., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA ., NI MADE BALI SUKERTI; ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.506 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v7i1.1984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelejaran Inkuiri Terbimbing dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan menggunakan rancangan faktorial 2×2. Populasi penelitian ini adalah semua kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Abang Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 8 kelas (301 siswa). Sampel penelitian ini diambil menggunakan metode acak (Random Sampling), 4 kelas ditentukan sebagai sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data motivasi belajar siswa dikumpulkan dengan angket, sedangkan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan tes. Hasil data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Ancova faktorial 2×2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti model pembelejaran Inkuiri Terbimbing dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang dicapai oleh kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, (3) tidak terdapat pengaruh interkatif antara model pembelajaran (model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional) dengan motivasi belajar (motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah) terhadap hasil belajar IPA. Sehubungan dengan temuan penelitian ini, disarankan agar model pembelajaran inkuiri terbimbing dikembangkan lebih lanjut sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran IPA. Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar IPA. This research aimed at describing the effect of guided inquiry model and learning motivation upon students’ achievment on physics. This is a quasi-experimental research with 2 x 2 factorial designed. The population in this study were all students in the class VIII of SMP Negeri 2 Abang in the academic year of 2015/2016 consisting of eight clases (301 students). The selection of the samples for this study were based on random sampling technique, four clases were selected as the samples, two clases as the experimental group and the others are the control group. The data of learning motivation were collected by questionnaire while the data of students’ achievment on physics were collected by achievment test. The data obtained then were analyzed by using Ancova 2 x 2 factorial. The results of this study were: (1) there was a significant difference of guided inquiry model and conventional model upon students’ achievment on physics, (2) there was a difference of the students’ achievment on physics between students with high learning motivation and the students with low learning motivation, and (3) there was no interaction effect between learning model (guided inquiry and conventional model) and learning motivation (high and low learning motivation). Based on the research findings, it is recomended that guided inquiry model is developed further as an alternative learning model in physics learning.keyword : guided inquiry, learning motivation, and students’ achievment on physics.
Pengaruh Teknik Mind Mapping Terhadap Motivasi Belajar dan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Abang ., ANAK AGUNG AYU SRI MARTINI; ., PROF.DR. NASWAN SUHARSONO, M.Pd.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.774 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i1.2250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan motivasi belajar dan keterampilan menulis secara bersama-sama diantara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional, perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional, dan perbedaan keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Abang dengan 2 kelas dipilih sebagai sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket motivasi belajar menulis dan tes keterampilan menulis. Data yang diperoleh dianalisis dengan MANCOVA dengan menggunakan motivasi belajar awal dan keterampilan menulis awal sebagai kovariat. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar dan keterampilan menulis secara bersama-sama antara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional; kedua terdapat perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar antara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional; ketiga terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti teknik mind mapping dengan siswa yang mengikuti teknik pembelajaran menulis konvensional.Kata Kunci : Teknik Mind Mapping, Motivasi Belajar, Keterampilan Menulis This study aimed at describing the difference in learning motivation and writing skill simultaneously of the students who learned by mind mapping technique and those who learned by conventional technique, the difference in learning motivation of the students who learned by mind mapping technique and those who learned by conventional technique, the difference in writing skill of the students who learned by mind mapping technique and those who learned by conventional technique. This is a quasi-experimental research with non-equivalent pretest-posttest control group designed. The population of the study was eighth grade students consisting of three classes. The selection of the sample for this study was based on random sampling technique, two classes were selected as the sample, one as the experimental group and the other was the control group. The data was collected by administering students’ learning motivation questionaire and writing test. The data was analyzed by using MANCOVA in which pre-students’ learning motivation and pre-students’ writing skill used as covariat. The hypothesis was tested at 5% level of significance. The results indicated that (1) there was a significant difference in learning motivation and writing skill simultaneously of the students who learned by mind mapping technique and by conventional technique, (2) there was a significant difference learning motivation in writing of the students who learned by mind mapping technique and by conventional technique, (3) there was a significant difference in writing skill of the students who learned mind mapping technique and by conventional technique.keyword : Mind Mapping Technique, Learning Motivation, Writing Skill
pengaruh model pembelajaram sai,s teknologi masyarakat terhadap kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa ., EMY K GESTARINI; ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.13 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i2.2274

Abstract

ABSTRAK Gestarini.Emy.K .2017. Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. Tesis. Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh: Pembimbing I: Prof.Dr.I Wayan Santyasa, M.Si dan Pembimbing II: Dr. I Made Kirna,M.Si Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional; 2) mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; dan 3) mendeskripsikan perbedaan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah 8 kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rendang, Karangasem Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel ditentukan dengan teknik group random sampling. Berdasarkan hasil random, terpilih kelas VIIIA sebagai kelompok siswa menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan kelas VIIIF menggunakan model pembelajaran konvensional. Data kemampuan pemecahan masalah dikumpulkan dengan tes, sedangkan sikap ilmiah dengan angket. Data dianalisis secara deskriptif dan MANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; dan (3) terdapat perbedaan signifikan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional baik dalam pemcapaian kemampuan pemecahan masalah maupun sikap ilmiah. Kata Kunci : ABSTRAK Gestarini.Emy.K .2017. Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. Tesis. Teknologi Pembelajaran, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Ganesha. Tesis ini sudah disetujui dan diperiksa oleh: Pembimbing I: Prof.Dr.I Wayan Santyasa, M.Si dan Pembimbing II: Dr. I Made Kirna,M.Si Kata Kunci: model pembelajaran sains teknologi masyarakat, pembelajaran konvensional, kemampuan pemecahan masalah, sikap ilmiah. Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional; 2) mendeskripsikan perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM) dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; dan 3) mendeskripsikan perbedaan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Populasi penelitian adalah 8 kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rendang, Karangasem Tahun Pelajaran 2015/2016. Sampel ditentukan dengan teknik group random sampling. Berdasarkan hasil random, terpilih kelas VIIIA sebagai kelompok siswa menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan kelas VIIIF menggunakan model pembelajaran konvensional. Data kemampuan pemecahan masalah dikumpulkan dengan tes, sedangkan sikap ilmiah dengan angket. Data dianalisis secara deskriptif dan MANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; (2) terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional; dan (3) terdapat perbedaan signifikan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional baik dalam pemcapaian kemampuan pemecahan masalah maupun sikap ilmiah. ABSTRACT Gestarini.Emy.K .2017. Effect of Instructional Model Science Technology Society (STM) to Problem Solving Ability and Attitude Scientific Junior High School Students. Thesis. Learning Technology, Graduate School, University of Education Ganesha. This thesis has been approved and checked by: Supervisor I: Prof.Dr.I Wayan Santyasa, M.Si and Supervisor II: Dr. I Made Kirna, M.Si Keywords: model of science learning technology community, conventional learning, problem-solving ability, scientific attitude. This study aims to 1) describe differences in problem-solving ability and scientific attitude of students between students who learn by using model Science-Technology-Society (STM) with students learning by using conventional learning model; 2) describe the difference between the problem solving ability of students to learn learning model Science-Technology-Society (STM) and student learning with conventional learning model; and 3) describe the distinctive scientific attitude among students learning students with learning model Science-Technology-Society and student learning with conventional learning models. The study population was 8th grade class VIII SMP Negeri 1 Rendang, Karangasem in the academic year 2015/2016. Sample group was determined by random sampling technique. Based on the results of random, elected VIIIA class as a group of students using model class science and technology community VIIIF using conventional learning models. Data collected by the problem-solving skills test, while the scientific attitude to the questionnaire. Data were analyzed descriptively and MANCOVA. The results showed that: (1) there are significant differences in problem solving skills and scientific attitudes among students learning with science learning model community technology with student learning with conventional learning model; (2) there are significant differences between the problem solving ability of students to learn the science learning model community technology with student learning with conventional learning model; and (3) there is a significant difference between the scientific attitude of students studying science learning model community technology with student learning with conventional learning models. Based on the results of research conducted inferential learning model Science Technology Society (STM) is superior compared to conventional learning models both in pemcapaian problem solving skills and scientific attitude. keyword : ABSTRACT Gestarini.Emy.K .2017. Effect of Instructional Model Science Technology Society (STM) to Problem Solving Ability and Attitude Scientific Junior High School Students. Thesis. Learning Technology, Graduate School, University of Education Ganesha. This thesis has been approved and checked by: Supervisor I: Prof.Dr.I Wayan Santyasa, M.Si and Supervisor II: Dr. I Made Kirna, M.Si Keywords: model of science learning technology community, conventional learning, problem-solving ability, scientific attitude. This study aims to 1) describe differences in problem-solving ability and scientific attitude of students between students who learn by using model Science-Technology-Society (STM) with students learning by using conventional learning model; 2) describe the difference between the problem solving ability of students to learn learning model Science-Technology-Society (STM) and student learning with conventional learning model; and 3) describe the distinctive scientific attitude among students learning students with learning model Science-Technology-Society and student learning with conventional learning models. The study population was 8th grade class VIII SMP Negeri 1 Rendang, Karangasem in the academic year 2015/2016. Sample group was determined by random sampling technique. Based on the results of random, elected VIIIA class as a group of students using model class science and technology community VIIIF using conventional learning models. Data collected by the problem-solving skills test, while the scientific attitude to the questionnaire. Data were analyzed descriptively and MANCOVA. The results showed that: (1) there are significant differences in problem solving skills and scientific attitudes among students learning with science learning model community technology with student learning with conventional learning model; (2) there are significant differences between the problem solving ability of students to learn the science learning model community technology with student learning with conventional learning model; and (3) there is a significant difference between the scientific attitude of students studying science learning model community technology with student learning with conventional learning models. Based on the results of research conducted inferential learning model Science Technology Society (STM) is superior compared to conventional learning models both in pemcapaian problem solving skills and scientific attitude.
Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation dengan Asesmen Otentik terhadap Prestasi Belajar Dan Konsep Diri Siswa. ., I GEDE ERY SUHARTAWAN; ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.702 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i2.2275

Abstract

Penelitian ini bertujuanmenjelaskan perbedaan prestasi belajar (PB) dan konsep diri (KD) antara siswa yang belajar dengan model Group Investigation (MGI) dan asesmen otentik (AO), MGI,dan model pembelajaran konvensional (MPK). Penelitian eksperimen semu ini melibatkan 5 kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kubu Karangasem Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai populasi. Tiga sampel ditentukan dengan teknik group random sampling (acak kelas), yaitu kelas VIIIE menggunakan MBI dengan AO, kelas VIIIB menggunakan MGI, dan VIIID menggunakan MPK. Data PB dikumpulkan dengan tes, sedangkan data KD dengan angket. Data dianalisis secara deskriptif dan MANCOVA dengan prestasi belajar dan konsep diri awal siswa berperan sebagai kovariabel. Setelah perlakuan dikontrol dengan PB dan KD awal siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan PB IPA dan KD siswa antara yang belajar dengan MGI dengan AO, MGI, dan yang belajar dengan MPK. Baik PB IPA maupun KD siswa yang belajar dengan MGI dengan AO lebih baik dibandingkan dengan MGI dan MPK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation, Asesmen otentik Pembelajaran Konvensional, Prestasi Belajar, Konsep Diri This study aims to explain the difference of students’ achievement (SA) and self concept (SC) among students learning with Group Investigation Model (GIM) and authentic assessment (AA), Group Investigation Model (GIM) and conventional learning models CLM). This quasi-experimental research involving 5 classe of grade VIII SMP Negeri 3 Kubu Karangasem in the year 2015/2016 as a population. Three classes as samples were determined by group random sampling technique, namely the class VIIIE using GIM with AA, VIIIB class using GIM, and VIIID using CLM. Data of the SA were collected by tests, while the SC by questionnaire. Data were analyzed descriptively and MANCOVA with prior SA and students’ SC as covariates. After the treatment was controlled by prior SA and students’ SC, the results of the study showed that there were significant differences of SA and SC among students learned with GIM with AA, GIM, and CLM. Both of SA and SC of student learned in GIM with AA is better than the GIM and as well as in the CLM.keyword : Cooperative Learning Model Group Investigation, Assessment authentic, Conventional Learning, Learning Achievement, Self Concept
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUBU ., LUH PUTU PURNAMA DEWI; ., PROF. DR. I WAYAN SANTYASA, M.Si.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.839 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i1.2247

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perbedaan kemampuan berpikir kritis (KBK) dan sikap ilmiah (SI) antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model pembelajaran langsung (PL) setelah perlakuan dikontrol dengan kemampuan berpikir kritis (KBKA) awal dan sikap ilmiah awal (SIA), (2) perbedaan KBK antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA, (3) perbedaan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan non-equivalent pretest posttest control group design. Populasinya adalah 8 kelas siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kubu Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 252 orang. Sampel penelitian dipilih secara simple random untuk menentukan 2 kelas, yang selanjutnya dirandom kembali untuk menentukan 1 kelas sebagai kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran STM dan yang lain pembelajaran PL. Data KBK dikumpulkan dengan tes dan data SI dengan kuesioner baik di awal maupun di akhir eksperimen. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan MANCOVA. Setelah perlakuan dikontrol dengan KBKA dan SIA, hasil penelitian menunjukkan temuan-temuan sebagai berikut. (1) Terdapat perbedaan secara signifikan KBK dan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL. KBK dan SI siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL. (2) Terdapat perbedaan KBK antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan yang belajar dengan model PL. KBK siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL. (3) Terdapat perbedaan SI antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dan siswa yang belajar dengan model. SI siswa yang belajar dengan pembelajaran STM lebih tinggi dibandingkan dengan yang beljar dengan model PL.Kata Kunci : Model Sains Teknologi Masyarakat, Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Imiah This study aims at describing 1) the difference of both students’ critical thinking skill (CTS) and their scientific attitudes (SA) between them learned in the Science-Technology-Society (STS) model and in Direct Instructional (DI) model after the treatment was controlled by both prior CTS and early SA, 2) the difference of students’ CTS between them learned in the STS and in the DI models after the treatment was controlled by both prior CTS and early SA, and 3) the difference of students’ SA between them learned in the STS and in the DI models after the treatment was cnotrolled by both prior CTS and early SA. This quasi experiment used non-equivalent pretest posttest control group design. The population of the study was 8 classes of eight grade students of SMP Negeri 2 Kubu in the academic year 2016/2017 which comprised of 252 students. The samples of 2 classes were choosen by simple random sampling to determent the first class as an experiment group utilized STS and the othe one used DI models. The data of CTS was collected by test and the data of SA by questionnaire. To analyze of the data, the descriptive and the MANCOVA statistics were used. To test the hypothesis, a significant level of 5% was utilized. After the treatment was cotrolled by both prior CTS and early SA,the results of the study were aas follows. (1) There is a significant difference both CTS and SA between students learned in the STS and them the DI models. Both CTS and SA of students learned in the STS is higher than them in the DI models. (2) There is a significant difference CTS between students learned in the STS and them the DI models. The CTS of students learned in the STS is higher than them in the DI models. 3) There is a significant difference SA between students learned in the STS and them the DI models. The SA of students learned in the STS is higher than them in the DI models.keyword : Science technology society learning model, critical thinking skills and scientific attitudes
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI BAKAT NUMERIK BAGI SISWA KELAS XI SMA ., NI NYOMAN SRI ARTINI; ., PROF.DR. I MADE CANDIASA, MI.Komp.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.889 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i2.2268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, (2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dengan bakat numerik siswa terhadap keterampilan berpikir kritis siswa, (3) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, pada siswa yang memiliki bakat numerik tinggi, (4) perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Group Investigation dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, pada siswa yang memiliki bakat numerik rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan yang digunakan adalah two way pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IA SMAN 2 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 171 orang. Sampel 76 orang siswa yang dipilih dengan teknik simple random sampling dengan uji kesetaraan kelas. Data dalam penelitian ini berupa keterampilan berpikir kritis dan bakat numerik siswa yang dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis dan bakat numerik. Pengujian hipotesis menggunakan uji ANAVA dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk menguji komparasi pasangan nilai rata-rata tiap kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif Group Investigation dan model pembelajaran langsung (Fh=14,153;pF’(0,05)=4,41).Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation, Keterampilan Berpikir Kritis, Bakat Numerik. This research aimed to analyze (1) the difference of critical thinking ability among the students who joined Group Investigation cooperative learning model with the students who take the direct learning model, (2) interaction effect between learning model and students’ numerical talent towards students’ critical thinking ability, (3) the difference of critical thinking ability among the students who joined Group Investigation cooperative learning model with the students who take the direct learning model, on high numerical talent students, (4) the difference of critical thinking ability among the students who joined Group Investigation cooperative learning model with the students who take the direct learning model, on low numerical talent students. The research type was a quasi experimental research with two ways pretest-posttest non-equivalent control group design. The research population was grade XI A1 students of SMAN 2 Semarapura Academic Year 2013/2014, with the amount 171 students. The sample was 76 students chosen by simple random sampling technique and class equality test. The data research was critical thinking ability and students’ numerical talent collected by critical thinking ability test and numerical talent. The hypothesis testing used ANOVA two paths followed by Scheffe test to test the comparative value pairs on average each treatment group. The research result showed (1) there was a significant difference between critical thinking ability of the students using Group Investigation cooperative learning model and direct learning model (Fh=14,153;p˂0,05). The students learnt using Group Investigation cooperative learning model showed better critical thinking ability and numerical talent. (2) There was an interaction effect between learning model and numerical talent towards critical thinking ability (Fh=4,502;p˂0,05). (3) There was a significant difference between critical thinking ability students’ levels that using Group Investigation cooperative learning model and direct learning model on high numerical talent students (Fh=16,68˃F’(0,05)=4,41). (4) There was a significant difference between critical thinking ability of the students using Group Investigation cooperative learning model and direct learning model for low numerical talent students (Fh=1,29˃F’(0,05)=4,41). keyword : Group Investigation Cooperative Learning Model, Critical Thinking Ability, Numerical Talent.
Pengaruh Model Know Want Learned (KWL) Terhadap Keterampilan Membaca dan Menulis Bahasa Inggris Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Abang ., KADEK WIRAWAN; ., PROF.DR. NASWAN SUHARSONO, M.Pd.; ., DR. I MADE KIRNA, M.Si.
Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.408 KB) | DOI: 10.23887/jtpi.v8i1.2249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan keterampilan membaca dan keterampilan menulis secara bersama-sama diantara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, perbedaan keterampilan membaca antara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, dan perbedaan keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Populasi pada panelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Abang tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari lima kelas. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Random Sampling dimana dua kelas digunakan sebagai sampel, satu kelas digunakan sebagai kelompok experimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan Non Equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes keterampilan membaca dan tes keterampilan menulis. Data yang diperoleh dianalisis dengan MANCOVA dengan keterampilan membaca awal dan keterampilan menulis awal sebagai kovariat. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama ada perbedaan yang signifikan pada keterampilan membaca dan keterampilan menulis secara bersama-sama antara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, kedua ada perbedaan yang signifikan pada keterampilan membaca antara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung, dan ketiga ada perbedaan yang signifikan pada keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti model Know Want Learned (KWL) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Model Know Want Learned (KWL), Keterampilan Membaca, Keterampilan Menulis This study aimed at describing the difference in reading and writing skills simultaneously of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those who learned by Direct Instruction model, the difference in reading skill of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those who learned by Direct Instruction model, and the difference in writing skill of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those who learned by Direct Instruction model. This is a quasi-experimental research with non-equivalent pretest-posttest control group designed. The population of the study was eighth grade students of SMP Negeri 3 Abang in the academic year of 2016/2017 consisting of five classes. The selection of the sample for this study was based on random sampling technique, two classes were selected as the sample, one class as the experimental group and the other was the control group. The data were collected by administering reading and writing test. The data were analyzed by using MANCOVA in which pre-students? reading and writing skills used as covariat. The hypothesis was tested at 5% level of significance. The results indicated that (1) there was a significant difference in reading and writing skills simultaneously of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those who learned by Direct Instruction model, (2) there was a significant difference in reading skill of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those learned who by Direct Instruction model, and (3) there was a significant difference in writing skill of the students who learned by Know Want Learned (KWL) model and those who learned by Direct Instruction model.keyword : Know Want Learned (KWL) Model, Reading Skill, Writing Skill