Ketika ruang kota menjadi amat mahal, kesakralan makam pun hilang dengan sendirinya. Kebutuhan akan ruang menyebabkan makam berubah menjadi tanah hunian yang turut diperebutkan. Makam bisa berubah menjadi ruang yang nilainya sama dengan ruang kota yang lain sehingga bisa dijadikan kawasan tempat tinggal. Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka bekerja sebagai nitor (memungut) bunga kamboja, penjaga dan pembersih bong, serta penggali bong. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui alasan masyarakat menjadi penghuni bong Cina di Kota Pasuruan dan strategi bertahan hidup yang digunakan masyarakat penghuni Bong Cina di Kota Pasuran.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam terhadap masyarakat penghuni Bong Cina di Kota Pasuruan terkait strategi bertahan hidup yang digunakan. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari masyarakat penghuni bong Cina serta data sekunder diperoleh dari buku, internet, dan foto. Ada beberapa motif sebab (because of motive) masyarakat memilih tinggal di bong Cina, yaitu masyarakat merasa pendahulunya diberi tanah secara pribadi dan permintaan keluarga. Sedangkan motif tujuan (in order to motive) masyarakat adalah menghemat biaya dan mendapatkan pekerjaan. Strategi hidup yang digunakan oleh masyarakat penghuni bong Cina di Kota Pasuruan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah menerapkan strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan.