Abstrak Problem based instruction merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengorientasi-kan siswa pada permasalahan autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik uji-t one group design dan analisis des-kriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan langkah-langkah problem based instruction pada siklus 1,2, dan 3 masing-masing 81,11%, 88%, 96,44%. Aktivitas siswa pada siklus 1 adalah 84,81%, pada siklus 2 adalah 97,27%, dan pada siklus 3 adalah 98,77%, serta hasil perolehan angket respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar modul adalah 77,99%. Ketercapaian ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 mencapai 66,75%, pada siklus 2 adalah 77,53%, dan pada siklus 3 adalah 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan bahan ajar modul dengan model pembelajaran problem based instruction adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran pembuatan busana industri kelas XI Tata Busana SMK Negeri 6 Surabaya. Kata Kunci: Bahan ajar modul, model pembelajaran problem based instruction, pembuatan busana industri Abstract Problem based Instruction was approach learning that oriented students to problem to construct knowledge, to expand inquiry and thinking skills, to expand indenpedently, and confidence. This aims of this research were to know implementation of problem based Instruction steps, to increase students activity, students response, and students study result. This research was classroom action research. This instruments used were observation sheet, test, and response quissioner. Data analisis used were statistic analisis t-test one group design and descriptive quantitative analysis with percentage. Result of this research show that implementation of problem based instruction steps at cycle 1, 2, and 3 were 81,11%, 88%, 96,44%. Students activity at cycle 1 was 84,81%, at cycle 2 was 97,27%, and at cycle 3 was 98,77% and result of response students quissioner used teaching materials of module was 77,99%. Achievement of students study completed at cycle 1 was 66,75%, at cycle 2 was 77,53%, and at cycle 3 was 100%. So it could be concluded that implementation teaching materials of module on garment lesson with problem based instruction can be achievement of students study result on garment lesson in class XII Fashion Designer at SMK Negeri 6 Surabaya. Keywords: Teaching materials of module, problem based instruction, garment lesson.