Ma'ruf, Wahidah
Doctoral Student Of The Animal Science Faculty, University Of Brawijaya Jl. Veteran, Malang, East Java, Indonesia, 65145

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Physical and Organlopetic Properties of Nuggets from Domestic Chicken (Gallus domesticus) Meat with Different Corn Flours as Filler Wahidah Ma'ruf; Djalal Rosyidi; Lilik Eka Radiati; Purwadi Purwadi
Research Journal of Life Science Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.404 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2019.006.03.2

Abstract

The research aims to understand the physical and organoleptic properties of the Indonesian domestic chicken (Gallus domesticus) nugget made with different corn flours as filler. The research was done in two research steps. The first step was to observe the physical properties of the chicken nugget through a completely randomized design, where five different corn flours were used and measured for six times each. The second step was to observe the organoleptic properties of the chicken nugget through two-factorials completely randomized design, where five different panellists (P1, P2, P3, P4, and P5) were the first factor and different corn flours were the second factor. The corn flours used in this research were yellow-corn (J1); fluffy-corn (J2); purple-corn (J3); Provit A1-corn (J4); and Provit A2-corn (J5) flour. The measured variables include cooking loss, flavor, aroma, texture, and color of the chicken nugget. The results showed that J1 chicken nugget had the lowest cooking loss at 1.27%, while the organoleptic measurements showed that J4 chicken nugget had the best organoleptic properties. The research concluded that the usage of Provit A1-corn (J4) flour would give the best overall physical and organoleptic properties of chicken nugget made from domestic chicken meat.
Pengaruh Jenis dan Proporsi Penggunaan Tepung Jagung Terhadap Daya Ikat Air dan Kualitas Organoleptik dari Nugget Ayam Kampung Wahidah Ma’ruf; Djalal Rosyidi; Lilik Eka Radiati; Purwadi Purwadi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 14 No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.377 KB) | DOI: 10.21776/ub.jitek.2019.014.01.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan proporsi tepung jagung terhadap sifat daya ikat air dan organoleptik dari nugget ayam kampung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama ialah 5 (lima) jenis tepung jagung, yaitu: jagung kuning (J1); jagung pulen (J2); jagung ungu (J3); jagung Provit A1 (J4); dan jagung provit A2 (J5). Faktor kedua adalah prosentase penggunaan tepung jagung terhadap berat daging ayam yang dipergunakan, yaitu 10% (T1); 20% (T2); 30% (T3) dan 40% (T4). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 20 kombinasi perlakuan, dimana setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengaruh perlakuan terhadap sifat daya ikat air dianalisis menggunakan analisis kergaman, dan  dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Data kualitas organoleptik di analisis secara statistik deskriptif.  Variabel yang diukur meliputi analisis sifat fisik daya ikat air, dan organoleptik, meliputi: warna, tekstur dan kekenyalan, cita rasa, dan penerimaan umum. Hasil penelitian menunjukkan, uji daya ikat air dari nugget ayam kampung berada pada kisaran 47,75 – 61,64%, dimana perlakuan J2T3 (jagung pulen taraf penggunaan 30 %) memiliki prosentasi daya ikat air terrendah, sedangkan yang tertinggi pada perlakuan J5T4 (jagung provit A2 taraf penggunaan 40%).  Penggunaan bahan pengisi dari kelima jenis tepung jagung (J1, J2, J3, J4 dan J5) pada taraf 40 g (T1) diperoleh daya ikat air antara 50,02 – 55,36%. Hasil uji organoleptik terhadap nugget ayam kampung, menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan J4T1 (jagung Provit A1 dengan taraf 10%) memperoleh nilai tertinggi untuk warna, tekstur, kekenyalan, dan cita rasa, dengan skor masing-masing 6,43, 5,69, 5,83 dan 5,86, sedangkan untuk kategori “penerimaan umum”, nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan J5T3 (jagung Provit A2 dengan taraf 30%), dengan skor 6,00. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa penggunaan bahan pengisi tepung jagung Provit A1 dengan taraf 10% (40 g) memberikan hasil nugget ayam kampung dengan karakteristik kualitas nugget ayam kampung yang terbaik.
Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Filler terhadap Palatabilitas Nugget Itik (Anas javanica) Rahmawaty Hadju; Merry Rotinsulu; Wapsiaty Utiah; Wahidah Ma’ruf
Jurnal Sains Peternakan Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Sains Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jsp.v10i2.8003

Abstract

Proses pembuatan nugget itik selain bahan cacahan daging dan bumbu, ditambahkan juga bahan pengisi (Filler). Tujuan penambahan bahan tersebut adalah untuk memperbaiki cita rasa, tekstur dan kekenyalan, membuat warna lebih menarik, mengurangi penyusutan pada produk akhir, meningkatkan karakteristik irisan produk, serta dapat memberikan keuntungan dengan mensubstitusi sebagian daging. Beberapa jenis tepung berpati yang dapat digunakan sebagai filler adalah tepung sagu, tepung jagung, tepung beras putih, tepung beras ketan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat dan karakteristik dari beberapa jenis filler pada nugget daging itik dan sejauh mana pengaruhnya terhadap palatabilitas panelis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan ulangan sebanyak 35 (panelis), dan pengukuran data menggunakan metode organoleptik yaitu uji hedonik dengan menggunakan skala hedonik. Sebagai perlakuan adalah penggunaan beberapa jenis filler pada nugget daging itik, yaitu: T1 menggunakan tepung sagu, T2 menggunakan tepung jagung, T3 menggunakan tepung beras putih, T4 menggunakan tepung beras ketan. Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan 35 panelis tidak terlatih dengan variabel yang diamati yaitu palatabilitas terdiri dari citarasa, tekstur dan kekenyalan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari rataan uji organoleptik untuk kriteria citarasa, hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kriteria tekstur hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kriteria kekenyalan hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan filler tepung jagung dan tepung beras putih serta tepung beras ketan menghasilkan nugget daging itik yang baik dan di terima oleh panelis tetapi tepung sagu lebih disukai.