembar Penilaian Berfikir Kritis, Lembar Tes meliputi Kognitif, Psikomotor, dan Angket Respon. Analisis data dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa didalam kelas ketika melaksanakan kegiatan Model Pembelajaran Problem Posing untuk pelajaran Pendidikan Dasar Teknik Mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan aktivitas siswa dan Hasil belajar pendidikan dasar teknik mesin siswa. Hal ini ditunjukkan dengan presentase aktivitas belajar siswa dikelas siklus I sebesar 71,38% kategori ?baik ?dan siklus II sebesar 82,49% kategori ?sangat baik?. Aktivitas siswa dibengkel siklus I sebesar 76,69% kategori ?baik ?dan siklus II sebesar 80,19% kategori ?sangat baik?. Hasil belajar kognitif dengan persentase siswa tuntas siklus I sebesar 57,21% kategori ?sedang? dan siklus II sebesar 79,27% kategori ?baik?. Hasil belajar psikomotor dengan presentase siswa tuntas siklus I sebesar 40,90% kategori ?sedang? dan siklus II sebesar 91,41% kategori ?sangat baik?. Hasil peningkatan berfikir kritis siswa sebesar 0,66% kategori ?sedang?. Hasil respon siswa selama pembelajaran sebesar 77,58% dengan kategori ?baik?. Kata Kunci: Pembelajaran Problem Posing, Aktivitas Kelas, Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERALATAN BENGKEL PEMESINAN JURUSAN TEKNIK PEMESINAN (TPM) DI SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN syahrul qodri, muhammad; DWI KURNIAWAN, WAHYU
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERALATAN BENGKEL PEMESINAN JURUSAN TEKNIK PEMESINAN (TPM) DI SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN Nama : Muhammad Syahrul Qodri NIM : 15050524070 Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin/Fakultas Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Dosen Pembimbing : Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi bengkel, tingkat pemanfaatan peralatan dan rancangan optimalisasi pemanfaatan peralatan mesin di bengkel pemesinan untuk menunjang pembelajaran di SMKN 1 Sarirejo Lamongan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi penulis di SMKN 1 Sarirejo Lamongan bahwa masih cukup banyak siswa yang belum mempunyai kompetensi yang memadai khususnya pada keahlian pemesinan yang dikarenakan oleh terbatasnya jumlah mesin dan sistem penjadwalan pelajaran kurang maksimal, sehingga siswa harus antri menunggu siswa lainnya selesai menggunakan suatu mesin. Hal ini menyebabkan pembelajaran praktik menjadi tidak kondusif sehingga kompetensi yang dimiliki siswa menjadi tidak merata. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Validitas instrumen penelitian diperoleh dari expert judgment, reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Responden siswa adalah kelas X dan XI berjumlah 39 yang diambil secara acak. Jumlah responden siswa ditentukan dengan tabel Morgan pada tingkat kesalahan 5% sebanyak 35 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) secara keseluruhan kondisi bengkel pemesinan SMKN 1 Sarirejo Lamongan (71,12%) termasuk dalam kategori layak meskipun masih terdapat satu area dari lima area dalam kategori kurang layak yaitu area Gedung Bengkel Pemesinan (27,83%). (2) tingkat pemanfaatan peralatan termasuk dalam kategori cukup optimal (42,9%). (3) rancangan optimalisasi pemanfaatan pemanfaatan waktu peralatan bengkel pemesinan dilakukan dengan menggunakan sistem Rolling dimana mata pelajaran mesin perkakas (mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda, mesin bor, mesin las) digabung menjadi satu kesatuan dengan nama teknik pemesinan. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan mengerjakan jobsheet yang berbeda dan menggunakan mesin yang berbeda dalam satu waktu. Pada pertemuan berikutnya tiap kelompok akan berpindah ke mesin yang lain, begitu seterusnya sampai semua jobsheet selesai dikerjakan siswa sehingga tidak perlu antri dalam dalam penggunaan mesin dan kompetensi siswa menjadi leih merata. Kata Kunci: Bengkel Pemesinan, Optimalisasi Peralatan, Pemanfaatan Waktu. ABSTRACT OPTIMIZING THE USE OF MACHINING WORKSHOP EQUIPMENT MACHINING ENGINEERING DEPARTEMEN (TPM) AT SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN Name : Muhammad Syahrul Qodri ID Number : 15050524070 Study Program : Bachelor of Education Mechanical Engineering Department/Faculty : Mechanical Engineering/Faculty of Engineering Institute : Surabaya State University Supervisor : Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. This observation goalsett is to analyze the condition of the machine workshop, the level of equipment utilization and the design of optimizing the use of machine tools in the machining workshop to support learning process at SMK 1 Sarirejo Lamongan. This study based on the results of the researcher?s observation at SMKN 1 Sarirejo Lamongan. There are still quite a lot of students who do not have sufficient competence, especially in machining expertise due to the limited number of machines and less than optimal scheduling system, thus students must queue up to wait for other students to finish using machine. This condition makes learning practice not conducive so that the competencies of students are uneven. This type of research uses descriptive qualitative research. with data collection method using interviews, questionnaires, observation and documentation. The validity of the research instrument was obtained from experts judgment, the reliability of the questionnaire was calculated by using the Cronbach Alpha formula. This research data analysis used descriptive statistical analysis techniques. Student respondents grades X and XI totaling 39 taken randomly. The number of student respondents was determined by Morgans table at a 5% error rate of 35 students. The results of this study observation indicated that : (1) Overall condition of the machining workshop of SMKN 1 Sarirejo Lamongan (71.12%) is included in the feasible category although there is still one area of ??the five areas in the category of inadequate namely the machining workshop Building area (27.83 %). (2) The level of equipment utilization is included in the quite optimal category (42.9%). (3) The design of optimizing the utilization of machining workshop equipment time utilization is carried out using a Rolling system where subjects of machine tools (lathes, milling machines, grinding machines, drilling machines, welding machines) are combined into one unit under the name of machining techniques. In practice students are divided into 4 groups by working on different job sheets and using different machines at one time. In the next meeting, each group will move to another machine, and so on until all the worksheets are finished by students so that there is no need to queue up in the use of machines and student competencies become more equal. Keywords: Machining Workshop, Equipment Optimization, Time Utilization.